"Anak haram." Katanya.
Mungkin itu adalah sebuah kata yang begitu kejam terhadap seorang anak yang bahkan tidak bisa memilih oleh siapa dan kenapa ia dilahirkan. Karena semua itu adalah takdir Tuhan yang tidak bisa di ubah walaupun amat ingin di ubah.
Mengapa harus menyalahkan anak itu? Mengapa semuanya malah membuat anak tak berdosa itu seolah-olah yang paling salah atas kehadirannya. Bukankah itu adalah buah hasil dari nafsu kedua orang tuanya?
Harusnya jika memang belum siap untuk mempunyai anak maka jangan sampai keterlaluan.
Pikirnya, terus menyalakan kehadiran dirinya sendiri di dunia ini.
"Cape banget.." Ucapnya sambil terus menekan sebuah luka di tangan kirinya dengan penuh amarah.
Tak ada yang tau seperti apa takdir setiap manusia, yang pasti semuanya memiliki takdir masing-masing.
Dan sampai saat ini ia adalah salah satu yang masih mengharapkan sesuatu yang baik akan terjadi suatu hari nanti pada takdirnya.
To be continued.
A/n: hallo guys☺️ Emang gak bisa bikin prolog tapi aku lagi berusaha buat revisi cerita ini dari awal. See u!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara
Teen Fiction"I hate my self, but i don't want to be someone else." He said. ⚠️ BUKAN CERITA BOYS LOVE/BL.⚠️ BROTHERSHIP SAMA BL ITU BEDA YA GUYS😭 ⚠️ Jangan plagiat sekalipun cerita ini gak sebagus itu untuk di apresiasi. Mohon pengertiannya, kita bisa sama sa...