Scarletta: Is Badgirls 🍃

Chapter 37🍀

.
.
.
.
.
.
.

***⚘⚘⚘***

Pagi ini Sca bangun dengan kondisi seperti panda, ia tidak tidur semalam karena Ano tiba - tiba panas dan terus mengigau mamanya. Sca berfikir bahwa Ano sangat merindukan ibunya, tapi apakah ibunya mau bertemu Ano? Pikir Sca. Sca mengecek keadaan Ano, panasnya sudah turun dan Ano baru bisa tidur nyenyak sekitar pukul 5 pagi tadi.

Sca pergi kekamar mandi dan membasuh mukanya, setelah membasuh wajah Sca pergi keruang makan. Sca melihat keluarganya yang tengah duduk di meja makan, Sca duduk disamping abangnya.

"Gimana keadaan Ano?" Tanya William.

"Panasnya udah turun pa, gak kayak tadi malem. Terus bisa tidur nyenyak nya jam 5 pagi tadi." Jelas Sca pada keluarganya.

"Mama kasian sama Ano, mungkin dia sangat rindu pada mamanya." Jelas Veronika.

"Kayaknya sih ma, tapi kan Ano dibuang oleh mamanya. Apakah mamanya mau ketemu dia lagi?" Ucap Satria.

"Tapi dia butuh mamanya, dan mamanya harus mau." Jelas William.

"Tapi mama gak mau pisah sama Ano." Ucap Veronika tampak tak rela jika nanti Ano diambil ibunya.

"Tapi ma Ano butuh mamanya." Ucap Sca sambil menatap Veronika sendu.

"Kan ketemu bisa? Pokoknya Ano gak boleh di bawa." Ucap Veronika.

"Iyah ma ketemu aja dulu, nanti kalo mamanya mau ambil dia lagi ya gak papa. Kita serahin aja ma." Jelas William pada istrinya.

"Tapi mama sayang Ano pa?" Ucap Veronika.

"Apa mama mau Ano sakit terus karena rindu pada mamanya?" Tanya Sca dan Veronika menggeleng.

"Apa mama tega melihat Ano terus ngigau mamanya setiap malam?" Tambah Sca dan dijawab gelengan oleh Veronika.

"Yaudah kita antar Ano pada mamanya." Ucap Veronika.

"Siapa mamanya?" Tanya Satria.

"Itu dia bang Sca masih mau nyari, tadi malem sih Sca liat dari belakang kayak gak asing gitu." Jelas Sca.

"Kamu cari dia tapi jan lama lama." Ucap William.

"Siap pa." Ucap Sca sambil mengangguk.

"Yaudah makan." Ucap Veronika.

***

Sca telah menemukan dimana Ano dilahirkan, ia juga telah menghack semua data. Tapi data yang di hack kurang lengkap, dan Sca baru ingat bahwa data lengkapnya ditulis dibuku besar oleh rumah sakit itu. Karena rumah sakit itu masih menjalankan prinsip manual.

Sca melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, ia akan menuju kerumah sakit untuk mendapatkan informasi. Tanpa Sca sadari, ada sosok yang tersenyum jahat saat melihat Sca pergi.

"Good luck girl." Ucap orang itu sambil tertawa dan pergi dari sana.

Sca melajukan motornya dengan kecepatan penuh, saat ia mendekati lampu merah ia mencoba menghentikan motornya, namun sayang motornya malah terus melaju. Bahkan saat ia menurunkan kecepatanya hal itu tak berpengaruh sama sekali.