Awas anjlok, sedang ada perbaikan tulisan. mohon hati hati dan bijak.
R E V I S I
•••
"tidak! tidak Nana kesana, lalu Injun ke pinggil sana, Echan menjauh seditit!" titah Jeno mengatur teman teman seumuranya yang susah di beritahu, anak lelaki tampan itu tampak dongkol dengan kelakuan teman temanya yang sibuk bermain main.
"Nana! minggil nanti tena tendang nanis!" Haechan mendorong Jaemin ke samping karna dia ingin berlari, Jaemin yang tidak terima mendorong Haechan sampai terjatuh.
membuat Haechan menggeram kesal menepuk nepuk lututnya yang kotor, bocah tan itu memandang sengit anak berwajah manis tersebut.
"jangan mendolong dong! memangnya tidak takit talau jatuh" protes Haechan.
Jaemin hanya menggidikan bahunya lalu kembali melompat lompat bersama dengan Renjun, Jeno yang melihat teman temannya sama sekali tidak menanggapi perintah menggepalkan tanganya kuat, manik coklatnya berubah kelam aura disekitar pun berubah sangat dingin.
namun anak anak itu masih saja tidak menghiraukan ucapan Jeno kecil yang saat itu sedang mengatur barisan untuk membagi tim bermain.
"diam kalian! dengarkan aku!" suara bocah itu memberat pandanganya sangat berbeda dari yang tadi perkataan Jeno menjadi sebuah perintah mutlak, ketiga bocah manis itu terdiam dan membalikan tubuhnya menatap satu satunya lelaki Alpha di lingkaran pertemanan mereka.
"kalian ini bodoh ya! sudah aku perintahkan tidak mau patuh!" tegasnya.
Haechan, Renjun dan Jaemin saling berpegangan tangan memandang takut saat mata Jeno benar benar gelap.
taman bermain ini menjadi sangat dingin, angin angin bertiupan pohon pohon bergetar dengan kuat.
"Jeno kenapa sepelti itu, kita kan tidak bodoh" lirih Renjun takut-takut dengan wajah yang penuh ke khawatbodoh Jeno lalu terbatuk batuk menundukan kepalanya dan menatap ketiga temanya yang saling berpegangan tangan.
mata kelam itu berubah menjadi coklat terang, wajah polos khas anak 5 tahun kembali, Jeno mengerjap bingung dengan tingkah teman temanya.
suasana disini kembali stabil, Jeno melangkah maju namun ketiganya malah beringsut mundur dan berlari dengan tangisan kencang, Jeno mematung tak mengerti obsidian jernihnya masih setia mengamati ketiga temanya yang berlari semakin menjauh.
"tenapa meleka meninggalkan aku" lirih Jeno dengan kedua alis terangkat sendu.
bocah 5 tahun itu berjalan pergi menuju rumahnya dia akan mengadukan ini kepada ibunya, teman temanya malah meninggalkanya memang salah dia apa.
"MOMMY! MOMMY!" Jeno berteriak ketika di dalam rumah mencari keberadaan ibunya, Seo Jaehyun keluar dari kamar setelah merapihkan kamar ia mendapati putra kecilnya datang dengan wajah sedih.
pria kecil itu berdiri di hadapan ibunya, Jaehyun berjongkok mengusap surai coklat Jeno yang lembut dan tebal "ada apa? tumben sudah pulang?" tanya Jaehyun.
"Mommy, meleka pelgi tinggalin Jeno, tidak mau belmain lagi, meleka nakal tidak mau mendengalkan Jeno" adunya dengan mata sipitnya yang siap meluncurkan air mata.
Jaehyun menangkup pipi anaknya gemas, mencium kedua mata Jeno agar tidak menangis "memangnya Jeno melakukan apa? kenapa mereka tidak mau bermain lagi"
bocah itu menggeleng tidak tau, Jaehyun mengelus pipi Jeno "yasudah, kita makan siang dulu ya" Jaehyun berdiri meraih tangan mungil Jeno untuk membawa anak itu ke meja makan tapi Jeno tidak berkutik sama sekali, Jeno mendongak kearah Jaehyun dengan wajah polosnya.
anak itu menggeleng "teman teman Jeno bagaimana Mommy, hiks Jeno tidak punya teman lagi Mommy" isaknya.
Jaehyun tersenyum, masih memikirkan tentang teman temanya ternyata "iya nanti,kita urus mereka nanti"
"Mommy janji?"
"Iya"
"tidak berbohong pada Jeno?" ujarnya sembari menyeka air mata.
Jaehyun menggerang gemas menggendong putranya itu dan membawanya ke dapur untuk makan siang "iya sayang mommy janji dan tidak berbohong"
••••
"Daddy cepat! beli es clim" anak itu melonjak lonjak di rangkulan tangan Jaehyun dan Johnny.
"sabar sebentar little king, nanti kau terjatuh"
Jeno menghela nafas dan berjalan seperti biasa mengikuti langkah kaki kedua orangtuanya yang begitu lambat.
Jeno ingin es creamnya.
sesampainya di kedai es cream anak itu segera memilih es cream coklat favoritnya, Johnny memesankan 3 es cream untuknya, Jeno dan Jaehyun, anak 5 tahun itu menunggu kedatangan sang ayah dengan es cream pesananya.
Johnny datang dengan ketiga es cream ditanganya pria dewasa itu memberikan cone es cream coklat kepada Jeno, Jeno segera mengambilnya dengan senang.
"telimakasih, Dad" gumamnya sembari menikmati es cream coklatnya, Jaehyun tersenyum tipis menerima sebuah es cream dari Johnny.
anak lelaki itu berlari kearah ayunan yang di tempati oleh lelaki yang mungkin seumuranya(?)mungkin, pasalnya tubuh anak itu sedikit lebih pendek darinya.
"excuse me" ucap Jeno mengintip seseorang yang sedang duduk di ayunan.
"ya?" jawabnya, menolehkan kepala mendapati seorang anak seusianya memegang es cream dengan mulut belepotan, sampai jatuh ke baju dan kotor.
"kamu sendilian? gak ada temen?"
"ada mama sama papa ku kok" jawabnya, Jeno mengangguk lalu membantu mendorong ayunan itu dengan sebelah tangan agar anak lelaki itu bisa terayun-ayun.
anak itu tertawa senang saat Jeno mengayunkan ayunanya, Jeno tersenyum mendengar suara tawa lembut dari anak lelaki di ayunan ini.
"sweet boy" gumam Jeno lalu menjilat es creamnya yang hampir meleleh.
••••
[Kkkk~]
Inget Ye lapak ini punyanya JohnJae sama NoMark
salah lapak cabut aja dari sini daripada ninggalin hate comment yang ada nyawa lo gue cabut dari tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [JohnJae ft NoMark]
Fiksi PenggemarJohnny dan Jaehyun sama sama berstatus sebagai Alpha, mereka saling mencinta dan berjanji satu sama lain akan selalu bersama walau selama hidup mereka tidak akan di karunia oleh buah hati. namun Di dunia ini tidak ada yang mustahil bukan?Mukjizat mo...