AUTHOR POVSejak tadi Ey sibuk dengan lamunannya, senyam-senyum, tertawa kecil kemudian menutup wajahnya malu-malu.
Di kelas dia sama sekali tidak memperhatikan dosen tua itu. Bahkan tempat yang biasa diambilnya di paling depan, kini ia pilih di belakang dan tepat di belakang Bobi; lelaki bertubuh besar.
Setelah selesai kelas Ey pergi ke kantin dan menunggu Billy di sana. Ia sudah terlebih dahulu memesan kentang goreng dan minuman bersoda kemudian pergi ke tempat duduk biasanya.
Sebuah tangan menyomot kentang goreng dan nyeruput minuman sodanya, siapa lagi kalau bukan si monyet madu. Billy duduk di kursi depan Ey dan menyalakan sebatang rokok.
"Oy.."
Ey masih makan dalam diam tanpa mempedulikan Billy. Billy membuang asap dari mulutnya ke wajah Ey, berharap sang empunya wajah akan sebal dan marah-marah.
Ey masih tak bergeming, wajah gembiranya tercetak jelas disana. Ia sama sekali ga peduli dengan segala jenis gangguan dari Billy.
Merasa capek dan gagal, akhirnya Billy bertanya.
"Eh Mi, lu aneh banget sih. Lagi kenapa lu?"
"Gapapa☺️" dengan senyum terbaik.
Billy bergelidik ngeri.
"Idihhh serem banget anjir. Kek senyum menjijikan om om yang mau nyepong gue semalem lu. Serius dah, lu kenapa?"
"Abis dapet jekpot nyet," jawab Ey dengan cengengesan dan alis yang naik turun sambil memasukkan lagi kentang goreng ke mulutnya.
Billy menekan puntung rokoknya ke asbak kemudian membakar lagi satu batang rokok.
"Jekpot apaan? Judi? Gue serem Mi liat lu yang ini, serius dah. Bukan apa-apa yak, kek orang kurang usapan. Eh asupan maksudnya." gumpalan asap kembali melayang ke udara.
"Eh apa jangan-jangan lu bukan si Micin yak?" Billy memegang kepala Ey seperti sedang ingin mengusir makhluk halus dari badan Ey.
"Ngaku lu siapa ditubuh sohib gue?!"
"Ish geblek ngapain si lu, kek orang rabies tau ga," Ey menyingkirkan tangan Billy dari kepalanya.
"Lagian lu aneh banget. Biasanya juga selalu protes kalau gue ngerokok, ini udah gue abisin ampir tiga batang lu diem aja,"
"Ciyeeee.. yang pengen banget gue perhatiin ciyeeee yang pengen banget gue marah-marahin.." Ledek Ey puas.
"Bego jijik bet dah sumpah. Alergi gue,"
"Hari ini lu mau nyebat sepuluh bungkus ampe ampas-ampasnya juga silakan. Gue gabakal ngomel. Bila perlu ampe mati lu sekalian, biar gue makan gratis di rumah lu, kan mayan,"
"Sinting ni orang, pengen gue bakar idup-idup," Billy menyeruput minuman Ey dan memasukkan banyak-banyak potongan kentang ke mulutnya. Ia sengaja ingin menguji Ey lagi. Biasanya akan diprotes.
Bahkan sudah hampir habis makanan dan minuman Ey oleh Billy namun Ey tetap santai tanpa komentar dari mulut pedasnya.
Billy berpikir sebentar mencerna kembali maksud 'jekpot' yang tadi dikatakan Ey.
"Eh wait wait wait. Jekpot yang lu maksud, jangan jangan...."
BRUAAKKK
Billy memukul meja dan dengan suara lantang ia bertanya, "Lu abis ngadon ya Mi?!" wajah yang tak bisa dijelaskan.
"Eh bangsad anjing lu monyet.. kagetttt gua bangke! Pelan kalo ngomong sialan lu!" Ey mengusap dadanya yang berdetak tak karuan.
"Benerkan?" Seketika 180° wajahnya berubah merekah dengan senyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Kok Bangsad?! [TAMAT]
RomanceWARNING! Dicerita ini banyak kata kasar dan adegan gxg18+. Bagi homophobic jauh-jauh deh. Sangat menerima masukan; kritik dan saran. Tapi harus sopan ya:) #1 in Mencari Jati Diri 13 maret 2019 #1 in Wuqian 13 Maret 2019 #3 in Dilrabadilmurat 6 Juni...