03. Ayo, Kembali

1.4K 108 22
                                        

𝙆𝙚𝙝𝙞𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙨𝙪𝙠𝙨𝙚𝙨 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙖𝙙𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣.

-dɑri diɑ yɑng ditinggɑl pergi-

Dulu, ketika masih berada ‘di bawah’

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dulu, ketika masih berada ‘di bawah’. Ketika hidup mengajarkan jika kamu bukan siapa-siapa maka dunia enggan hormat. Danu pernah bersumpah, bahwa tidak akan dia biarkan keturunannya mengalami gagal dalam hidup. Kesuksesan mereka akan pria paruh baya ini jaminkan.

Keengganan jika anak-anaknya merasakan hal serupa dengannya. Dicaci oleh orang-orang, diremehkan oleh mereka yang sudah menggenggam kuasa menjadikan Danu sudah memikirkan dengan matang—semuanya. Bahkan sejak awal dia menggapai Alvaro agar mau menggenggamnya, Danu sudah sempurna menyiapkan masa depan.

Keluarga sempurna. Sebutan untuk rumah tangganya. Siapa memangnya yang tidak senang jika dicap seperti barusan? Dengan suksesnya, dia berhasil membungkam mereka yang pernah merendahkan. Semua kata-kata yang menyatakan bahwa dia tidak akan pernah bisa menjadi ‘orang’ masih lekat hingga sekarang. Lahir dari keluarga sederhana dengan mimpi sebesar gunung, Danu selalu disepelekan. Apalagi saat kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, Danu yang masih duduk di semester lima perkuliahan pernah hilang harapan. Sebelum satu-satunya adik yang dia punya, membuat Danu bangkit kembali.

Danu masuk ke dunia saham. Mulai mengenal bisnis di waktu muda. Semua dirinya coba demi uang. Demi dapat bertahan hidup dan menghidupi adiknya. Dua tahun jatuh bangun. Pernah gagal dalam usaha. Hingga datang sosok wanita yang menguatkannya. Danu semakin terpacu untuk mendapat sukses yang sedari lama diimpikan.

Bertahun-tahun dia lewati dengan kerja keras. Kerja banting tulang. Duduk di hadapan laptop untuk mendapat pengetahuan mengenai usaha. Bahkan waktu itu dia juga berjanji bahwa sebelum sukses, tidak ingin dia hadirkan anak dalam pernikahannya dengan Rena. Waktu itu, Danu rasa ekonominya masih biasa saja.

Semua lalu berjalan lancar. Usahanya berkembang, pengetahuan tentang saham sudah ada di tangan. Sukses itu teraih sedikit demi sedikit. Semua pun berjalan lancar.

Tujuh belas tahun lalu, lahirnya si kembar pun membuatnya merasa menjadi orang paling beruntung di dunia. Hingga tiba pada saat salah satu di antara mereka dinyatakan memiliki jantung yang tidak seperti anak pada umumnya, dunianya runtuh kala itu. Anaknya yang masih delapan tahun harus di rujuk ke Singapura untuk melakukan pembedahan.

“Papa ... sakit.”

Raungan Azkan ketika baru saja sadar setelah selesai operasi. Lantas, orang tua mana yang tidak remuk mendengar walau hanya dua kata tadi?

Hidupnya sejak saat itu difokuskan pada anaknya yang kedua. Dia merasa ketidakadilan menjadi penjaga anaknya tersebut, sehingga sebagian besar dunianya dia berikan untuk ditempati oleh sosok Azkan. Berusaha membuatnya aman berada di sana, selalu dia lindungi sepenuh jiwa. Saat ada yang mengusik Azkan, artinya orang tersebut juga mengusiknya. Sial, anaknya yang bungsulah yang melakukan hal itu.

RETISALYA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang