(Mulai dari chapter ini hingga seterusnya, saya akan menggunakan nama Al dan Ey. Karena, jika menggunakan nama lengkap, khawatirnya kalian ketukar soalnya nama mereka mirip banget. Tapi jangan cemas, kalo lagi sama Billy, Ey tetap 'Mi' dan Billy tetap 'Monyet Madu')
AL POV
Ey sibuk dengan ponselnya yang entah apa sedang ia mainkan. Wajahnya ditekuk hingga terdapat kerutan di sekitar dahi, alisnya bertautan, terlihat serius sekali.
Sekarang lihat jari-jari tangan itu, bergerak lincah pada layar ponselnya. Aku yang penasaran akhirnya bertanya tanpa merubah posisiku yang sedang berbaring karena kelelahan.
"Ey ngapain?"
"Ah? Ini lagi main game," jawab Ey masih dengan pandangan yang masih terfokus pada titik itu. Ga capek ya dia? Aku aja yang duduk dibelakang capek banget, gimana dia yang ngendarain langsung?
"Kamu ga capek ya? Sini baringan aja..." ngga ada respon darinya, membuatku memutuskan untuk bangun dari pembaringan dan duduk tepat di sebelahnya.
Mainin game apa sih sampe serius banget gitu. Ketika kulihat apa yang diseriusin daritadi oleh Ey, ternyata..
"Hm.. mobel lejen. Dimana mana mobel lejen, ga di kelas, di kantin, di kamar, mobel lejen semua. Kenapa si game laknat ini selalu aja jadi pengganggu hubungan orang? Kesal deh, kenapa ga dimusnahin aja sih game ini.. huh!"
"Curhat neng?"
Aku menyenderkan kepalaku pada bahunya serta ikut melihat apa menariknya game itu. Semenarik itu kah sampai dia lupa ada orang di sini? Benar-benar game laknat! Melihatnya saja bikin emosi.
Paling kesal tu kalau dengar omongan orang yang katanya "Mending main game daripada main cewek. Lah kok cemburu sama game? Inikan bukan selingkuh."
Dengar ya kalian yang memiliki otak minimalis seperti itu.
Kami para cewek-cewek juga butuh perhatian kalian, bukan cuman game aja yang diurus.
Emang itu game yang muasin hawa nafsu lu? Ngga kan?! Udah mainnya bikin lupa waktu, hubungan jadi renggang gara-gara lebih mentingin game, lagi jauh bilang kangen, pas ketemu nundukkk aja terus kayak lagi nyari kutu-padahal lagi mabar, ntar nih ketemu orang baru trus mabar tiap saat, kelar itu chat-chatan disana, endingnya gara-gara keseringan mabar jadi saling suka. Idih taik kebo! Ngeselin banget ya sumpah! Kawinin aja sekalian itu game!
"Yeayyy victory!! Yuhuuuu...." teriak Ey kesenangan.
"Udah Ey mainnya?" bodoamatlah jika ada yang berpikir aku SKSD, yang kutau aku nyaman berada dekatnya.
"Kok ga tidur? Katanya capek, pegel-pegel badannya,"
"Temenin.."
EY POV
Aku sengaja memilih bermain game saat ini, bukan tanpa alasan tapi daripada otak kecilku kumat lagi, mending aku alihkan ke main game.
Al bangun dari baringannya dan menyender ke bahuku. Jari-jari tangan serasa kaku dan gabisa digerakin untuk menyelesaikan game ini. Fokus! Fokus Andien! Fokus! Akhirnya, kemenangan menjadi bagianku.
"Temenin.."
Temenin? Temenin baringan gitu? Aduhh bisa stop kerja ni jantungku astaga. Al menarik lenganku dan mau ngga mau aku ikut berbaring di sebelah kanannya.
Badanku telentang dengan posisi kedua tangan kulipat diatas perut dan kaki yang lurus kebawah; udah kayak posisi orang mati tau ga? Jangan tanyakan lagi apa kabarnya jantung sialan ini. Detakannya serasa ingin lepas dari dadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Kok Bangsad?! [TAMAT]
RomanceWARNING! Dicerita ini banyak kata kasar dan adegan gxg18+. Bagi homophobic jauh-jauh deh. Sangat menerima masukan; kritik dan saran. Tapi harus sopan ya:) #1 in Mencari Jati Diri 13 maret 2019 #1 in Wuqian 13 Maret 2019 #3 in Dilrabadilmurat 6 Juni...