Sebulan sudah Ey dan Al break. Kerinduan mulai menggeregoti hati dan pikiran Ey, entah bagaimana dengan Al?
Ey sedang duduk melamun di dalam kelas, daritadi sama sekali ga merhatiin bu Dina yang lagi jelasin materi di depan sana.
Seorang wanita menyenggol lengan Ey.
"Fell.. ngelamun mulu daritadi. Lu diperhatiin tuh sama bu Dina," tegur Yola.
"Eh?" Ey mengusap-usap wajahnya yang tampak kusut.
"Lu kenapa Fell? Ada masalah ya? Murung banget,"
"Ngga kok Yol, gue gapapa," Yola menganggukan kepala tanda mengerti.
Ey mengambil ponselnya dari dalam tas kemudian membuka aplikasi Instagram. Sudah lumayan lama dia gabuka Instagram.
Scroll kebawah hingga mendapati postingan milik Al. Sebuah postingan sejam yang lalu. Dipostingan itu tampaknya Al sedang berada di sebuah cafe.
Ia mengambil foto tangannya yang sedang memegang es krim sebagai objek dan di belakangnya ada seorang wanita yang entah siapa sedang duduk manis dengan memberi love antara jari jempol dengan jari telunjuknya. Gatau itu siapa karena diblur.
Ey mencoba berpikir positif, mungkin sahabatnya.
Kemudian Ey membuka story Instagram Al. Terdapat video yang berdurasi lima belas detik, dimana Al memvideokan dari belakang seorang wanita yang sedang berjalan. Di story selanjutnya ada foto Al bersama wanita tadi tapi wajah mereka berdua dicorat-coret.
"Dia jalan-jalan dengan orang lain dan sempat mosting di sosmed tapi sama sekali ga ngabarin gue," batin Ey.
"Yol.." panggil Andien.
"Ha? Kenapa?"
"Menurut lu kenapa seseorang ga ngabarin padahal lagi aktif di sosmed?"
"Simple sih jawabannya,"
"Apaan?"
"Bukan prioritas. Kalau masih dianggap, paling ga 'say hi' aja udah cukup disela kesibukannya," jawaban dari Yola membuatnya terdiam.
Kemudian Ey berpindah dari aplikasi Instagram ke aplikasi Whatsapp. Ia membuka room chat mereka dan pesan terakhir darinya minggu lalu cuma di read oleh Al. Bahkan last seennya pukul 13:00 pm. Yang berarti dia baru saja membuka whatsapp-nya.
Pikiran Ey mulai kemana-mana tapi berusaha ia tepis semuanya. Berusaha kembali tenang dan gamau berpikiran negatif tentang pacarnya. Ia izin sebentar pada dosen untuk ke 'belakang'.
Ey pergi ke toilet dan berdiri di depan wastafel. Ia mencuci muka agar tampak lebih segar dan melihat pantulan wajahnya yang basah di cermin, kemudian menepuk-nepuk pelan pipinya. Ia membuang nafas berat dan berbicara dengan dirinya sendiri di depan cermin.
"Lu bisa Andien, lu bisa! Sebulan lagi lu bakal ketemu dia lagi kok. Tenang aja gausah berpikiran negatif, dia lagi fokus untuk UN-nya, okay?"
Sisi lain dari dirinya berbicara dalam hati.
"Yakin dia lagi belajar untuk ujian? Tadi aja dia lagi jalan loh sama orang lain lagi," Ey menggelengkan kepalanya kemudian berbicara lagi pada dirinya sendiri.
"Dia pergi belajar kelompok bareng teman-temannya Andien. Bisa aja kan kebetulan yang disorot dipostingannya cuma salah satu teman kelompoknya,"
Sisi lain dari dirinya berbicara lagi dari dalam hati.
"Jangan bohongin diri lu sendiri. Lu khawatir Andien,"
"Ngga! Dia udah janji gabakal aneh-aneh dan gue percaya sama dia,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Kok Bangsad?! [TAMAT]
RomanceWARNING! Dicerita ini banyak kata kasar dan adegan gxg18+. Bagi homophobic jauh-jauh deh. Sangat menerima masukan; kritik dan saran. Tapi harus sopan ya:) #1 in Mencari Jati Diri 13 maret 2019 #1 in Wuqian 13 Maret 2019 #3 in Dilrabadilmurat 6 Juni...