Al?

2.9K 255 29
                                        

(Hi, I'm back.
Dikarenakan cerita ini lama hiatus, mungkin ada baiknya kalian sedikit membaca kembali ke belakang agar bisa nyambung dengan part yang sekarang)

Andien Felicia (Ey)
Billy (Monyet Madu)
Andien Lisia (Al)

°°°

2 Tahun Kemudian

Suasana menegangkan di ruangan tertutup yang cukup luas ini, membuat seorang wanita berkemeja putih, berbalut jas hitam dengan rok span selutut, kini mulai memucat.

Masa depannya dipertaruhkan di sini. Pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh tiga dosen penguji berhasil ia jawab dengan percaya diri.

Ia terlihat begitu menguasai materi yang dipaparkan di layar depan ruangan pasca sarjana ini.

Wanita itu sedang menunggu hasil akhir, apakah ia akan lulus sidang skripsi atau harus kembali mengulang nantinya.

“Andien Felicia..”

“Iya bu,”

“Mohon maaf ya, kamu-”

---

Andien berjalan keluar dengan langkah gontai, ia meraih gagang pintu dan mendapati Billy yang sedang menunggunya di luar dengan wajah penuh harapan.

“Gimana hasilnya?” tanya Billy bersemangat.

"Gagal,” jawab Andien lesu.

Air wajah Billy menandakan kesedihan. Tangan yang tadinya melayang di udara perlahan turun menepuk bahu sahabatnya.

“Yaudah ngga apa-apa ya, kita emang ditakdirkan senasib. Masih bisa sidang lagi nanti kok,”

Tiba-tiba..

“Tapi boong.. pal pale pal palee paleee..” Andien meloncat kegirangan sambil berputar dengan wajah bahagianya. “GUE LULUS SIDANG WOYYYY!!!!”

Billy menarik nafas panjang.

“Sakit skali epribadehh.. Goblok sia,”

“Yakali seorang Andien Felicia yang pinter kayak gini ga lulus sih ya ampunnn. Nasib gue kan ga sama kayak lu nyet, tiga kali sidang baru lulus HAHAHAHAHA,”

Satu tampolan manja meluncur di jidat Andien.

“Rese ya! Gue mau ngucapin selamat jadi males,”

“Eleh ngambekan lu kek homo,”

“Lah emang homo anjing,”

Mereka berdua tertawa bersama.

Time to……

PARTYYYYYY!! Yuhuuuuuu..”

Akhirnya, waktu ini datang juga. Mereka berdua lulus tepat waktu, ya meski Billy harus tiga kali sidang skripsi.

Banyak perubahan terjadi dua tahun terakhir ini. Andien telah berhasil mengikhlaskan Al yang sangat membekas di hatinya walau banyak dan berat sekali prosesnya.

Apalagi ketika ia harus bersentuhan dengan kenangannya pada saat ia berkunjung di beberapa tempat. Nasi goreng kaki lima misalnya, atau jagung bakar langganannya, atau pantai tempat ia menyendiri biasanya, atau bahkan yang paling dekat dengannya; kamar kostan.

Tau ngga rasanya ketika tanpa sengaja melewati tempat-tempat yang penuh kenangan? Nyesek. Yang dulunya ada orangnya, sekarang sendirian.

Namun satu yang tidak pernah berubah, Andien tetaplah cewek cool yang masih mengeraskan hatinya untuk orang baru dan Billy tetaplah seorang player incaran koko-koko ganteng untuk pemuas hawa nafsunya.

Kamu Kok Bangsad?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang