Kalau ada yang lupa nih..
Andien Felicia a.k.a Ey
Andien Lisia a.k.a Al
Billy a.k.a monyet maduLanjut.
Author POV
"Ndien.. Andien.."
Tok tok tok
"Andieeennn.."
"Kebooo,"
Tok tok tok
"Mati lu ya,"
Tok tok tok
"Elahhh si bego kebo banget sihhhh.."
"Wooyyyy.."
Sang pemilik kamar masih tak bersuara di dalam sana. Sepertinya hujan semalam berhasil membawa dirinya terlelap begitu pulas.
Dian membuka perlahan gagang pintu tersebut dan ternyata ga di kunci. Ia mendekat sudut tempat tidur dan menatap Andien yang sedang terlelap dengan selimut yang membaluti tubuhnya. Ia memeluk erat boneka pandanya, tapi ada yang aneh.
"Kok sembab matanya,"
Dian mendekat, dan mengguncang pelan lengan Andien.
"Ndien.. bangun,"
Dian meraba kening Andien untuk memastikan keadaannya. Panas.
"Eh Ndien, lu sakit? Yaampun,"
Dian buru-buru keluar mengambil air hangat untuk dikompres ke kening Andien.
"Lu kalau ada apa-apa cerita Ndien, jangan kek gini," Dian memeras air dari handuknya, kemudian ditempelkan.
Dian mengambil minyak kayu putih, menaruh sedikit ke jarinya dan menggesek ke hidung Andien.
Ada pergerakan dari Andien. Ia mengerjap beberapa kali kemudian melihat Dian di sebelahnya.
"Dian??" suara berat, serak dan bindeng jadi satu.
"Haahh syukurlah.."
"Lu ngapain?" Andien berusaha bangun dari baringannya dan seketika handuk yang menempel pada keningnya terjatuh.
"Loh?" Andien mengambil handuk itu.
"Badan lu panas banget tadi makanya gue kompres. Lagian dipanggil daritadi ga nyaut,"
Andien hanya menunduk terdiam.
"Lu kenapa sih Ndien? Mata sembab gitu. Lu nangis ya semalem?"
"Ngga kok," Andien mengusap matanya.
"Yaudah sarapan dulu, udah gue beliin bubur,"
"Makasih ya."
"Hih udah kek lagi sama orang lain aja lu bambang,"
Mereka berdua tertawa diujung obrolan. Setelah dikompres dan sarapan Andien merasa baikan.
Andien Felicia (Ey) POV
Drrtt drrtt
Getar ponselku di atas nakas. Aku sedang sibuk menyetem gitarku yang sedikit fals. Ketika kuraih ponselku, dan Al menelpon rupanya.
Setelah kejadian menyakitkan beberapa waktu yang lalu, aku selalu mengabaikan notifikasinya. Masih ga habis pikir, tega banget dia main sama perempuan lain dan berdalih dibalik kata "break" biar bisa fokus UN.
Teleponku terus bergetar beberapa kali, hingga akhirnya dengan enggan kuangkat telepon dia.
"Hallo," ah suara yang udah lama ga ku dengar. Nyesek. Rindu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Kok Bangsad?! [TAMAT]
RomanceWARNING! Dicerita ini banyak kata kasar dan adegan gxg18+. Bagi homophobic jauh-jauh deh. Sangat menerima masukan; kritik dan saran. Tapi harus sopan ya:) #1 in Mencari Jati Diri 13 maret 2019 #1 in Wuqian 13 Maret 2019 #3 in Dilrabadilmurat 6 Juni...