kembali ke pack

13.8K 1.2K 50
                                    

gamau tau harus vote sama komen yang banyak

☆☆☆

mungkin sudah lebih dari 3 bulan, Mark dan serigala kecil itu berada di hutan jauh dari pemukiman untuk menghindari para penjahat berkedok masyarakat disana, Jeno selalu berjaga setiap saat di sebuah gubuk tua yang di tempati Mark dan bayi mereka, walau ketika malam menyapa erangan para Rogue masuk ke kawasannya, Jeno harus bertahan diri melawan Rogue Rogue liar yang ingin memangsa bayinya dan juga melukai Mark.

walau begitu Jeno tetap bisa menghalau para Rogue tersebut walau perutnya harus terkoyak akibat cakaran tajam para serigala liar tidak punya akal tersebut.

untung saja para pengawal pack datang untuk menjaga bersama dan membantu Jeno mengobati koyakan di perut lelaki itu, sang Alpha muda hampir saja meregang nyawa karna kehabisan banyak darah.

Jeno menemukan Mark tengah sibuk menghangatkan tubuh bayi mereka yang kini sudah bertransformasi menjadi sosok gempal penuh lemak yang sudah bisa tergelak lucu, ketika ayah dan ibunya memasang wajah jenaka.

Jeno tersenyum, melihat kain emas yang menghangatkan tubuh bayi gendut tersebut "sudah siap?" Mark menoleh pada Jeno dan mengangguk pelan, "kau yakin sayang? tubuhmu masih lemah?" ujar Jeno,  mengusap pipi Lunanya, karna Mark saat itu jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri selama 25 hari.

tentu saja karna kelahiran putra mereka yang menghabiskan tenaga dan juga darah, namun beruntungnya Mark masih bisa bertahan, bertahan untuk Jeno dan bayi gempal dalam gendongannya, Mark tersenyum dengan mata terpejam sebentar bibir plumnya melengkung.

"Ada apa Alpha? kau meragukan ku?" Jeno menghela nafas dan menggeleng "kau bilang aku kuat kan, makanya jangan terus bertanya seperti itu atau aku akan menjewer telingamu" ancam Mark main main, Jeno tertawa kecil mencubit pucuk hidung mini Mark.

"aku mengerti, Luna ku sangat kuat, mari bergandengan tangan, aku takut kau hilang".

Mark mengerutkan alisnya dan berdeham, menyenggol lengan Jeno, ei apa barusan Alpha kaku ini mengatakan sesuatu yang manis, karna Mark benar benar tidak percaya jika Jeno bisa mengatakan hal itu.

dia kira Jeno hanya akan bisa menganggunya saja dengan tingkah tingkah aneh yang tidak bisa di tebak "kenapa kau menjadi manis seperti ini, apa kepalamu terbentur Jeno?".

Alpha muda itu terdiam, meneguk ludahnya dia menyadari apa yang baru saja di katakan, Jeno menghindari pandangan Mark yang seolah mengejeknya, Jeno melempengkan wajahnya kembali "apa yang kau katakan, sudah ayo kita menuju pack" setelah itu Jeno membantu Mark untuk keluar, di sana sudah banyak pengawal yang berjaga, menjaga Jeno dan Mark yang akan pulang dengan anggota baru mereka.

"Naiklah ke punggung, Harmes aku akan mengawalmu dari belakang" ujar Jeno, menunjuk serigala besar yang berada di tengah kawanan, khusus untuk Mark.

namun bibir plum tersebut mengerucut, mata bulatnya menatap kearah Jeno sambil berkedip kedip, Jeno agak terkejut ketika Mark menatapnya seperti itu "berhenti menatapku seperti itu" Mark terkikik geli melihat wajah Jeno sedikit memerah bahkan sampai ke telinga, Mark tau jika Jeno salah tingkah.

"Jeno kau salah tingkah ya" ujar Mark, mengusap usap rahang Jeno sampai ke telinga.

Jeno menghela nafas, meraih tangan Mark dan di turunkan dari rahangnya "mari naik, semua anggota keluarga menunggunya".

Mark memajukan bibir lalu menggerutu "tidak ingin menggengam tanganku, katanya takut aku hilang bagaimana sih" sepertinya Mark mulai suka menjahili Jeno lebih dulu terbukti dari raut wajah Alpha tampan tersebut benar benar seperti ingin menerkamnya saat ini juga, hanya saja tidak bisa karna mereka tengah bersama banyak werewolf lainnya.

"ku tinggal" final Jeno, tidak bisa berkata apa apa lagi, jika Mark sudah senakal ini, Jeno benar benar tidak bisa melawan apa apa lagi, pemuda tersebut segera berada di barisan paling belakang untuk menjaga, dan Mark hanya tertawa saja lalu berjalan menuju Harmes-serigala hitam bertubuh besar yang akan membawanya menuju pack, menggunakan tubuh besar tersebut.

katanya ingin meninggalkan Mark tapi apa Jeno malah ketat sekali menjaganya.

☆☆☆

Tuan Seo, Nyonya Seo, Jaehyun dan juga Johnny menyambut dengan suka cita kala melihat cucu dan cicit mereka sudah terlahir dengan keadaan sempurna tidak ada yang kekurangan apapun, anggota main pack kini tengah berbahagia begitu juga masyarakat, mereka bahkan membuat pesta sendiri untuk merayakan anggota mungil yang baru datang itu.

"dia menguap, bibirnya kecil sekali" tunjuk Nyonya Seo ketika bayi laki laki itu menguap, dan mengolet menutup wajahnya dengan tangan mungil tersebut, yang berada disana terkekeh pelan, melihat bibir mungil itu terus saja maju, lalu mengerucut dengan gerakan gerakan menggemaskan.

pasangan yang sekarang menjadi orangtua baru itu tersenyum, Mark memegang kedua pundak Jeno sembari menatap bayi mereka yang di letakkan di tengah tengah ruangan dengan kasur empuknya, sementara Jeno duduk bersila tertawa pelan menanggapi celotehan nenek dan mommynya, mengajak bicara bayi tersebut menggunakan nada anak kecil.

namun tidak berselang lama Jeno ingin segera bangkit, dan Mark menyingkir dari pundak suaminya, berpindah ke samping Jaehyun.

Jeno berdiri dan menatap Johnny "bisa kau ikut aku sebentar?" tanya Jeno, menatap sang ayah tanpa kehangatan sama sekali, lantas Johnny mengangguk dan berdiri dari sana untuk mengikuti Jeno yang sudah berjalan duluan.

Jaehyun, Mark, Nyonya Seo, menatap kedua Alpha dominant itu pergi, sepertinya ingin berbicara empat mata saja, Tuan Seo menghela nafas melihat ketiganya yang tampak penasaran dengan Jeno dan Johnny.

"menatap mereka biasa saja, kalian ini sudahlah tenang, Jeno dan Johnny tidak akan berkelahi, mereka akan berbicara baik baik" ujar Tuan Seo, mengalihkan fokus ketiganya.

tapi Jaehyun tidak memutuskan pandangan pada pintu yang tertutup kembali itu, dalam hatinya Jaehyun khawatir jika Jeno lepas kendali nanti karna siapa tau ada pembicaraan yang memancing kemarahan anak itu.

Mark menyadari jika Jaehyun tengah khawatir, telapak tangan Mark mengusap pundak Jaehyun "Mommy jangan khawatir, Jeno tidak akan menyakiti Daddy" ujarnya, Jaehyun tersenyum tipis pada Mark dan mengangguk.

"kalian sudah memberinya nama kan?".

"eum, sudah walau mungkin kalian akan sedikit merasa aneh ketika mendengarnya" jelas Mark.

"memangnya kalian memberi nama apa?".

"Arow, Jeno yang memberikan namanya".

Nyonya Seo tampak ingin protes "Yak! nama kalian berdua saja sudah nama Luar dan anak kalian juga, ckckck".

Tuan Seo terkekeh begitu juga Jaehyun "tidak apa apa, asalkan anak ini akan menjadi kebanggaan kita" balas Jaehyun, mengusap pipi tembam bayi itu.

☆☆☆

dikit lagi end guys

Destiny [JohnJae ft NoMark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang