ALGARICK'30

87.7K 7.5K 504
                                    

EYO? ALGARICK UP SENENG TAK?

PEMBACA BIJAK GAK MUNGKIN GAK NINGGALIN APA APA YAKANNN?

FOLLOW IGKU @deehl.9

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI YA!

1,5K VOTE AKU TUNGGU!

HAPPY READING

Disini gadis itu berada, apartemen milik Algarick. Jika saja teman-teman Algarick tidak menghadang jalannya, sudah pasti Bella bisa melarikan dari dari manusia keparat seperti Al ini. Bella tidak menangis sama sekali, ketika lelaki itu memaksanya untuk ikut, bahkan Al tak segan menarik dan mendorong kasar tubuhnya.

Wajah kacaunya sama sekali tidak memancarkan apapun. Kedua matanya lurus ke depan dengan tatapan kosong. Bella sama sekali tidak mengindahkan ucapan yang keluar dari mulut lelaki itu.

"Aku minta baik-baik, biarin aku keluar dari sini," ucap Bella penuh penekanan, masih dengan tatapan lurus.

"Sayang--"

"Kita gak ada hubungan apa-apa lagi, stop panggil aku kayak gitu," potong Bella berucap.

"Lo milik gue!" Lelaki itu menggertak marah.

Mendengar itu Bella tersenyum miris, "Lalu? Kamu mau jadiin aku yang kedua setelah tunangan kamu?"

"Kenapa diem? Bener?"

"Ra... Aku jelasin semuanya--"

"Video cewek itu udah jelas buat aku, jadi, gak perlu cape-cape jelasin apapun," lagi-lagi Bella menyela ucapan Al.

"Jangan sentuh aku, sialan!" Bella menepis kasar kedua tangan lelaki itu yang ingin meraup wajahnya.

Nampaknya Al tidak peduli, lelaki itu tetap mengangkat tangannya didekatkan ke arah wajah Bella, "Dengerin aku ngomong, please..." Hidung keduanya bersentuhan, tentunya dengan kedua tangan Al yang masih berada di antara rahang kecil gadis itu.

"Tuli?"

Al melihat tatapan gadisnya yang penuh dengan kekecewaan, kali ini Al harus bisa meredam emosinya agar tidak melakukan hal fatal yang bisa menambah kebencian dari gadisnya. Lelaki itu merutuki wanita sialan, Vallen yang sudah berani mengunggah video di sosmed.

Dengan penuh kelembutan, Al mengusap kedua pipi gadis itu, tatapannya tidak luput terus memandangi wajah gadisnya yang terlihat sangat tidak baik-baik saja. Rasanya Al ingin mencium bibir Bella dan melumatnya dengan rakus, namun, Al masih waras, lelaki itu tidak mungkin melakukannya sekarang.

"Kamu gak lebih dari seorang brengsek," ucap Bella lirih.

"Kamu egois. Kamu larang aku buat deket sama cowok lain, sedangkan kamu?"

"Sebenernya kamu anggap aku apa, Al? Jalang? Pelacur? Wanita murahan?"

"Jawab!" Gadis itu menjerit membuat Al tidak tega melihatnya. Suaranya sudah sangat serak, bibirnya bergetar menandakan gadis itu menahan isak tangis.

"Aku emang miskin, tapi, aku masih punya harga diri, aku bukan jal--" Tangis Bella benar-benar tumpah dalam pelukan lelaki itu. Kedua tangannya meremas kencang punggung Al yang masih terbalut kemeja putih.

"Itu alasannya kamu pergi tanpa kasih tau aku?" Meski Bella tidak melihat, Al menggelengkan kepalanya beberapa kali. Ini benar-benar diluar dugaannya.

"Jangan nangis--"

ALGARICK [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang