Chapter 10🍀

2.5K 190 31
                                    

Hai guys
.
.
.
.
.
.
.
♤selamat membaca♤


***⚘⚘⚘***

Disinilah Sca bersama Melody di roptoof rumah Melody, memang sejak pulang sekolah tadi Sca tidak langsung pulang melainkan kerumah Melody.

Keadaan rumah Melody selalu sepi, karena mama papanya yang sangat gila akan pekerjaan. Saat Melody kecil ia selalu diurus pembantunya sampai saat ini. Sehingga membuat Melody menganggap pembantunya itu seperti ibu kandungnya.

Melody adalah anak yang kurang kasih sayang orang tuanya, walaupun uang bulanan Melody selalu lancar dan bahkan hal tersebut lebih dari yang ia butuhkan, tapi uang tidak menjamin kebahagiaan bukan?. Itulah yamg selama ini dirasakan oleh seorang Melody Putri Saskia.

"Lo lagi ada masalah apa?" Tanya Melody pada sahabatnya, memang sedari tadi pagi ia perhatikan Sca selalu tersenyum, tapi sejak ia kembali dari kantin, mukanya tidak secerah pagi tadi.

"Gue gak habis pikir sama perasaan gue sendiri." Ucap Sca sambil menatap kosong kedepan.

"Gue tanya sama lo, lo gak capek apa ngejar ngejar pak Varo? Setelah kejadian 2 bulan yang lalu. Lo masih mau merjuangin dia, sampai kapan hmm?" Ucapnya sambil menatap Sca dari samping.

Melody menatap lurus kedepan seperti yang Sca lakukan, ia juga bingung mengapa sahabatnya ini setergila gila itu kepada pak Varo. Dan bahkan pak Varo sama sekali tak pernah perhatian sama dia.

Lalu mengapa ia mempertahankan perasaan yang hanya sepihak itu? Pikir Melody.

"Gue bahkan sering liat pak Varo membuang makanan yang lo bawa." Ucap Melody.

Sca tau akan hal itu tapi apa boleh buat, ia tidak bisa berhenti setelah berjuang sejauh ini. Sca mencoba mengingat kejadian 2 bulan lalu, dimana saat itu Sca mengungkapkan cintanya kepada Varo.

◇♧Flasback on◇♧

Sepasang orang berdiri ditengah lapangan dengan dikerumuni banyak guru guru dan siswa siswi SMU WIJAYA BANGSA 01.

"Mungkin ini menurut bapak dan kalian semua tidak sopan, saya tahu itu. Tapi saya berdiri disini bukan sebagai seorang murid bapak, tapi sebagai seseorang yang menyukai bapak." Ucap Sca dengan menatap mata milik Varo.

Varo hanya diam dan menunggu apa yang akan gadis itu ucapkan.

"Saya Queenza Scarletta Abraham tepat didetik ini, menit ini, dan hari ini berdiri tepat dihadapan kak Varo, saya ingin mengatakan bahwa saya menyukai kak Varo sejak awal kita bertemu, bahkan rasa itu telah berubah menjadi cinta. No quiero ser hipocrita, admito que me he enamorado del hermano Varo."

Ucap Sca mengungkapkan semua isi hatinya yang selama ini ia pendam, sekarang ia ungkapkan dan itu membuatnya sedikit lega. Walaupun ia tahu akhirnya akan menyakitkan tapi, tak ada salahnya mengungkapkan.

"Te das cuenta de lo que hiciste hace un momento?" Ucap Varo dengan ekspresi datar dengan nada yang dingin.

Hal tersebut membuat Sca membulatkan matanya, karena terkejut bahwa Varo bisa berbahasa Spanyol. Setaunya ia kuliah di London bukan Spanyol.

"Saya sadar 100%, toh apa salahnya saya hanya mengungkapkan." Ucapnya santai sambil menatap dalam manik mata Varo.

"Usted esta loco?! Kemana harga diri kamu sebagai seorang perempuan? Kodrat wanita dikejar bukan mengejar. No seas una perra para consequie a alguien."

Setelah mengucapkan itu Varo pergi meninggalkan Sca ditengah lapangan. Varo tau bahwa kata katanya akan menyakiti hatinya tapi dengan hal itu Varo ingin bahwa Sca sadar dengan perbuatanya.

◇♧Falshback off◇♧

Walaupun semua perkataan Varo menyakiti hatinya, Sca tetap memilih memperjuangkan cintanya kepada Varo. Entah apa yang membuat gadis itu sampai begitu bodohnya akan cinta, sudah ditolak, dipermalukan, disakiti masih ingin berjuang.

Setelah kejadian itu Sca tetap meneruskan perjuangannya, salah satunya dengan kegiatan rutinnya yang selalu membawakan bekal untuk Varo.

Menurutnya cinta akan datang karena terbiasa, walaupun perjuangannya 6 bulan lebih belum menghasilkan apapun. Tapi ia yakin suatu saat Varo akan mencintainya.

"Gue akan terus berjuang sampai dimana hati ini lelah, dan Tuhan nyuruh gue buat berhenti. Gue juga tau kalau semua bekal makanan yang gue bawa selalu terbuang olehnya." Ucapnya sambil terus menatap kedepan menanti saat matahari tenggelam.

"Gue gak tau hati lo terbuat dari apa? Terbuat dari baja kali ya?, bisa sekuat itu menahan luka yang selama ini diberikan pak Varo." Ucap Melody sambil menatap dalam sahabatnya ini.

Bagaimana bisa ia tahan menahan luka yang pak Varo berikan, menurut Melody cinta hanya akan membuat seseorang buta akan rasa sakit yang diberikan oleh orang yang dicintai.

"Lo pikir gue robot! Aneh lo." Ucap Sca sambil tertawa.

"Dah ah gue mau balik udah mau malem, bye makasih."

Setelah mengucapkan itu Sca berdiri, saat akan melangkah tanganya dipegang oleh Melody.

"Jangan lupa mingdep kita bakal perang sama soal dan kertas ujian." Ucap Melody kepada Sca.

Memang benar minggu depan mereka akan melaksanakan ujian semester sebelum sebulan lagi ujian nasional.

"Hmm gracias." Ucap Sca dan mendapatkan anggukan dari Melody.

Saat diperjalanan pulang ia memberhentikan motornya dipinggir jalan, karena sesuatu yang membuatnya harus menghapirinya.














Hai guys gimana?
Jangan lupa vote dan komennya ya.
Bye semua👋
Ketemu di part selanjutnya ya⚘








Scarletta: Is Badgirls 🍃 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang