Chapter 24🍀

2K 151 24
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
♤Selamat Membaca♤






***⚘⚘⚘***

Sca sampai dirumah pada pukul 18.00, sepulang sekolah tadi ia mampir ke markas dan ke warung pak Joko. Ia memakirkan motornya digarasi, ia nampak tak asing dengan mobil disana. Ia masuk kedalam rumah dan melihat abangnya sudah duduk manis disofa ruang tamu, dengan tatapan tajam dan mengintimidasi. Sca meneguk ludahnya kasar, apakah abangnya akan marah?

"Dari mana?" Tanya Satria dengan nada dingin. Sca memilih duduk disofa depan abangnya.

"Pulang sekolah, markas, cari makan." Ucap Sca santai.

"Kenapa gak masak?" Tanya Satria.

"Gak bisa" jawab Sca sambil memutar bola matanya malas, tak tau kah abangnya kalau ia tak dapat masak? Kemana saja dia, pikir Sca.

"Kan bisa minta ajarin bibi" ucap Satria.

"Iyah, tapi pingin makan diluar abang. Refreshing dikit."

"Kenapa gak ajak ajak gue sih, gue juga laper monyet!" Ucap Satria.

"Lah, kan ada bibi. Terus lagian pulangnya biasanya malem malem." Ucap Sca.

"Bibi baru pulang dari kampung, kasian kalo direpotin." Ucap Satria. Pasalnya bi Iyem pulang jam 15.30 dari kampung.

"Ya itu derita lo" ucap Sca sambil memejamkan matanya.

"Gak mau tahu pokoknya, temenin gue cari makan!" Ucap Satria.

"Ogah lo aja sono" ucap Sca sambil berdiri hendak menuju kamarnya.

"Oh gitu, telfon papa ah bilang kalo anaknya setiap hari kelayapan." Ucap Satria sukses membuat Sca berdecak sebal.

"Ck! Gue mandi dulu" ucap Sca dan pergi menuju kamarnya, ia merasa seluruh badanya lengket karena keringat. Setelah itu ia mengambil kunci motornya dan turun kebawah.

"Ayo" ucap Sca sambil melempar kunci motornya kearah Satria.

"TUNGGUIN DONG YANG!" Teriak Satria.

"Yang yang, emang kuyang apa?" Sentak Sca.

"Kan gue sayang ama lo" ucap Satria sambil tersenyum.

"Dedek gak bang" ucap Sca sambil terkekeh geli.

"Kasian tar jodoh abang gue, dapet modelan monyet kek abang wkwkwkwk" ucap Sca dalam hati.

Satria menjalankan motor adiknya dengan kecepatan sedang, sepanjang jalan tak ada yang membuka suara. Satria fokus berkendara dan Sca menikmati angin yang menerpa wajahnya. Satria menghentikan motornya didepan resto yang cukup ternama dikota Jakarta, resto ini adalah milik keluarganya.

"Ngapain sih bang kesini?" Tanya Sca.

Bukannya ia tak mau makan diresto keluarganya, tapi karena ada seorang pelayan yang sangat ganjen padanya, ingat hanya padanya. Dan hal itu yang membuatnya malas datang ke resto ayahnya ini, iya sudah meminta papa dan abangnya untuk memindahkan orang ini keresto papa yang lain, tapi mereka malah tertawa tanpa mau mendengarkannya.

"Kenapa? Suka suka gue lah. Lagian gue disuruh papa untuk cek restorannya." Ucap Satria.

"T-tapi kan?" Ucap Sca gugup.

"Dahlah gak papa ada abang" ucap Satria sambil terkekeh dan menggandeng tangan adiknya.

"Ish!" Kesal Sca sambil mengikuti langkah abangnya.

Scarletta: Is Badgirls 🍃 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang