Hangover

3.4K 300 39
                                    

Ey melangkahkan kakinya menyusuri ruangan itu. Cahaya kerlap-kerlip di gemerlapnya malam, bau alkohol dan asap rokok dimana-mana, dentuman suara musik yang menghentakkan jantung, juga penari sexy minim busana meliak-liuk sensual di dance floor.

Ey berjalan menuju bar dengan tatapan dinginnya tanpa menoleh kiri-kanan. Sesampainya di sana, ia memesan Jack Daniel's 40% alkohol. Sebatang rokok terapit di jari telunjuk dan jari tengahnya, ia memainkan gumpalan asap di dalam mulutnya kemudian dihembuskan asap itu keluar dari mulut.

Pesanannya datang.

Satu sloki Jack Daniel's menyusuri kerongkongan Ey.

Ia memalingkan wajahnya melihat suasana sekitar. Tatapannya terkunci pada seorang penari sexy yang saat ini menatapnya penuh gairah sambil menari sensual penuh peluh di tubuhnya. Penari itu mengedipkan matanya dan berhasil membuat Ey mengerjap beberapa kali dan kembali menikmati minumannya.

"Sialan! Emang sialan lu jadi cewek!" Satu sloki lagi minuman keras itu melintasi kerongkongannya.

"Apa salah gua anjing!" Ia terus minum, diselingi hembusan asap rokok yang memenuhi mulutnya.

"Pernah gua sakitin lu hah?!" Ey memukul meja bar.

Tiba-tiba salah seorang pria mendekatinya dan duduk tepat disebelahnya.

"Hey.." Sapaan pria tadi mendapat tatapan tajam dari orang yang tidak ingin diganggu saat ini.

"Sendirian aja?" Pria itu menarik kursinya lebih dekat di samping Ey.

"Punya mata ga lu? Apa ga cukup punya dua?" jawab Ey sinis dan kembali meminum alkoholnya tanpa memedulikan pria tadi.

Pria itu tersenyum nakal karena merasa tertantang dan berbisik dengan hembusan nafasnya di daun telinga Ey, "Ga baik cewek kayak elu sendirian di sini, ntar digodain cowok-cowok nakal loh, mending sama gua," Ia mengelus lengan Ey penuh nafsu di matanya.

Wajah Ey memerah, ia berbalik badan dan duduk berhadapan dengan pria tadi. Ia memberikan senyuman manisnya kemudian melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan pria itu. Ey menarik kerah baju pria tersebut dengan tatapan nakal dan mendekat ke telinganya.

"Sayangnya disini yang gua butuh adalah,-" Ey memegang rahang pria itu untuk menoleh pada sekumpulan cewek di ujung sana, kemudian ia kembali berkata, "cewek-cewek sexy dengan boobs gede dan bokong yang semok. Gua ga tertarik sama b-u-r-u-n-g lu pada, yang ada ntar gua S-A-T-E!" Ey menghempas kasar tangannya dari kerah baju pria tersebut.

Pria itu mematung seakan tak percaya dengan kalimat Ey barusan. Dengan perlahan ia bangun dari dudukannya dan pergi tanpa sepatah kata.

"Ganggu bangsad!"

Ey menghabiskan minumannya dan subungkus rokok telah habis.

Kepalanya mulai oleng, sepertinya hilang kendali. Perlahan semua memorinya bersama Al kembali terputar rapi bersamaan dengan hilangnya kesadarannya.

"Hahahahaha anjengg anjenggg.. cewek goblok! Kurang apa gua hahh?!"- Ey merebahkan kepalanya diatas meja sambil memukul meja itu. "udah pake hati banget gua sama lu, kenapa lu giniin gua bangsad?!"

Air mata mulai menetes tanpa bisa lagi ditahannya.

"Salah gua apa Al? Apa?? Tega lu selingkuhin gua! Tega lu mainin gua hahahahaha..." Ia memukul meja itu kuat.

"Lu bilang lu sayang sama gua, lu bilang lu cinta. TAI! Hahahaha anjing lu!"

Berantakan. Hancur. Entah jadi apa dirinya sekarang. Ia memesan lagi sebotol Vodka. Diteguknya tanpa henti.

Kamu Kok Bangsad?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang