mine | 26. Pembuktian

316 66 15
                                    

∞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tingtong! Tingtong!

"Yen? Buka dong.., gue mau masuk,"

"Yen biarin gue nemenin lo, jangan dipikir sendiri gini plis..,"

Cklek

Pintu akhirnya terbuka. Mengundang senyum lega dari Chaewon yang sejak tadi berdiri di sana sambil memohon.

Tapi bukannya menyuruhnya masuk, Yena malah keluar dari unitnya tersebut dan mengunci pintunya dari luar. Chaewon mengernyit bingung.

"Kok?—"

"Temenin gue," potong Yena segera, ia berbalik menatap Chaewon. "Gue masih ada satu urusan lagi." Kemudian berjalan lebih dulu. Chaewon melongo, namun secepatnya ia mengangguk kaku dan berlari menyusul sahabatnya itu.




Tak sampai satu jam, Chaewon memarkirkan mobilnya di depan gedung agensi Keluarga Lee. Leecp Entertainment. Setelah keluar Yena lekas berjalan cepat masuk ke dalam, diikuti oleh Chaewon pula. Gadis itu khawatir jika nanti terjadi sesuatu hal makanya ia turut masuk.

Sampai di lobi Yena tak menghiraukan sapaan maupun sambutan dari para staf, matanya angkuh penuh dendam, walaupun bukan kepada para staf, tapi begitu memasuki area gedung kantor suasana hatinya bertambah buruk. Sehingga semua orang di sana yang ikut terkena dampaknya.

Chaewon memaklumi sikap Yena, ia yang membantu menggantikan Yena tersenyum dan membalas sapaan sapaan para karyawan meskipun ia belum pernah melihat atau bertemu dengan mereka sekalipun.

Keluar dari lift, Yena dan Chaewon sampai di depan sebuah studio latihan, studio tempat Yena menghampiri Yuri kemarin sore. Sekali lagi tak memperhatikan peraturan sekitar, Yena membuka pintu itu tanpa mengetuk lebih dulu.

Mendapati sang artis yang tengah duduk di sofa kecil sambil membaca beberapa lembar kertas di tangannya— dan bernyanyi. Baguslah, Yena datang di waktu yang tepat.

Melihat kehadiran gadis itu, Yuri berubah menajam tatapannya. Lekas berdiri dan maju, sama halnya dengan Yena yang tanpa rasa takut mendekat padanya.

Maniknya terlihat marah, berkaca-kaca.

"Maksud lo apa nyebar foto yang di pulau itu hah?!" Yena membuka suara.

"Harusnya gue yang nanya, kenapa bisa lo ciuman sama Taeyong?! Sejak kapan kalian deket!!??"

Yena diam, kenapa malah Yuri bertanya balik? Bukannya dia yang menyebar gosip skandal itu?

Atau bukan?

"Ngaku. Lo yang udah nyebar berita stupid itu. Ngaku!!"

Yuri terkekeh sarkas, "gue ga kayak lo ya, tenang tenang aja sambil ngancurin reputasi orang yang gue sayang. Ngapain gue nyebar berita itu?! Kalopun gue tau tentang itu gue bakal nyembunyiin sampe gada siapapun yang tau, gak kayak lo yang malah disebar buat kepentingan pribadi!!"

MINE : slowmotion 2.O - Choi YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang