"Kak, kalian pacaran kan?"
Aku dan Ey mematung di tempat.
"Ngomongin apaan sih? Gausah ngaco deh,"
"Gausah bohong deh kak,"
"Jangan sembarangan kalau ngomong,"
"Haha dasar lesbi. Jijik tau ngga?!"
Aku menarik tangan Ey meninggalkan Indah di sana. Setelah menemukan tas-nya kami kembali ke kamar dan belum ada perbincangan di antara kami hingga saat ini.
Aku dan Ey sama takutnya, Indah kini tau hubungan kami. Entah harus bersikap seperti apa di depannya. Kami sama-sama belum siap jika ada yang tau tentang hubungan ini.
EY POV
"Haha dasar lesbi. Jijik tau ngga?!"
"Tenang aja gabakal aku aduin ke mama, males ngurusin hidup orang,"
"Cepat tobat ya,"
"Woyy!! Ngapain sih lu siang bolong nopang dagu, ga tau bersyukur orang yang nopang dagu tuh, bengong lagi," Billy menepuk bahuku.
Bangke ni monyet madu, kalau jantung seksi ini tiba-tiba terhenti, dia mau tanggung jawab apa?
"Demen banget ngagetin orang, heran dah,"
"Tumben banget lu ngajak bolos, biasanya juga kalo diajak, gue dapet siraman rohani,"
Emang benar si, dia biasanya ngajak bolos tapi ga pernah aku iyain.
"Lagi males kelas,"
"Wadawww.. seorang Andien Felicia Micin bisa males ikut kelas juga ye? Leh ugha.. Terus sekarang mau kemana?"
"Kemana aja deh, suntuk gue. Ohya, pake motor lu dulu ya, gue ga bawa motor tadi,"
"Dih lu ngapa? Selow ae kali. Cuss lah.. Pergi makan dulu, laper,"
Tempat andalan Billy; McD. Katanya banyak cowok-cowok tampan di sini makanya ini jadi tempat favorite dia buat nongkrong.
Billy mengeluarkan sebungkus rokok dari hoodie-nya, ia mengambil sebatang kemudian diapit pada bibirnya. Korek api menyala bersamaan dengan satu tarikan nafas hingga segumpal asap keluar dari mulut dan hidungnya.
"Nyebat mulu ga takut mati muda apa lu?"
"Nyebat ngga nyebat tetap mati dul," kini sebatang rokok itu terapit disela jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Ga takut mandul dan gangguan kehamilan lu?"
"Kan yang nanti hamil laki gue,"ucapnya kemudian menghisap lagi rokoknya.
Dikata dia bukan laki apa ya?
"Lu kenapa sih, Mi? Muka lu dari pagi kek ga di setrika aja. Kusut banget,"
"Lagigi banyak pikiran,"
"Lah masih punya otak juga ya,"
"Gue serius," jawabku dengan tatapan datar.
"Kenapa sih? Bebek lu ga ngasih jatah bulanan?"
"Lebih parah dari itu," aku memasukkan beberapa potong kentang ke mulutku.
"Apaan? Dia positif hamil anak lu?" emang ya kalau punya teman yang otaknya kerakit sendiri tu beda.
"Kalau gue punya jarum sama benang nih, udah gue jahit otak-otak lembek lu yang bolong itu,"
"Salah mulu dah guaa, herman babang. Kalau bukan soal jatah, bukan soal hamilin anak orang, terus soal apa? Lu di madu?"
Dua potong kentang goreng mendarat sempurna tepat pada dua lubang hidung monyet liar ini. Sompral banget mulut sialan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Kok Bangsad?! [TAMAT]
RomanceWARNING! Dicerita ini banyak kata kasar dan adegan gxg18+. Bagi homophobic jauh-jauh deh. Sangat menerima masukan; kritik dan saran. Tapi harus sopan ya:) #1 in Mencari Jati Diri 13 maret 2019 #1 in Wuqian 13 Maret 2019 #3 in Dilrabadilmurat 6 Juni...