ALGARICK UP SENENG GAK?
JANGAN LUPA BUAT SHARE CERITA INI BIAT SEMAKIN BERKEMBANG!!
2K VOTE AKU TUNGGU!
HAPPY READING!
Keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih segar, Bella menatap seisi ruangan yang berukuran sedang itu dengan pencahayaan yang minim. Bella masih tidak menyangka jika dirinya kini berada ditengah hutan, hanya berdua, dirinya dan Al.
Selesai melilitkan handuk di kepalanya, Bella melangkah keluar kamar untuk menemui Al yang sedang berada di dapur. Sebelum keluar Bella mengambil kotak obat yang sudah Al sediakan didalam tas.
Jarak kamar ke dapur memang tidak terlalu jauh, hingga ketika Bella membuka pintu kamar pun matanya sudah bisa menangkap punggung tegap Al yang tidak terbalut apapun. Bella tidak tahu jelas mengapa lelaki itu mengajaknya ke tempat yang sangat jauh dari kermaian. Bahkan, Al juga melarangnya untuk membuka ponsel.
Gadis itu menopang dagunya dengan tatapan fokus ke arah kekasihnya, pikirannya benar-benar sudah dikuasai oleh Al. Bisa dibayangkan bagaimana jika lelaki itu pergi dari hidupnya? Membayangkannya saja Bella tidak sanggup, sungguh.
Bella terkejut bukan main saat bibirnya dilumat begitu saja oleh Al, gadis itu nyaris memukul kepala Al jika Al tidak lebih dulu menahannya. Handuk yang tadinya melilit di kepalanya terlepas begitu saja karena Al pelakunya hingga rambut basahnya tergerai tidak beraturan. Bella menahan dada Al kala lelaki itu ingin mengangkat tubuhnya, namun tenaganya tidak sebanding dengan Al, lelaki itu menyingkirkan tangan Bella hingga kini gadis itu berhasil duduk di pangkuannya.
Tangan kekar Al meremas kencang punggung Bella, sedangkan satu tangannya menahan tengkuk gadis itu agar tidak menjauh. Bella yang tadinya merasakan kedinginan kini tergantikan dengan panas, ditambah Al yang sangat antusias membuat Bella mau tak mau harus menyeimbangkan.
Bella mengerang saat merasakan lehernya digigit oleh Al, mau tak mau Bella mendorong kepala lelaki itu lumayan keras membuat Al langsung menatapnya horor.
"Damn!!"
Tatapan mematikan yang Al pasang membuat Bella merasa takut, hatinya berdegup kencang saat lelaki itu mengangkat tubuhnya dan membawanya pergi dari ruang makan. Mata Bella terpejam sekaligus menahan nyeri kala Al membanting tubuhnya di atas kasur.
"A-Al," cicit Bella gugup.
"AL!!!" Bella menjerit keras membuat Al meledakan tawanya. Wajah gadis itu merah padam, deru napasnya memburu, bagaimana Bella tidak panik lelaki itu nyaris membuka celana jinsnya dihadapannya.
"Kenapa? Disini cuma ada kita, sayang," bisik Al serak. Tubuhnya sudah terbaring di samping Bella, kepalanya tenggelam di leher putih gadis itu.
"Jangan macem-macem, Al!" Bukannya merasa takut justru Al terkekeh, tangan kekarnya menelusup masuk lalu mengusap lembut perut rata gadisnya.
"Kenapa gak mau? Kita buat Ara junior disini," jari telunjuk Al bergerak membuat pola bulat di perut Bella.
"Minggir gak? Kalo nggak aku pergi dari sini!" Ancam Bella. Sungguh otak kekasihnya sangat kotor. Apa yang Bella takutkan sedari tadi kini terjadi.
"Lebih tepatnya, disini--"
"Al!!!"
"Al lepas, aku gak mau!" Jerit Bella frustasi. Tangannya memukuli belakang kepala Al dengan keras, tak peduli jika lelaki itu kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARICK [SUDAH TERBIT]
JugendliteraturMengandung kata-kata kasar dan adegan kekerasan. part masih lengkap! Algarick Leonard siapa yang tidak mengenal pria tampan nan kejam yang menjabat sebagai ketua ARGASA yang sangat disegani di seluruh penjuru kota. Hidupnya yang penuh dengan kebeba...