Cuz, I Love You Boy!Melati
Dokter Antonio______________________________________
3 Bulan yang lalu.
"Saya mohon dengan sangat untuk Dokter Antonio mau dengan segala tanggung jawabnya mengabdi ditempat yang sukar dijelajahi. Diarea sana banyak kondisi masyarakat yang memperhatikan. Diharap ini sebagai acuan penolongan sosial bagi sesama. Meski tanpa anggaran yang besar ini akan menjadi berkah bersama"
"Tapi pak, saya baru saja berkabung ditinggal istri saya. Tolong mengerti"
"Bapak bisa mencari istri baru disana."
"Bahkan saya tidak ada niatan untuk menikah kembali. Jangan menyakit hati saya, saya sangat menghormati anda"
"Maaf pak Antonio. Mungkin anda masih emosional tapi hidup memang seperti itu, sejauh apapun anda menolak bila ada pengganti akan ada masanya. Kehidupan tidak bisa ditebak"
"Saya pamit terlebih dahulu"
Ternyata benar setelah seminggu pertemuannya dengan Kepala Dokter. Antonio menyetujui masa baktinya untuk pindah ke kota terpencil yang susah untuk diakses jalan, internet bahkan pencahayaan di malam hari.
Semua itu untuk mengusir rasa bersalahnya, kesedihan ditinggal belahan hati. Setelah berjuang kurang lebih 1,5 tahun melawan kanker akhirnya istrinya meninggal. Meninggalkan dirinya sebagai suami dan ayah.
Cita-citanya terwujud memiliki anak namun naas takdir begitu tega pada Antonio. Ibu dan bayinya meninggal disaat bersamaan.
Hatinya sakit tentu saja, bahkan ia terlalu syok untuk menangis dan berakhir dengan kehilangan kesadaran.
______________________________________
Di pagi hari seminggu setelah datang ketempat ini, menemui banyak orang yang mengeluh sakit alergi akibat air dibawah tanah bercampur dengan limbah pabrik.
Kini ada satu hal yang cukup serius yang harus ia tangani. Wajah anak kecil itu sungguh pucat bahkan tangannya mulai memunculkan warna keunguan.
Tidak salah anak ini terkena racun, "sudah saya bilang berkali-kali jangan biarkan anak kecil bermain diarea sana bahkan minum langsung dari area dekat dengan pabrik. Air disana sudah terkontaminasi bakteri yang cukup keras apabila terkonsumsi"
"Dokter tolong selamatkan adik saya, saya hanya punya dia. Saya rela melakukan apapun agar adik saya selamat"
"Kamu kakaknya?"
"Iya, pak dokter. Saya Melati kakak dari mawar"
"Lalu kemana orang tua kalian?"
Melati sempat terdiam, "kami anak yatim pak"
"Maaf, saya tidak bermaksud--"
Kedua tangan Melati mencakup didepan dada merendahkan posisi duduknya memohon dengan sangat-sangat.
"Tolong Pak, saya cuma punya dia untuk bertahan dalam hidup"
Usaha Melati bolak balik menemui dokter ternyata tidak membuahkan titik temu hampir setahun lamanya. Dari tangan hingga menjalar keseluruh tubuh racun itu tidak ada penawarnya hanya menghambat dengan menyakitkan sang pasien.
Melati menangis dengan pilu. "Kamu sudah berjuang. Saya pun ikut turun tangan. Daya juangnya sangat besar selama setahun ini. Tapi kita sama-sama tahu gadis kecil ini sudah lelah. Melati, kamu sudah melakukan hal yang terbaik"
Melati terpukul, mencoba untuk berdamai atas kehilangan adiknya. Selama setahun ini perjuangan Bapak Dokter sungguh luar biasa.
Dan cukup membuatnya merasa berhutang budi, hingga terus menerus menemui dirinya.
______________________________________
"Kenapa dokter sebaik ini pada saya? Bahkan saya hanya orang baru dihidup dokter"
"Menyelamatkan kehidupan orang itu adalah anugrah, saya pernah mengalami rasanya ditinggal orang terkasih karena waktu itu saya masih belum bisa jadi seperti sekarang. Anggap saja ini salah satu dedikasi saya untuk mengurangi rasa penyesalan saya."
"Dok, kadang saya heran. Apa saya pantas mendapat bantuan sebesar ini? Bahkan mendapatkan beasiswa dari dokter secara cuma-cuma"
"Cukup hidup bahagia itu lebih dari cukup"
"Saya gak akan bahagia kalau dokter pergi"
Antonio tertegun untuk sesaat rupanya kepindahan dirinya ke Jepang membawa dampak yang besar untuk orang lain. Tapi tidak ternyata Anton pun merasakan yang sama ada perasaan yang berat yang tidak bisa dia ungkap saat menyadari harus menjauh dari gadis manis dihadapannya.
"Melati?"
"Iya pak Dokter!"
"Bagaimana jika kita hidup bersama untuk jangka waktu yang lama?"
"Apa dokter tidak keberatan saya menempel layaknya benalu?"
"Darimana kamu dapat pemilihan kata seperti itu?" tanya Antonio tidak suka.
"Kata orang-orang desa saya mendekati dokter karena uang. Tapi tidak saya merasakan hal lain, dokter mengajarnya banyak hal kepada saya dan saya merasa sangat beruntung dan bersyukur dapat bertemu dengan orang sebaik dokter"
Antonio mengulum senyun, hatinya terasa hangat akan pujian dari Melati. "Apa kamu siap bila meninggalkan tempat ini?"
"Saya siap, kini tidak ada lagi yang membuat saya goyah. Semuanya sudah baik-baik saja."
"Apa kamu siap memulai kehidupan baru bersama saya?"
"Saya yang seharusnya berkata demikian dokter. Apa dokter tidak salah memilih saya?"
_____________________________________
"Kebiasaan! Kalau capek langsung mandi yah, jangan langsung duduk. Kuman dari luar" omelan sang istri ketika melihat wajah lelah sang suami.
"Jangan gerak! Aku bisa ambil sendiri, kamu pasti bakal susah nyari posisi enak buat tidur lagi"
"Tapi aku mau nyiapin makanan sama pakaian buat kamu, mas!"
"Aku bisa sendiri. Aku gak mau kamu gak bisa tidur lagi! Ini bahaya kamu lagi hamil besar, Melati!"
"Tapi dia mau dekat sama ayahnya!" balas Melati mengelus perut buncitnya.
"5 menit. Cuma lima menit. Kamu bisa teriak kalau terasa aku lama di kamar mandi"
"Mas!"
"Ini belum ada satu menit Mel, jangan berulah!"
Begitulah kehidupan rumah tangga mereka berawal dari tak saling kenal, kemudian saling mengangumi dan berakhir menghabiskan hidup bersama. Selamanya.
Gemoy ❤️
Jungri hadir!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot About BangtanVelvet
AcakBangtan Velvet area warning 18+ dibeberapa scene. Tolong sesuaikan bacaan dengan umur kalian, dimohon kesadarannya. One shoot berbeda disetiap part, atau bahkan miniseries. Update sesuka hatiku, dan semauku haha^^ #8 - KimYerim, 5 Nov 2021