mine | 27. Sayang

682 80 36
                                    

∞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ 19+ ]

Hyunsuk membuka matanya, mengerjap-ngerjap sambil mengumpulkan nyawa dan kesadaran. Menoleh ke kiri, mendengus pelan saat dilihat jam menunjukkan pukul setengah delapan malam.

Sial, berapa lama ia terlelap?

Lelaki itu bangun dan terduduk, meregangkan otot ototnya yang kaku. Saat hendak mengambil ponselnya di atas nakas ia tak sengaja melirik ke arah secarik memo yang tertempel di sana.

Penasaran, ia pun menarik kertas berwarna biru langit tersebut. Dibaca sekilas.

Mami sama Papi ada urusan di luar kota, kemungkinan baru bisa pulang besok. Kamu jaga rumah ya? Mami sayang Hyunsuk^^

Hyunsuk berdecak. Tidak tahukah Mami dan Papi jika keadaan hati anak kesayangan mereka sedang tidak baik? Malah ditinggal sendirian. Bangun tidur Hyunsuk dibuat kesal jadinya.

Setelah membuang nafas kasar, pemuda itu akhirnya beranjak dari tempatnya, turun ke lantai dan berjalan gontai ke kamar mandi.

Lima belas menit berselang, Hyunsuk keluar dari kamar mandi, sambil mengusak rambut basahnya menggunakan handuk kecil. Setelahnya ia membuka lemari dan mengambil kaos putih yang sudah terlipat di dalam. Usai bersiap, Hyunsuk terdiam sebentar.

Memangnya dia mau kemana? Sampai memakai wangi-wangian seperti ini?

"Ck. Bodo ah." Lelaki itu menggendikkan bahu tak peduli. Kemudian meraih ponselnya di atas kasur dan berjalan keluar kamar. Tak lupa setelah itu ia menutup pintunya kembali.



Sesampainya di bawah, Hyunsuk memasuki dapur.

Terkejut, sebab di sana ia melihat Yena— berdiri membelakangi nya. Gadis itu kelihatannya sedang memasak, terlalu sibuk hingga tak sadar jika Hyunsuk berdiri memperhatikan dirinya dari belakang.

Gadis itu mengenakan baju berbahan sweater tipis berwarna hijau, celana jeans panjang, celemek berwarna krem, serta rambut merah muda panjangnya yang diikat menjulur ke belakang— bukan ponytail. Dan bahu lebarnya itu, terlihat begitu anggun.

Hyunsuk sampai tak berkedip. Satu kata di dalam kepalanya; cantik.

Tapi sayangnya, ia masih kesal pada gadis bermulut seperti bebek tersebut.

"Lo udah ga sayang ya sama gue?"

Yena yang tengah memotong sayuran seketika berhenti. Hanya melirikkan ekor matanya tanpa berbalik ke belakang.

"Maksud lo apa ngomong gitu?" Ia menjawab dengan pelan. Melanjutkan kembali kegiatan memotongnya yang sempat terjeda barusan.

Hyunsuk berdecih, "lo udah ga sayang kan sama gue? Makanya tiga hari ini lo jauhin gue."

MINE : slowmotion 2.O - Choi YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang