NP: buka link ini dan rasakan feel-nya sambil baca 👇👇👇
https://www.instagram.com/reel/CcAgKu6DzEr/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Happy Reading my Reader's ❤
Namaku, Karenina Siregar. Anak tunggal yang dulu bergelimang kekayaan orang tua. Hingga Ayahku sakit dan meninggal dunia, semua aset terpaksa dijual agar dapat menyelamatkan nyawa Ayah, namun sayang Tuhan berkehendak lain.
Karenina, Nina. Terpaksa banting tulang melihat kondisi keluarganya. Kuliah yang tidak selesai karena terlalu banyak bermain-main, uang tabungan pun sering ku gunakan untuk memuaskan gaya Hedonisme ku saat bergaul dengan kalangan sosialita dan selebgram.
Ibu terpukul keras hingga kondisinya juga menurun. Nina merasa tidak berguna. Meskipun masih ingat akan anak semata wayangnya, tetap saja Ibu Nina tidak bisa menutupi rasa sedihnya ditinggal suami tercinta. Seperti ditakdirkan untuk selalu bersama.
Dengan teganya, Nina ditinggal lagi. Dan kali ini sendiri di dunia yang penuh kekejamannya. Dirinya yang dulu di eluhkan dunia kini terasa diasingkan begitu saja.
Teman-temannya menutup mata setelah mengetahui kabar kebangkrutan ditambah hutang yang melilitnya. Tidak ada yang mau membantu Karenina.
Tidak ingin berpangku tangan, Karenina bertekad untuk hidup sebaik mungkin. Mencari pekerjaan.
Jika pagi hingga sore dirinya bekerja sebagai penjaga stand makanan ringan, maka malamnya dengan berat hati ia harus bekerja kembali sebagai pelayan di cafe ternama.
Hidup yang dulunya berglamor penuh kenyamanan harus Nina kubur jauh-jauh semenjak dikejar rentenir. Nina tidak bisa lagi mengandalkan satu pekerjaan, dirinya harus bertahan dengan hidup yang tidak sama lagi kondisinya.
Kulit yang dulunya putih bersih, kini harus sering berjemur berubah menjadi kecoklatan. Jika dulu aromanya begitu wangi dengan semprotan parfum malah kini harus berganti aroma keringat dan debu dibawah terik matahari.
Setahun menjalani semua ini membuat Nina frustasi seakan yang ia lakukan tidak ada artinya gajihnya habis pada hutang dan kebutuhan sehari-hari. Tidak memiliki tabungan dan terancam diPHK akibat perusahaan yang mengurangi kinerja karyawan dengan mesin buatan manusia.
Hidup di masa kini mulai mengerikan, tidak ada hal banyak yang bisa dilakukan manusia karena kalah dengan teknologi dan sumber daya manusia yang semakin canggih.
Sekali lagi Nina harus duduk diatas jembatan sembari meminum botol bir yang ia harapkan bisa mengurangi rasa frustasinya.
"Kenapa? Kenapa harus begini hidupku! Sial, aku benci dengan kondisi saat ini!"
"Kenapa aku masih bisa bertahan, kenapa tidak menjemput ku Ayah, Ibu. Kalian lihat kan? Kenapa meninggalkan ku sendiri!! Aku tidak punya harapan kini, untuk apa aku bertahan?"
"Aku kehilangan pikiran ku sekarang seandainya bunuh diri tidak mengingatkan ku pada dosa. Aku pasti melakukan itu!"
Begitulah Nina sesering apapun mengeluh dan berpikiran untuk melakukan hal tersebut lagi-lagi. Hati kecilnya masih takut akan kosekuensinya, jika tidak di dunia ini?
Mau lari kemana pun ia tidak akan bisa bila belum jalannya untuk mengakhiri hidup.
Dengan sempoyongan Nina memaksakan dirinya yang mabuk itu pulang ke kostnya berada.
Naas ketika sedang menyebrang jalan, Nina tertabrak oleh mobil. Dan berakhir rasa sakit yang ia rasakan sebelum kegelapan menenggelamkan daya sadarnya.
______________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot About BangtanVelvet
De TodoBangtan Velvet area warning 18+ dibeberapa scene. Tolong sesuaikan bacaan dengan umur kalian, dimohon kesadarannya. One shoot berbeda disetiap part, atau bahkan miniseries. Update sesuka hatiku, dan semauku haha^^ #8 - KimYerim, 5 Nov 2021