"Hello Ey.."
"Iya Al, kenapa?"
"Bisa ketemu ga? Ada yang mau aku omongin,"
"Omongin disini aja gabisa?"
"Gabisa, ini penting. Aku pengen ngomong langsung sama kamu,"
"Yaudah ntar sore abis kelas gue jemput,"
"Gausah Ey, langsung ketemu aja di cafe,"
"Oh okay,"
Aku sedang mempersiapkan diri untuk presentasi sebentar lagi. Hari ini kelas 'Teori Lanjutan Ekonomi Makro' dengan dosen tua yang sok killer; pak Joko.
Udah tua, sok killer, gendut, botak, ga pernah telat, cerewet, pelit nilai lagi. Komplit ga tuh? Dasar teko bolong.
Minggu depan udah minggat dunia bukannya baik biar cap buruknya itu hilang, eh malah makin garang aja. Sorry sorry nih pak, hanya di sini mahasiswimu yang cantik keren ini bisa menghujatmu.
Keluarin Al bentar dari otak dan pikiran biar materi bisa masuk.
"Selamat siang,"
Anjay umur panjang si teko bolong, baru diomongin udah datang aja. Kayaknya kagak jadi minggat dunia minggu depan deh ini.
"Hari ini giliran siapa yang presentasi?" pak Joko mengeluarkan kacamata lensa kotak dari dalam saku bajunya kemudian menaruh diujung hidungnya; lengkap ga tuh si opa. Ia mengambil sebuah map merah yang berisi presensi list nama-nama mahasiswa di kelas ini.
"Dion, Putri, Felicia. Giliran kalian presentasi ya," dia yang tadi nanya, dia pula yang jawab.
Iya, aku dipanggil Felicia oleh bapak teko bolong ini.
Kenapa harus aku yang terakhir coba? Tau ga sih, giliran terakhir itu lebih besar peluang untuk diingat kesalahannya. Ntar kalau presentasi kami ga sesuai harapan dia, aku yang bakal kena paling banyak. Elah!
Setelah selesai kedua temanku itu presentasi, sekarang giliranku.
Dengan percaya diri aku maju ke depan dengan membawa flashdisc. Ku colok flashdisc itu ke matanya, eh salah, CPU, kemudian terpaparlah power point berisi materi yang akan aku bawakan di depan kelas.
"Selamat siang pak Joko dan teman-teman, dikesempatan ini saya Felicia, akan mempresentasikan—"
Tok tok tok
"Permisi pak, maaf saya dari 'belakang'"
"Ya,"
ANJ*ING!
SI KUTU BABI NGAPAIN KE SINI!
Kalian tau, si Billy masuk ke kelasku! Bangsul! Ini bukan kelasnya, ngapain dia ke sini? Ah, tau aku otak busuknya itu. Dia pasti mau mengerjaiku yang akan presentasi sekarang.
SYIT!
Mana duduknya paling depan lagi.
Lihat wajah pasarannya itu! Sedang memainkan kedua alis matanya, tatapan usil, hidung yang dibuatnya kembang kempis yang makin memperbesar lubangnya, bibir tersenyum miring dan tangan yang sedang mengusap dagunya.
ARRGGHHH!!! Udah mirip om-om mesum yang menunggu dipuaskan oleh mangsanya.
Aku berusaha mengalihkan pandanganku dari si kampret itu selama presentasi berlangsung. Tapi otak jahatnya itu benar-benar kelewatan, aku sampai ga bisa fokus, antara pengen marah dan ketawa ngeliat ekspresi wajah konyolnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Kok Bangsad?! [TAMAT]
RomanceWARNING! Dicerita ini banyak kata kasar dan adegan gxg18+. Bagi homophobic jauh-jauh deh. Sangat menerima masukan; kritik dan saran. Tapi harus sopan ya:) #1 in Mencari Jati Diri 13 maret 2019 #1 in Wuqian 13 Maret 2019 #3 in Dilrabadilmurat 6 Juni...