☆☆☆
Jeno menggeram marah, ketika Jaehyun memaksa ingin mendekati Johnny walaupun Jeno sudah memerintah Jaehyun untuk tetap diam tidak mendekati pria itu.
Mark memegang perutnya, sambil berbisik dalam hati pada bayinya agar mengerti dengan situasi ini, Mark tidak ingin menambah buruk keadaan dengan kondisi yang seperti ini, walaupun rasa sakitnya tidak tertahankan.
"Jeno, apa yang kau lakukan jangan menatap daddymu seperti itu, itu tidak sopan Jeno" tegur Jaehyun, melihat tatapan ketidak sukaan Jeno pada Johnny.
Namun Jeno masih mempertahankan kesabarannya.
"jangan menentangku" ujar Jeno.
"kembali di belakang ku mom, atau aku akan menyakiti Alpha brengsek itu jika kau berani menentang perintahku" tegas Jeno, pundaknya tegak kokoh, memasang benteng pertahanan di depan Jaehyun, sebelah tangan Jeno menahan lengan Jaehyun tidak membiarkan ibunya melangkah maju.
"Jeno- Jeno memutus ucapan Jaehyun, sebelum lelaki manis itu sempat berbicara.
"diam mom, jangan memancing amarahku" suara berat Jeno semakin dalam, mendengarkan protesan Jaehyun yang selalu saja menentang ucapannya dan juga ringisan pelan omeganya membuat Jeno kalut, disatu sisi dia harus menahan ibunya dan di sisi lain, omeganya tengah kesakitan, Jeno tidak bisa fokus.
"SEO JENO!" tegas Jaehyun, mengapa putranya jadi seperti ini apa yang salah dengan Jeno, setelah pulang dari luar tanpa mengatakan ingin pergi kemana Jeno pulang dengan keadaan tidak baik baik saja, Alpha muda itu di kelilingi oleh kabut kebencian.
taring Jeno memanjang, giginya bergemelatuk saat marga itu tersemat dalam namanya, di sebutkan dengan lantang oleh ibunya, mengingatkan jika dia adalah putra pria itu.
"mulai sekarang Jangan memakaikan marga itu di depan namaku!" desis Jeno, Jaehyun melebarkan matanya marah, Jeno sudah terlanjur kurang ngajar, Jaehyun menatap tatapan terluka Johnny karna Jeno menolak marga itu secara terang terangan di depan Johnny langsung, hati ayah mana yang tidak terluka jika anaknya menolak.
"JENO APA YANG KAU KATAKAN, KAU MEMBUAT DADDY MU BERSEDIH!"
Jeno tertawa sumbang, lalu menghempas tangan Jaehyun dan Mark dan berlari kearah ayahnya mencengkram kerah kemeja Johnny "DIA AYAH YANG BURUK, BUKAN AKU YANG MEMBUATNYA BERSEDIH NAMUN DIA YANG AKAN MEMBUAT MU TERLUKA, DIA YANG BERKHIANAT, PRIA BAJINGAN TIDAK TAU MALU!" teriak Jeno di depan wajah ayahnya sendiri.
Jeno mendorong Johnny lalu meraih gelas alpha muda itu membantingnya ke lantai sehingga serpihan kaca tajam berceceran di lantai, pemuda itu mengambil sebuah potongan beling dan di genggam diarahkannya tepat pada dada kiri Johnny, Jeno tersenyum miring.
Jaehyun menutup mulutnya saat Jeno menodongkan pecahan kaca itu pada Johnny dengan berani, "aku akan membuatmu mati, jika kau berani menyentuh ibuku!" tegas Jeno.
"Jeno, maaf kan daddy".
"tidak akan" Jeno meluncurkan tusukan di lengan Johnny, sehingga lengan Alpha dewasa itu terluka, Mark menahan Jaehyun yang ingin melerai pertengkaran kedua Alpha tersebut.
Jeno bisa saja membunuh Johnny jika lelaki itu lepas kontrol, Jaehyun tidak ingin pasangannya pergi, Jaehyun mencintai Johnny.
"Jeno berhenti kau melukai daddymu, sadarlah!" Teriak Jaehyun, dengan Mark yang menahannya sejujurnya dia sudah tidak kuat namun bayinya seperti bisa diajak bekerja sama jika Jeno sedang lepas kendali dan melukai Johnny.
Seolah tuli, Jeno kembali menyerang namun Johnny dengan cepat menghalau menendang lengan Jeno sampai beling tersebut terlempar dari tangan yang lebih muda, taring Johnny kini muncul manik kelamnya berubah keabu abuan, begitu juga manik emas cair milik Jeno menyala.
Jeno mendengus, menonjok rahang ayahnya denhgan kuat, urat urat tangannya tercetak jelas, menendang perut Johnny sampai alpha dewasa itu terjatuh dan kepalanya terbentur meja, sehingga darah mengucur turun dari kening Johnny, Jeno terkekeh senang melihat ayahnya terluka bukankah itu bagus maka akan lebih bagus jika ia membuat ayahnya juga mati.
Bersama mate ayahnya sekalian.
mata tajam Jeno melirik kearah lemari disana tersimpan tongkat baseball, lantas Jeno berjalan cepat untuk mengambil tongkat tersebut, dan kembali mengayunkan dengan kuat tongkat tersebut menghantam kaki ayahnya sampai Johnny meringis sakit saat kakinya di remukkan, Jaehyun menutup mulutnya melihat pertengkaran tidak terduga itu.
"Johnny!"
Johnny menoleh pada Alpha manisnya yang tampak berkaca kaca, demi pasangannya Johnny bangkit untuk menahan gejolak amarah Jeno, pria Seo itu mencoba untuk mengunci lengan Jeno namun tidak bisa, Jeno lebih dulu melempar kursi kearah Johnny membuat Johnny terdorong sehingga rumah benar benar kacau, ruangan ini di penuhi pheromone Jeno yang terlalu pekat sehingga berimbas pada Mark yang sesak dan terjatuh di lantai memanggil Jeno untuk berhenti, bayinya sepertinya bermasalah dengan pheromone pekat Alpha besar itu.
"aku ingin kau mati detik ini juga!" tegas Jeno, Johnny dan Jeno kembali berseteru namun kini Johnny tidak tinggal diam dia membalas pukulan dari Jeno, menonjok tulang hidung Jeno sampai mengeluarkan darah segar, Jeno mengusap hidungnya mengambil kembali tongkat baseball yang terjatuh di lantai, memukul kannya secara membabi buta sampai Johnny benar benar jatuh dengan banyak lebam dan luka, cakar tajam dan tebal Drake keluar memberikan luka memanjang di perut Johnny, pria itu hampir saja membuat isi tubuh Johnny terlihat, menginjakkan kakinya di tubuh sang ayah dengan perasaan marah, bahkan tidak peduli jika sang ayah hampir tidak bernyawa, darah mengalir mengotori lantai, rumah ini sudah seperti rumah pembantaian.
Jeno mendang kepala Johnny dengan tidak manusiawi, tapi hampir saja Jeno bisa membuat Johnny mati, Mark tiba tiba tidak sadarkan diri, Johnny tergeletak kedua matanya masih bisa terbuka sedikit, menatap Jeno yang kini beralih pada Mark.
Pria itu tidak bisa menggerakan tubuhnya, nafasnya tersenggal kuat.
Jeno bangkit mengangkat tubuh Mark, untuk di bawa ke rumah sang kakek segera, Jeno merasakan detakan jantung calon bayinya melemah, dia takut jika Mark dan anaknya kenapa kenapa, sangking berambisi membuat sang ayah mati, Jeno menghirauan matenya yang kesakitan.
Jeno pergi, sementara Jaehyun hanya berdiri dengan wajah sembab tidak mendekati Johnny yang terbujur kaku, namun sikap penentang dari jeno terhadap Johnny membuat Jaehyun yakin jika Alpha dewasa itu telah membuat kesalahan fatal sehingga membuat Jeno begitu marah dan hampir membunuh ayahnya sendiri, jaehyun bingung.
☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [JohnJae ft NoMark]
FanfictionJohnny dan Jaehyun sama sama berstatus sebagai Alpha, mereka saling mencinta dan berjanji satu sama lain akan selalu bersama walau selama hidup mereka tidak akan di karunia oleh buah hati. namun Di dunia ini tidak ada yang mustahil bukan?Mukjizat mo...