♤Selamat membaca♤
.
.
.
.
.
.
.
.***⚘⚘⚘***
Bulan terlihat cerah diatas sana bertabur bintang yang indah, seorang gadis tengah berjalan dibawah sinar bulan. Pandangannya lurus kedepan, wajahnya terlihat sendu. Ia duduk dikursi halte yang berada dipinggir jalan itu, matanya mulai menitikkan cairan bening.
Ia tak menyangka hidupnya seperti ini, tak ada orang yang menyayanginnya. Ayahnya pergi meninggalkannya dan tak pernah membiayai kehidupannya, ibunya juga sudah pergi entah kemana. Sejak kelahirannya memang tak diinginkan oleh kedua orang tuannya, mereka menganggapnya pembawa sial. Hidupnya selalu penuh dengan penderitaan, satu satunya orang yang menyayanginya telah tiada.
Ia punya seorang kakak laki laki yang sangat menyayanginnya, tapi sayang kakak nya lebih disayang Tuhan. Kakaknya selalu membelanya saat kedua orang tuanya memarahinya atau memukulinya.
Setelah kematian kakaknya, orang tuanya pergi entah kemana meninggalkannya seorang diri. Lalu kakeknya datang dan merawatnya, sampai kakeknya juga pergi meninggalkannya saat ia berusia 15 tahun. Ia hidup dengan pembatu yang setia mengabdi pada kakeknya, sepi, miris, menderita, marah, sedih itulah yang selalu ia rasakan. Sampai sampai ia membangun sebuah geng, tapi setelah 2 tahun gengnya dibubarkan oleh musuhnya dan teman masa kecilnya.
Tiba tiba ada tangan yang menghapus air matannya, seorang cowok yang pernah memberikan kebahagiaan. Tapi hal itu pupus kala perubahan sikapnya, sisi gelap dan posessif dari cowok itu yang sudah terlewat batas.
"Kalo nangis tambah jelek" ucap cowok itu.
Stella segera menepis tangan itu dengan kasar, gadis rapuh itu adalah Stella Putri Andara.
"Mau sampai kapan kita pura pura gak kenal hmm? Lo nyimpen semua masalah lo sendiri. Cukup la gue gak kuat kalo liat lo gini terus, liat lo gak kenal sama gue." Ucapnya parau.
"Lepas! Gue gak kenal sama lo" teriak Stella.
"Sampai kapan la! Sampai kapan?! Gue tahu gue salah tapi gak gini la, gue tersiksa selama 1 tahun terus kek gini sama lo." Ucapnya dengan nada meninggi namun perlahan menurunkan emosinya.
"Gue gak tahu gan! Gue gak tahu." Ucap Stella histeris.
"Hidup gue udah banyak masalah, dan lo tiba tiba berubah jadi tempramen dan possesif. Dan lo seseorang yang egois, semua yang lo mau harus lo dapetin. Gue gak sanggup gan, gue gak sanggup." Ucap Stella sambil menangis.
"Gue harap lo ngerti Regantara Yudha" ucap Stella dingin.
"Gue udah berubah la, gue gak kayak dulu lagi. Gue mohon maafin gue, lo taukan gue cinta sama lo bukan main main. Gue selalu serius dalam perkataan." Ucap Regan sambil memegang kedua pundak Stella.
"Gue gak tau gan, gue capek sama kehidupan gue. Gue ingin bahagia walau sesaat, gak ada yang peduli sama gue, gak ada yang sayang sama gue. Bahkan kedua orang tua gue gak pernah ingin gue ada."
Regan membawa Stella kedalam dekapannya, ia mengelus rambut Stella dengan lembut. Ia merasa rapuh melihat gadisnya seperti ini. Selama ini Regan yang kita kenal sebagai sosok yang humoris dan receh, itu adalah bukti perubahannya agar gadisnya mau kembali dengannya. Selama 1 tahun ia mencoba mengubah sikapnya dan menggantinya dengan sikapnya yang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarletta: Is Badgirls 🍃
Jugendliteratur☡Jadi pembaca yang bijak.☡ HARAP FOLLOW SEBELUM BACA!!, makasih guys❤ "Pak?" "Abis makan matahari ya?" "Gak" "Masa sih pak? Padahal bapak kelihatan cerah banget, padahal lagi mendung. Saya jadi curiga mataharinya bapak makan" "Kamu tau persamaan...