Jungwoo langsung pulang ke rumah dan menangis sejadi-jadinya. Ia hanya khawatir pada Yukhei. Jungwoo hanya tidak ingin seperti dulu, saat dimana Lucas sakit dan Jungwoo tidak menemaninya, bukan bermaksud untuk menyamakan atau membandingkan Yukhei dengan Lucas.
Jungwoo menangis dan terus menangis hingga nafasnya terasa sesak dan pemuda manis itu tergesa-gesa mencari inhaler yang sudah lama tidak ia gunakan, menghirupnya sampai nafas Jungwoo menjadi lebih lancar.
Jungwoo kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur, mengabaikan puluhan panggilan Yukhei hingga akhirnya menjadi panggilan tidak terjawab.
***
Yukhei terus saja merutuk dan mengumpat ketika panggilan kesekian puluh kalinya tidak dijawab oleh Jungwoo.
"Fuck!"
Yukhei baru saja akan mencabut paksa infusnya saat Yeri masuk ke kamar rawatnya dan menahan tangan Yukhei.
"Eh! Apa-apaan kamu?!"
"Yer, please. Aku harus pergi."
"Ya tapi gak gini juga! Minta baik-baik ke dokter kan bisa!"
Yeri segera menekan tombol panggilan perawat sambil menatap tajam ke arah Yukhei.
"Kamu mau kemana sih sampai panik gitu?" Tanya Yeri setelah perawat datang dan Yeri meminta tolong untuk dipanggilkan dokter.
"Aku..." Yukhei terdiam sebentar. "Aku mau nemuin Jungwoo."
Kening Yeri berkerut heran. "Jungwoo? Bukannya Jungwoo tadi kesini?"
Yukhei mengangguk lesu. "Aku... ngusir dia secara gak langsung tadi dan dia... pergi sambil nangis."
"Tuh kan. Makanya bego jangan dipelihara Wong Yukhei."
"Gak gitu... Tadi... aku emosi karena dia bawa-bawa nama Lucas."
"Dan kamu pasti mikir kalau Jungwoo itu nyamain atau bandingin kamu sama Lucas?"
Lagi, Yukhei mengangguk membuat Yeri harus menahan jeritan kesalnya.
"Wong Yukhei astaga! Begonya gak ketulungan ya kamu. Mungkin Jungwoo niatnya bukan gitu. Dia tuh cuma takut kejadiannya Lucas terulang lagi kan."
"Ya itu makanya aku mau nemuin Jungwoo."
"Ya udah tunggu dokternya aja! Jangan asal main cabut kayak tadi!"
"Iya, iya maaf."
"Hape nya mana, siniin."
Yukhei menyerahkan ponselnya pada Yeri.
"Kamu tunggu sini. Aku aja yang telpon Jungwoo."
***
Yeri menggigit ibu jarinya cemas, menunggu Jungwoo yang tidak kunjung menjawab panggilannya.
"Halo?"
"Ya ampun Jungwoo! Akhirnya diangkat juga! Ini Yeri!"
"Hng? Yeri? Kenapa Yer?"
Yeri mengerutkan keningnya mendengar suara Jungwoo yang serak dan lemas itu. "Jungwoo sakit?"
"E-enggak kok Yer. Hehe."
Yeri tahu, Jungwoo berbohong, tapi gadis itu juga tidak ingin memaksa.
"Ya udah. Jungwoo tadi jadi ke rumah sakit jengukin Yukhei?"
"E-enggak Yer. Nanti aja. Tadi juga gak bawa apa-apa. Masa jengukin orang gak bawain apa-apa? Hehehe."
Bohong lagi.
Yeri hanya bisa menghela nafas pelan. "Nah ini, aku telpon kamu karena mau ngabarin, Yukhei udah boleh pulang kok. Jadi gak usah jengukin Yukhei."
"O-oh... Iya, kalau gitu titip salam aja ya buat Yukhei. Aku... tutup dulu ya Yer? Mules, hehehe."
"Eum, ya udah kalo gitu."
Yeri kembali ke kamar setelah telponnya ditutup dan mendapati Yukhei yang sudah selesai dilepas infusnya. Pemuda itu bahkan sudah mengganti baju pasien dengan bajunya sendiri.
"Yer, urusin adminnya dong."
Yeri merotasikan bola matanya malas. "Sementang ini rumah sakit punya papa ya."
Yukhei hanya tertawa sok polos. "Makasih Yeri!"
Yeri hanya menatap kepergian Yukhei dengan malas.
"Dasar! Untung sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Own My Heart (YuWoo)
Contokenapa Jungwoo gak bisa lepas dari bayang-bayang Lucas? Sequel of 'Last Sunset With You' Lovely cover by Gorbgudrbs ♡