INDRI?

2K 223 22
                                    

Party di rumah Billy berlangsung hingga hampir fajar. Beberapa teman Billy tepar karena mabuk, kecuali Andien. Ia hanya meneguk beberapa sloki karena tau jika sudah mabuk sangat susah untuk dikontrol.

Billy sedang asik memagikan malam di kamar bersama mangsa barunya.

Ketika Andien menuruni anak tangga, ia mendapati Indri yang terbaring setengah sadar di sofa merah ruang tamu. Tampaknya ia cukup banyak menelan alcohol.

Andien mendekat dan membelai anakan rambut yang menutup wajahnya. Ia bisa melihat dari dekat ciptaan Tuhan satu ini yang telah menjadi penolongnya semalam.

Hidung bertulang tinggi, pipi chubby, dan bibir atas yang berbentuk love sangat sempurna terukir. Andien tak menyangka  baru berkenalan beberapa detik saja ia sudah menyentuh benda kenyal ini.

Mata sayu itu berusaha membuka matanya, namun terlalu berat baginya disaat sedang mabuk seperti saat ini. Andien terkaget dan segera menjauhkan wajahnya dari Indri.

“Gu-gue anter lu pulang ya, tunggu sini bentar,” sebelum meninggalkan Indri, Andien membalut tubuh itu dengan jaketnya.

Tok tok tok

“Ahh ahh shh,”

“Oohh fuck baby pisang kamu gede banget, pantatku perih,”

“Awwhh.”

"You like it babyhh?"

"Yess daddyy,"

Dibalik pintu Andien sedang menempelkan telinganya berusaha mendengar apa yang sedang terjadi di dalam sana.

"Anjing ngapain ni orang," batin Andien mendengar jeritan itu.

“BILLYYYY!! TAIKK!! BUKA PINTUNYA BURUAN!!!”

Dua orang yang sedang beradu pedang kaget bukan main mendengar teriakan yang menggelegar seisi ruangan mereka.

“Anjiiirr si micinnn arghhh,” keluh Billy frustasi.

“Aduh temen kamu ganggu banget,” laki-laki itu buru-buru mengambil pakaiannya di lantai.

“BILLY BURUAN!!” teriak Andien.

“Bentar ya daddy,” kaya Billy sambil mengusap pipi laki-laki tadi.

Billy memakai pakaian dan pergi membukakan pintu untuk Andien. Baru saja memunculkan kepalanya, satu layangan mendarat sempurna di ubun-ubun keras itu.

“Goblok!! Ngapain lu hah?!” bentak Andien.

Billy mengusap kepalanya sambil meringis kesakitan.

“Sakittt atuh ah. Gue lagi ngadon ponakan buat elu. Ponakan yang lucu-lucu, ngga mau apa lu?”

“PONAKAN APAAN BEGO! Itu sperma lu masuk ke anus yang ada jadi taik. Lu mau bikin bayi manusia apa bikin bayi dajjal heh!”

“Duhhh ribet ah. Yang jelas mah enak,”

“Bodo amat ya mahmud bukan urusan gue. Gue ke sini mau nanya alamat rumah Indri, gue mau anterin anak orang pulang,”

Kamu Kok Bangsad?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang