Chapter 9🍀

2.3K 193 7
                                    

Hai guys
.
.
.
.
.
.
.

Maaf ya kalo aku up nya lama
Karna aku yang masih ada kesibukan dan
Ceritanya masih aku tulis d buku belum
Aku tulis di wattpad🤗

♤Selamat membaca♤


***⚘⚘⚘***

3 bulan kemudian.

Hari ini, kelas XII IPA 1 tengah mengadakan ujian harian dengan mata pelajaran yang di ujikan adalah matematika. Mata pelajaran yang sangat dibenci oleh anak anak kelas unggulan ini, meskipun kelas unggulan bukan berarti mereka menyukai semua mapel.

Salah satunya mapel matematika ini menjadi musuh bagi mayoritas siswa siswi dikelas ini. Ingat ya! Mayoritas yang berarti masih ada beberapa siswi yang menyukai mapel ini, termasuk Scarletta.

Menurut Sca tidak ada mata pelajaran yang sulit saat kita belajar dan paham dengan materi yang tertulis dibuku atau yang diterangkan guru. Walaupun Sca termasuk dalam siswi yang bandel tapi segi pintarnya patut diacungi jempol.

Setelah 10 menit berjalan sudah terjadi kegaduhan dikelas ini, karena banyak anak yang mencoba mencari contekan.


"Woy! Woy nyontek nomor 6 apaaan?" Celetuk Daniel siswa yang terkenal sebagai playboynya kelas ini, karena ia selalu menggoda setiap cewek di sekolah ini.

"Wehhh, lu mangkanya jangan godain cewek mulu, sekali kali godain Pak Cipto biar dikasih jawaban!" Celetuk Arumi sang wakil ketua kelas yang terkenal dengan mulut cabenya.

"Bilang aja kalo ayang beb rumi cemburu kan?" Goda Daniel.

"Idih!, najis banget." Ucap Arumi sambil memasang wajah jijiknya kepada Daniel.

"Kalo cemburu itu bilang. Tambah Daniel.

"Siapa juga yang cemburu sama elo! Muka kek pantat babi aja bangga hih!" Ucap Arumi membalas perkataan Daniel yang sengaja menggodanya.

Kalo kalian tanya kenapa ulangan bisa ramai kek gitu? Orang gurunya aja tidur dimejanya setelah membagikan soal ujiannya.

"Eh Susi!, nih apa jawabanya?" Tanya Daniel pada siswi yang bernama Susi ini, karena ia kutu buku kelas mana mungkin ia tak tahu, pikir Daniel.

"Pi-pikir a-aja sen-diri, e-enak a-ja ma-mau nyon- tek" Jawab Susi dengan nada gagap, bukan karna Susi deg degan ya tapi karena emang ia gagap.

"Eh Sca senyam senyum aja lo, kayak monyet dapet gopek aja atau abis kesambet setan depan gang?" Sindir Melody pada Sca, pasalnya sejak tadi pagi ia selalu tersenyum sendiri.

"Serah gue dong, mulut mulut gue. Lagian gue senyum juga gak ngerugiin lu kan?" Tanya Sca sambil melirik tajam sahabatnya ini.

"Gila!" Sungut Melody sambil bergidik ngeri karena melihat sahabatnya kembali tersenyum.

"Woy kalian berdua! bagi contekan napa, dari tadi ribut sendiri mentang mentang udah selesai." Celetuk Arumi yang duduk didepan mereka.

"Woy Sca, mana contekanya jangan pelit pelitlah sama kita" Tambah Daniel.

"Yaudah karena mood gue lagi baik, gue mau numpuk duluan keburu laper. Bye" ucap Sca dan mulai berdiri untuk menumpuk hasil ulanganya kedepan dan meninggalkan teman temannya dalam keadaan cengo.


Bagaimana bisa? Seharusnya jika moodnya baik maka akan memberikan contekanya, sedangkan ini sangat berbeda dari yang mereka pikirkan.

Bukan tanpa alasan Sca selalu tersenyum dan bukan cuma hari ini saja, tapi hari hari sebelumnya ia juga bersikap seperti ini. Ia selalu menampilkan senyumnya setiap saat bahkan setiap detik, dan hal itu sudah sejak 3 bulan yang lalu.

Hanya karena satu hal, kotak makan pemberiannya yang ia berikan pasti makanannya selalu kosong saat ia ambil. Dan hal tersebut menandakan bahwa orang itu telah memakan pemberiannya.

Sca berjalan menuju kantin, memang keadaan koridor kelas masih terlihat sepi karena belum waktu istirahat. Saat ia sampai dikantin matanya tak sengaja menatap sosok laki laki pujaannya selama beberapa bulan ini. Saat ingin mendekat langkahnya terhenti, karena sesuatu yang dilakukan lelaki tersebut.

Matanya mulai memanas dan akan mengeluarkan cairan bening jika ia berkedip, namun ia mencoba menahannya dan berjalan mendekati sosok lelaki tersebut.

"Gak enak ya, pak?" Tanya Sca saat sudah sampai dimana lelaki tersebut berdiri dan membuang makanan yang ia berikan tadi pagi.

"Saya tidak butuh" ucap Varo memberikan kotak makan kosong yang telah ia buang makanannya.

Ya, Varo membuang makanan yang Sca bawakan tadi ketong sampah kantin dan melenggang pergi meninggalkan Sca tanpa rasa bersalah.

Varo memang sengaja melakukan hal itu, saat ia akan memakan pemberian gadis itu ia melihat Sca berjalan menuju kantin. Jadi ia sengaja membuang makanannya agar Sca bisa berhenti memberikanya makanan setiap hari. Bukan karena Varo tidak suka tapi ia mau menyadarkan gadis tersebut dengan caranya. Karena ia tidak mau gadis itu masuk kedalam kehidupannya.

"Jadi selama ini aku salah mengira? Kupikir makananku habis dimakan ternyata termakan sampah." Ucapnya tertawa sambil menatap tong sampah dimana Varo membuang makanannya tadi.

"Gpp, semangat Sca." Ucapnya pada diri sendiri.





















Hai guys gimana? Maaf ya upnya pendek🤗
Maaf juga kalo nanti ada typo atau apa, ok.
Jangan lupa vote dan komennya ya?
See you😘

Scarletta: Is Badgirls 🍃 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang