Chapter 32🍀

2.3K 145 31
                                    

.
.
.
.
.
.
.
♤Selamat Membaca♤

***⚘⚘⚘***

Sedari seminggu yang lalu Varo terus terbayang wajah Sca, entahlah pikirannya kacau. Ia kedapur untuk meminum air putih agar pikiranya bisa tenang, lalu mamanya menyuruhnya untuk mengambil kotak P3K dan menemani tamunya sebentar. Varo hanya berdehem.

Ia menuju ruang tamu dan melihat seorang gadis berambut biru yang tengah menunduk, ia ingin bertanya tapi gengsi lebih menguasainya. Mama Varo datang dan memberikan minum pada gadis itu, Varo mengenal gadis itu. Gadis yang membuat pikiranya kacau selama hampir semingguan ini.

Ia mengamati gadis itu, sampai ia menemukan luka pada dahi gadis itu. Ia penasaran apakah gadis itu habis tawuran atau ketabrak? Tak lama mama menjelaskan tentang Sca, dan dia telah membantu mamanya dari aksi kejahatan.

Varo yang disuruh mamanya untuk mengantarkan Sca pulang, dia jengah karena Sca terus saja mengoceh. Varo hanya menanggapi yang menurutnya penting. Setelah 20 menit perjalanan, sampailah pada rumah Sca, Varo tersenyum kala melihat tingkah Sca.

"Shit!" Umpat Varo dan pergi menjauh dari rumah Sca.

***

Hari ini adalah hari kelulusan kelas XII, Varo sebagai kepala sekolah ia harus menghadirinya dan mengucapkan kalimat pidato singkat. Varo sedari tadi terus memukuli kepalanya saat pikiranya kembali pada Sca.

"Kenapa kepala kamu?" Tanya Lidya pada putranya.

"Gak." Jawab Varo dan merapikan rambutnya.

"Varo pergi, assalamualaikum." Pamit Varo pada mamanya.

"Waalaikum salam, hati - hati ya?" Ucap Lidya dan diangguki oleh Varo.

Skip.

Varo telah sampai di area sekolah, ternyata sudah ramai murid yang datang. Ia mengedarkan pandangannya kesegala arah, sampai matanya menemukan seseorang yang tengah menggendong anak kecil. Ia tersenyum melihat Sca yang tengah mengajari adiknya untuk jujur jika tak suka pada orang, bukan main belakang.

Varo pergi kelapangan dan menunggu acara yang akan segera dimulai. Banyak tatapan dan teriakan histeris dari siswinya, tapi Varo tak peduli dan tetap stay dengan wajah datarnya. Saat acara dimulai dan ia dipanggil oleh MC untuk berpidato pembukaan, Varo menuju panggung dengan santai.

Saat Varo tengah fokus berpidato, matanya tak sengaja bertatapan dengan manik mata coklat milik Sca, gadis itu terus memperhatikannya sambil tersenyum.

Dug! Dug! Dug!

"Shit!" Umpat Varo dalam hati.

Ia tak mengerti kenapa hatinya berdetak kencang, ia tetap melanjutkan pidatonya dengan santai. Ketahuilah bahwa Varo sangat pandai menormalkan ekspresinya. Ia turun dari panggung setelah selesai berpidato, ia menuju tempat duduknya dan menikmati acara selanjutnya.

Setelah acara inti selesai ia melihat Sca yang tengah berbicara dengan beberapa panitia disamping panggung, tak lama setelah MC turun Sca naik kepanggung dengan sebuah gitar ditangannya. Varo terus memperhatikan Sca dari awal hingga ia selesai bernyanyi, tentu dengan wajah datarnya.

Scarletta: Is Badgirls 🍃 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang