"Ga, yakin gapapa?" Ujar Jean seakan tidak enak meninggalkan Sagara disana.
"Gapapa ah elahh, santuyy gak usah lebay."
"Takutnya Lo nanti di cegat sama mereka lagi, terus kenapa juga jir si Kevi ninggalin Lo. Aneh."
"Dia lagi kesel sama gua Je, udahlah Lo pulang sana."
"Engga, Gua tungguin Lo sampe masuk taksi dulu deh. Gak tenang Gua. Atau Gua anterin aja, atau Lo kerumah gua dulu aja, mau gak?" Jean berucap sembari melirik kesana-kemari mencari sebuah taksi.
"Gak ah, Gua mau pulang aja. Soalnya Lo juga mau ada urusan kan?"
"Enggak sih, cuman ada beberapa agenda aja di rumah. It's okay, Lo bisa ikut."
"Lain kali aja,tuh ada taksi. Gua pulang nih, Lo pulang sono."
"Iye Saga, iye yaampun Lo dulu masuk sono."
"Duluan ya, bye."
"Bye bruh, hati-hati."
"Oke." ucap Sagara sambil mengacungkan jempolnya.
"Lo juga hati-hati Je."
.....
"Mau kemana Dek?" Tanya sang sopir sambil melirik Sagara disana.
"Ke Jalan Anggrek nomor 2 Pak." Ucapnya.
"Eh, duh gimana ya Pak.." Ucapnya lagi tampak bingung dengan tindakannya.
"Emm.."
"Jadi mau kemana Dek?"
"Duh, gapapa deh ke yang tadi aja." Jawabnya kikuk.
"Jalan Anggrek?"
"Iya Pak, maaf ya.."
"Gak apa-apa Dek."
Sedangkan Kevi tengah uring-uringan mencari Sagara di lingkungan sekolah karena sedari tadi ia tak kunjung pulang juga. Alhasil ia pergi kembali menyusul adiknya setelah memikirkan kembali kebodohan yang telah dilakukannya tadi.
Bak sinetron, Sagara dan Kevi sempat berpapasan di jalan dengan arah berlawanan. Namun tak ada salah satupun yang menyadarinya.
Sagara dengan arah rumah dan Kevi menuju sekolah tempat dimana Kevi dengan sengaja meninggalkan Sagara.
Sesampainya ia didepan rumah, ia malah kembali gugup dengan tindakan yang ia lakukan tersebut.
Ia benar-benar ragu untuk sekedar mendorong gerbang tinggi didepan rumahnya.Padahal ia tau itu adalah rumah tempat tinggalnya sejak lama. Rumah yang membuat ia merasakan nikmatnya keluarga. Meskipun ia sadar kalau ia sudah melewati batas dengan tanpa sengaja merebut sejuta kasih sayang yang seharusnya menjadi milik Kevi sedari awal.
Sampai ia akhirnya memutuskan untuk menjauh saja, ia rasa ia sudah cukup banyak menerima dari mereka. Meskipun tidak bisa membalas dengan apa-apa, ia rasa setidaknya ia tidak menjadi beban lagi bagi mereka.
Baru melangkahkan kaki beberapa kali, Ia memegang perutnya yang terasa kaku disertai sakit sambil sesekali menepi untuk sekedar meredakan sakitnya.
Ia terkejut saat tiba-tiba seseorang menarik tangannya.
"M-mama?" Dengan refleks ia menarik tangannya dan melangkah mundur menjauhi sang ibu disana.
"Sagara.. Saya benar-benar mau minta tolong sama kamu.. Dion, kritis dan Saya gak tau harus gimana lagi." Ucapnya sambil terus memohon-mohon dengan berusaha terus meraih tangan Sagara yang ketakutan.
"Saga, Mama mohon.. ya? Tolong Mama.."
"Enggak.."
"Sagara, kamu tega biarin Dion meninggal? Mama mohon.." Tanpa Sagara duga, sang Ibu bersujud di bawah kakinya, ia sempat mundur beberapa langkah lagi karena terkejut dengan tindakan ibunya.
"Terus Mama tega korbanin aku?"
"Mama mohon.. Dion udah enggak punya waktu lagi Sagara, Mama gak mau kehilangan Dion."
"Enggak Ma! Aku gak mau! Aku masih mau hidup." Ucapnya dengan suara lantang.
"Tapi Saya tidak peduli kamu mau atau tidak. Setidaknya Saya sudah meminta dengan cara yang baik-baik.."
"Tapi kamu malah menyia-nyiakan itu." Lanjut sang Ibu yang kini mendorong Sagara dan melempar sebuah batu ke arahnya dengan penuh amarah.
Batu sebesar kepalan tangan itu dengan tepat sasaran menimpa kepalanya tanpa sempat melindunginya walau sekedar menghalanginya dengan tangan.
Posisinya yang terjatuh kebelakang benar-benar menyakitkan.
"M-ma.." Ujarnya kemudian bermaksud ingin menyentuh kepalanya yang terasa sakit bukan main, namun harus ia urungkan karena entah kenapa seluruh tubuhnya tidak bisa bergerak.
"Ayo Ndra! Langsung bawa aja." Teriaknya kepada seseorang yang sedari tadi memerhatikan di dalam mobil.
To be continued
See you again
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara
Подростковая литература"I hate my self, but i don't want to be someone else." He said. ⚠️ BUKAN CERITA BOYS LOVE/BL.⚠️ BROTHERSHIP SAMA BL ITU BEDA YA GUYS😭 ⚠️ Jangan plagiat sekalipun cerita ini gak sebagus itu untuk di apresiasi. Mohon pengertiannya, kita bisa sama sa...