mine | 21. Kisah Cinta Penyanyi dan Aktor pt2

255 58 13
                                    

∞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kebo lo semua. Gue tinggal nih beneran!" Yuri berseru dengan suara seraknya, namun enam gadis yang masih mendengkur di dalam tak menyahut. Membuatnya berdecih.

Akhirnya gadis itu benar-benar meninggalkan teman-temannya dan pergi lari pagi sendirian.

"Apa banget kemaren pada bilangnya mau jogging bareng. Mana?! Tepar semua gitu. Dasar ganiat," dumelnya bergumam sambil keluar dari dalam lift menuju pintu keluar. Ia mengeratkan tali sepatu, dan menghirup oksigen yang di bawa bersama angin pagi buta, segar sekali. Sejurus kemudian Yuri melangkah pergi meninggalkan area apartemen dan berlari kecil di trotoar.

Pukul 05.00 pagi, matahari masih malu malu menunjukkan dirinya setelah tidur nyenyak dan bertukar tugas dengan Sang Bulan, angin sejuk nan dingin bersemilir, tetes embun menyelimuti dedaunan dan rumput segar, bau khas yang berasal dari jalanan basah karena semalam hujan deras menyerbak ke segala penjuru— menghadirkan sensasi tersendiri bagi Yuri, ia sangat menyukai saat saat seperti ini, membuatnya merasa lebih rileks dan beban seakan menghilang sedikit demi sedikit.

Tungkai kecilnya menyusuri pinggir jalan di ibu kota, menyapa para hewan hewan kecil seperti tikus Si pengerat, burung-burung yang tengah berlatih untuk penampilan kicaunya beberapa saat lagi, anak anjing liar yang tak malu buang air di bawah pohon besar, kupu-kupu dengan sayap cantik terbang melintas, yang hanya dapat ditemui Yuri pada saat saat seperti ini saja. Sebab Jalanan masih sepi dan tak begitu banyak manusia berlalu lalang.

Sadar tak sadar, Yuri tersenyum lebar. Bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk menikmati waktu ini sebelum ia meraih masa depan, dimana tak ada yang tahu apakah ia masih dapat merasakan hal ini lagi atau tidak.

Dan kalian mau tahu poin utama selain yang di atas? Poin kecil namun sangat penting untuk melengkapi kebahagiaan Yuri di pagi hari?

"Oppa!"

Sosok lelaki bertubuh semampai dan rahang tegas berbalik, lantas menarik senyum manis saat dilihat Yuri telah sampai dan berhenti di depannya.

"Nunggu lama ga?" tanya gadis itu. Pria di depannya masih tersenyum dan menggeleng.

"Engga kok, baru nyampe nih."

Yuri menghela nafas lega, "syukur deh, aku kira Oppa nunggu lama hehe."

Pria yang dipanggilnya Oppa itu hanya membalas dengan mengacak surai berponi Yuri dengan gemas, lalu beralih meraih tangan mungil itu dan digenggam erat.

MINE : slowmotion 2.O - Choi YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang