Hayii
☆☆☆
"eum, apa sayang, ingin di gendong" bayi 5 bulan itu mengolet ngolet, menggepalkan kedua tangannya lalu diangkat angkat keatas, memberi isyarat bahwa dia ingin di gendong.
Mark tergelak lucu melihat bayinya berisik sekali mengangkat angkat punggung mininya, dengan bibir mungil yang melengkung kebwah, menggerang marah karna tidak kunjung di gendong.
"jangan di gendong terus, nanti inginnya di gendong saja setiap hari" ujar Mark, meletakkan telunjuknya di dagu bayi mungilnya, bibir itu tampak mengikuti jari Mark yang bergerak mengusap pipi tembamnya.
suara isakan kecil mulai terdengar, Arow menangis dengan kuat sangking kuatnya, bayi itu sampai mengeluarkan poop, karna menangis dan mengedan secara bersamaan, Mark sangat terkejut melihat bayinya baru saja mengeluarkan gas, lalu omega cantik itu tertawa pelan.
"sedari tadi kau ingin poop, pantas saja mengolet terus, sudah tidak nyaman ya".
"mari bersihkan poopmu dan ganti popok, sini sini" Mark menarik perlahan kedua kaki Arow, lalu di lepasnya celana yang melapisi pampers Arow, setelah itu meraih tisu basah dan merobek pampers tersebut, sambil di pinggirkan untuk di buang nanti, dengan telaten jari jemari lentiknya, membersihkan area belakang dan depan Arow agar bersih.
"sudah selesai poop kan, kau poop banyak sekali hari ini, karna kekenyangan" bibir bayi itu terbuka, Arow tergelak mungkin mengerti apa yang Mark katakan.
"setelah itu kita bertemu Ayah, jagoan kecilnya Ayah Jeno sudah kangen heum"
Bayi gendut itu lagi lagi tersenyum lebar dengan suara kekehan kecilnya "menggemaskan sekali yang ingin bertemu Ayah" memang beberapa minggu terakhir ini Jeno di sibukkan dengan tugasnya menjadi pemimpin pack, lelaki tampan itu harus turun ke tengah masyarakat untuk melihat lihat penduduknya.
bahkan keuangan, dan keamanan pack ini Jeno yang bertanggung jawab dan kebetulan pria itu berada di ruang tamu tengah menikmati teh hangatnya, karna lelah katanya selama 3 hari tidak pulang.
Mark membawa bayinya keluar setelah dia ganti popok dan di pakaikan celana yang baru.
•••
"Ayah, Arow datang" ucap Mark bersuara layaknya anak kecil, membawa bayi 5 bulan dalam gendongannya menghampiri Jeno yang duduk bersama kakek dan juga Ayahnya, Alpha muda itu lantas menoleh dengan senyuman cerahnya, padahal sedari tadi tuan Seo memperhatikan kerut wajah Jeno yang lelah, namun saat Mark dan Arow datang Jeno langsung kembali semangat.Mark mengambil duduk di sebelah Jeno, lalu mendudukan bayi 5 bula di pangkuannya, Jeno tersenyum "aku mau mengendongnya" ujar Jeno.
Mark menatap suaminya dengan kerutan di dahi, dan menggelengkan kepala "biarkan dia di pangkuanku, Alpha. kau pasti lelah jangan menggendongnya lebih baik beristirahat saja"
"aku tidak lelah sungguh, biar aku menggendongnya, sudah lama aku tidak bertemu dengan jagoanku" Jeno tetap kekeh mempertahankan keinginannya, sementara tuan Seo dan Johnny saling berpandangan dan terkekeh melihat Jeno keras kepala ingin menggendong bayi bulat itu.
Akhirnya Mark membiarkan Jeno menggendong Arow, Alpha muda itu tampaknya memang kelewat gemas dengan Arow sampai pipi berisi daging kenyal itu dia ciumi terus menerus.
"Jeno, sepertinya kau jangan hanya mencium Arow terus, lihatlah Luna mu juga kau tidak ada rasa rindu yang menggelora setelah 3 hari tidak bertemu" sindir Tuan Seo, melihat Mark hanya memandanggi Jeno dan Arow lalu diam seperti itu.
Johnny tertawa kecil "biasanya pasangan muda itu selalu ingin menempel kemana pun, dulu saat Jaehyun menggandung Jeno, Jaehyun manja sekali bilangnya Jeno tidak ingin aku pergi, dan itu sangat menggemaskan ketika merajuk" tambah Johnny.
kedua ayah dan anak itu kompak menyindir Jeno, hubungan baik Jeno dan Johnny sudah mulai kembali, mereka tidak setegang saat itu dan mulai kembali berbicara dan bercanda seperti sedia kala.
"ingat Ayah, kalau Jeno itu bukan Alpha bucin seperti kita, biasanya Jeno itu harus di pancing terlebih dahulu baru peka, tidak seperti kita" lanjut Johnny.
"euh benar juga" kedua Alpha paruh baya itu tertawa bersama sedangkan Mark menundukkan kepalanya mendengar ucapan dari Johnny dan Tuan Seo.
mendengar itu lantas Jeno menatap Daddy dan Kakeknya, pria itu bersuara "aku tidak menggumbar kemesraan di luar kamar seperti kalian, akan ada kalanya nanti saja saat Arow tertidur aku akan menyalurkan rindu ku pada Mark tanpa harus terganggu siapa siapa"
Johnny dan Tuan Seo saling berpandangan dengan wajah tidak percaya mereka, jika Jeno akan berkata seperti itu sementara Mark omega mungil itu benar benar ingin berlari pergi meninggalkan ketiga Alpha yang kalau sudah berkumpul pasti berbicara melenceng kemana mana, Mark benar benar malu sekarang, sepertinya dia salah menetap diantara ketiga Alpha itu.
☆☆☆
"shhh mhh ahhh ahh"
"janganhh"
"Jeno mhh" bisik Mark, meremat pergelangan tangan Jeno yang aktif meremas kedua dadanya.
"izinkan aku"
"ya, lanjutkan saja Alpha" mendapatkan izin dari Mark, Jeno mulai melakukan apa yang dia inginkan, Alpha muda itu meremas remas dada berisi Mark, sembari membantu melepaskan pakaian yang omeganya kenakan, Mark mengangkat kedua tangannya agar Jeno dengan mudah melepas kaosnya.
atasan berwarna biru itu tertanggal, kini tubuh atas Mark yang mulus terekspos dengan badan yang cukup berisi sehingga memunculkan sedikit gumpalan pada kedua dadanya sehingga tidak terlalu datar, nafas Jeno memberar seiring menggerasnya kedua puting susu itu.
Jeno menjilat lingkaran merah muda kecoklatan yang membesar di daerah dada Mark, memainkan puting pink tersebut dengan gerakan lidah memutar menyenggol nyenggol dengan sengaja puting sensitif tersebut.
tubuh omeganya yang padat dan berisi membuat Jeno merasa pas untuk merengkuh tubuh lelaki manis tersebut, karna Mark tidak sekurus itu.
"nghh" degup jantung Mark memompa lebih cepat, kala bibir Jeno menghisap putingnya hingga sedikit mengeluarkan cairan amis dengan sedikit manis dari sana, bibir Jeno tidak henti hentinya menghisap dan meraup dada tersebut, menyedotnya kuat menciptakan gelinjangan geli dari Mark.
"ahh ah, shh"
"uhhh shh" meremas rambut Jeno sebagai penyalur kenikmatannya, dengan Jeno yang masih menikmati asi yang keluar dari dadanya.
tangan Alpha muda itu tidak pasif, bermain dengan anal Mark yang tersingkap dibalik piyama tidurnya, sebab Mark memakai sebuah rok transparan yang dia pakai ketika Jeno masuk ke kamar tamu setelah mengecek Arow yang tertidur pulas di ranjang bayinya.
"ngh ah ah ahh ah" anal Mark berkedut, menerima usapan usapan melingkar di cincin analnya menggunakan jari jari kasar Jeno, dan tersentak saat satu persatu jari itu masuk dan menyodoknya lebih dalam mengenai titik sensitif.
"hhhh ahh ahh!" pekik Mark menggigit jarinya saat jari tengah Jeno menyodok lebih keras prostatnya, menciptakan sengatan luar biasa disana.
☆☆☆
1 CHAP LAGI END
johnjae tak kasih sex nanti biar adil
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [JohnJae ft NoMark]
FanficJohnny dan Jaehyun sama sama berstatus sebagai Alpha, mereka saling mencinta dan berjanji satu sama lain akan selalu bersama walau selama hidup mereka tidak akan di karunia oleh buah hati. namun Di dunia ini tidak ada yang mustahil bukan?Mukjizat mo...