Sehari Bersama..

5.1K 425 9
                                    

AL POV

Tak terasa hubunganku dengan Ey sudah berjalan 5 bulan; tepatnya hari ini. Kami berencana untuk pergi nonton nanti sore.

Pagi-pagi aku menghubunginya untuk ke rumah sekarang. Rinduku sedang membuncah ingin bertemunya. 

Dan di sinilah Ey bersamaku, di ruang tamu. Ga sendirian tentunya, ada mama, Donat dan Indah. Dia masih saja terlihat kaku di depan keluargaku padahal udah sering main ke sini.

Indah seperti ga suka akan kehadiran Ey, dia selalu melirik sinis tanpa kata. Biasanya dia cepat berbaur dengan teman-temanku yang lain, tapi dengan Ey serasa beda. Apa dia tau tentang hubungan dengan Ey makanya dia sinis gitu?

Aku pernah bertanya padanya soal ini, tapi jawabannya selalu sama "Biasa aja kok sama kak Cia, ga yang sinis atau apa," 

Ey ga bersuara sejak tadi, aku mengerti, dia pasti ga enak.

"Kak Cia, mau mabar sama Donat ga?" Donat duduk di dekat Ey dengan wajah senang penuh antusias mengajaknya bermain mobel lejen.

"Ayok ayok mabar," aku senang melihat adik bungsuku yang akrab dengan pacarku.

Donat terlihat senang sekali bermain bersama Ey, kadang mereka tertawa, kadang kesal karena karakternya 'mati', kadang wajah mereka serius banget, kadang mereka teriak kegirangan, tapi yang ga berubah.. jari-jari mereka tetap menari lincah tak berhenti di layar ponsel masing-masing.

"Indah, temenin mama ke pasar ya?" teriak mama dari arah dapur.

"Mama bawa motor sendiri aja sih, mager nih,"

"Ayo temenin mama, mama lagi males bawa motor," mama datang dan memberi kunci motor pada Indah. Dan akhirnya dia menerima kuncinya juga.

"Tungguinnnn.. Donat mau ikut,"

"Kamu kan lagi main Nat," kata mama.

"Ini udah mau winner ma, bentar,"

"Yeaaayy.... menanggg! MVP doongg.." teriak si gendut kesenangan.

"Nanti main lagi ya kak Cia,"

"Pastiiii.." Ey mengacungkan jempolnya pada Donat.

Okay, baru kali ini aku ingin berterima kasih pada pencipta game ini.

Tersisalah aku berdua dengan Ey, di rumah udah ga ada orang.

Aku duduk bersila menghadap Ey.

"Kamu kenapa diem aja daritadi?"

"Gapapa, cuma gaenak aja sama Indah, kek yang gasuka gitu,"

"Gausah peduliin dia, toh dari dulu juga dia kek gitu,"

"Ya justru karna dia kek gitu dari dulu sama gue makanya jadi gaenak,"

"Gausah dipikirin Ey,"

Aku beranjak dari dudukku dan pergi menutup pintu rumah, pikiran nakalku bekerja disaat sepi begini. Maafkan ya.

Setelah menutup pintu dan mengecek keadaan aman, aku pergi mendekati Ey dan duduk dipangkuannya.

"Eh mau ngapain lu?"

"Aku kangen," aku bergelenjotan manja di ceruk leher kekasihku.

"Al jangan mulai deh, ini masih pagi loh,"

Aku menatap Ey dan bilang "justru pagi-pagi itu kita butuh vitamin C lebih banyak Ey, biar sehat,"

"Yaudah sana makan jeruk atau mau gue beliin jus jeruk aja?" ah dasar Ey!

Kamu Kok Bangsad?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang