Chapter 11🍀

2.4K 194 36
                                    

Hai guys🖑
.
.
.
.
.
.
.

"Janganlah kalian menyakiti hati seseorang, apalagi seorang anak yang tak punya salah apapun. Bahkan ia tak tau apa penyebabnya"
Scarletta.
.
.
.
.
Selamat membaca♤



***⚘⚘⚘***

Saat perjalanan pulang dari rumah Melody, dia memberhentikan motornya dipinggir jalan karena melihat sosok anak kecil yang menangis disebrang.

Ia menghampiri anak cowok itu, ia berpikir kemana orang tuanya sampai sampai anaknya ditinggal dipinggir jalan sambil menangis.

"Hai" Sapa Sca saat berada didepan anak cowok itu, ia berjongkok didepan anak itu.

"Kaka ciapa?" Tanya anak itu, bisa diperkirakan umurnya sekitar 3 tahun. Ia menatap Sca dengan mata sembab akibat menangis dan mundur agak jauh dari Sca.

"Hey jangan takut, kaka gak jahat kok" Anak itu mengangguk melihat Sca tersenyum.

"Nama kakak Scarletta kamu bisa panggil ka Sca, kalo kamu?" Tanyanya sambil mengulurkan tanganya.

"Blian kak" Jawabnya sesegukan menahan tangisnya, dan menerima uluran tangan Sca.

"Bryan?" Tanyanya memastikan dan dijawab anggukan oleh anak itu yang bernama Bryan.

"Ok Bryan, kenapa nangis hmm?"

"Blian atut" jawabnya menunduk.

"Orang tua Bryan kemana? Kok Bryan sendiri?" Tanyanya sambil mengelus kepala Bryan.

"Blian ditinggal cama mama, katanya blian menyutahkan dan blian cehalusnya ndak lahil" ucapnya sambil menangis.

Deg!

Sca langsung menggendong Bryan dan mengelus punggungnya agar berhenti menangis. Bagaimana bisa bocah seusia Bryan sudah merasakan pahitnya kehidupan, dan kenapa orang tuanya tidak punya hati meninggalkannya dipinggir jalan seperti ini, pikir Sca.

"Kamu mau ikut kaka pulang?" Ucap Sca yang masih menggondong Bryan.

"Nanti mama papa kaka malah sama blian, kalena blian anak pembawa sial"

Sca lagi lagi kaget mendengar perkataan Bryan.

"Siapa yang bilang gitu hmm?" Ucap Sca sambil menciumi pipi gembul Bryan.

"Mama yang bilang gitu ke blian, katanya taat ada blian mama hidupnya sial" jelas Bryan sambil menangkup pipi Sca dengan tangan mungilnya.

Sca merasa tersentuh mendengar yang Bryan katakan, ia tahu pasti hatinya sakit mendengar semua hinaan mamanya.

"Dengar ya sayang, kamu bukan anak pembawa sial. Ga ada anak pembawa sial, justru kamu membawa kebahagiaan bagi semua orang" ucap Sca dan kembali menciumi pipi Bryan.

"Ciapa yang bahagia?" Tanya Bryan.

"Kaka dan keluarga kaka"

"Mau pulang kerumah kaka?" Bryan mengangguk dan memeluk leher Sca.

"Ok, ayoooooo pulangggg" ucap Sca berlari dengan Bryan dalam gendongannya dan hal itu membuat Bryan tertawa.

Scarletta: Is Badgirls 🍃 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang