mine | 31. Sebuah Kebenaran Kecil

297 66 21
                                    

∞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kenapa bisa ada di sini?" tanya Yena berbasa-basi sambil mendudukkan dirinya di tepi kolam yang kering. Sementara itu Ryujin terlihat sibuk menyalakan mesin air, untuk mengisi kolam renang yang sudah selesai ia bersihkan.

"Ini sekolah nyokap gue. Masih nanya lo? Mabok?" jawab gadis itu agak dingin. Bahkan tidak ada niatan menoleh dan hanya meneruskan pekerjaannya. Selepas itu Yena manggut-manggut, menatap dasar kolam yang lama kelamaan dipenuhi oleh genangan air dan makin lama makin penuh menuju ke permukaan. Gadis itu segera menyingkir agar tidak terkena basah.

Beralih lagi pada Ryujin, Yena kini duduk di kursi tribun dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku blazer. "Maksud gue, lo ngapain bersihin kolam di sini? Apa sekolah nyokap lo ini ga punya tukang bersih bersih kolam sampe nyuruh lo yang bersihin?". Balasan selanjutnya diberi nada sedikit menyindir. Namun Ryujin tak bergeming, ia masih berkutat dengan alat alat kebersihan yang tadi habis digunakan untuk membersihkan kolam seluas 144m² tersebut.

Merasa tak mendapat jawaban Yena akhirnya menyeringai tipis, "mencuriga—"

"Gausah curiga curiga! Emang salah kalo gue pengen?!" potong Ryujin segera membuat Yena tersenyum dalam diam, memalingkan wajahnya ke arah lain agar Ryujin tak melihat.

Tau tau gadis bersurai pendek itu sudah duduk di sebelahnya.

Yena kemudian mengangkat sebelah kakinya lalu ditopang pada kaki satunya, sambil bersandar pada sandaran kursi. Memandangi keadaan kolam yang hampir selesai diisi dari tribun tingkat pertama.

"Terus kenapa? Ga mungkin cuman karna pengen, lo sampe sukarela bersihin kolam segede gini. Sendirian lagi," sambung gadis itu. Ryujin hening beberapa saat.

Kemudian sambil mata tak lepas dari kolam renang, gadis itu bergumam pelan— namun masih bisa didengar oleh Yena.

"Penebusan dosa, maybe?"

Yena mengernyit, setelah itu terkekeh mengalihkan pandangan ke arah lain. "Jadi bener?"

"Bener apa dulu?" Ryujin dengan raut tenang menoleh pada Yena, membalas dengan pertanyaan baru.

"Bener gak dugaan gue, kalo lo yang udah bunuh Raesung?" tanya Yena memastikan kembali. Kini gadis itu turut menatap Ryujin di sebelahnya dan sorot matanya berubah datar.

"Kalo gue jujur, lo bakal percaya ga?" jawab Ryujin setelahnya. Yena diam, namun akhirnya selang beberapa detik ia mengangguk.

"Asal lo ceritain semuanya."

Ryujin lalu menoleh ke depan, terkekeh pelan. "Sayangnya gue yang sekarang ragu buat cerita sama lo."

MINE : slowmotion 2.O - Choi YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang