"Mir, malem ini jadi gak?" tanya Hendra.
"Emang mau ngapain?" sahutku.
"Jangan pura-pura lupa."
"Kalau bisa, ntar gw kabarin ya, Hen."
"Dih, gw dah ajak anak-anak kampus. Usahain lah Mir."
"Iya, gw usahain." Aku menyalakan motor.
"Sip, gitu dong."
"Gw balik kosan dulu, Hen."
"Oke, Mir. Istirahat dulu, ntar malem kerja rodi."
Aku mengacungkan jempol, lalu melaju menuju kosan.
Entah apa yang terjadi pada Hendra akhir-akhir ini. Ia seperti terobsesi dengan hal-hal berbau mistis. Mungkin karena keseringan nonton youtube horor.
Beberapa kali ia mengajakku untuk melakukan penelusuran, tapi aku selalu menolaknya. Malam ini sepertinya aku kekurangan alasan untuk menolak. Jadi terpaksa harus menemaninya penelusuran. Rencananya, malam ini hanya pergi ke hutan di belakang kampus.
Sesampainya di kosan, aku langsung membaringkan tubuh di atas tempat tidur. Beristirahat, sekaligus mengisi energi untuk dihabiskan nanti malam.
________
Langit sudah terlihat gelap. Aku masih duduk di meja belajar, menunggu Hendra datang.
"Mir, mau beli makan gak?" tanya Wildan yang tiba-tiba muncul dari balik jendela.
"Gw mau pergi sama Hendra, Dan."
"Wah pergi ke mana malem-malem. Gw kagak diajak nih?"
"Lu tanya aja ntar ke orangnya, kalau dateng. Katanya sih jam delapan, cuman ampe sekarang belum dateng juga tuh anak."
"Kebiasaan ngaret emang dia."
Selang sepuluh menit kemudian, Hendra sudah datang ke kosan.
"Yuk, Mir. Dah siap?" tanyanya sambil berdiri di dekat pintu.
"Mau ke mana sih, Hen?" tanya Wildan yang lagi rebahan di atas tempat tidurku.
"Mau ikut, Dan?"
"Mau ke mana dulu?"
"Ke belakang kampus?"
"Hah? Ngapain malem-malem ke sana?"
"Ngeliat pohon aja."
"Gak ada kerjaan amat!"
"Jadi, mau ikut gak?" tanya Hendra lagi.
Wildan tampak ragu.
"Sebentar doang kok, Dan. Cuman liat-liat aja ada apa di sana." Hendra berusaha meyakinkan Wildan.
"Emang apa yang bisa diliat malem-malem di tengah hutan?"
"Apalagi kalau bukan setan."
"Nahkan! Gw dah curiga dari awal."
Wildan melirik ke arahku. "Aman gak, Mir?" tanyanya.
"Lah, mana gw tau."
"Dah ikut aja, Dan. Seru-seruan," ajak Hendra.
"Boleh deh. Bentar ya." Wildan bangkit, lalu berlari ke kamarnya.
"Jangan lama-lama, anak-anak dah nungguin," ujar Hendra.
"Iya," sahut Wildan sambil berlari.
"Yuk, Mir."
_______
"Mau ke mana, Mir?" tanya Si Kingkong yang sedang duduk di atas pohon, dekat parkiran.
"Gak usah pura-pura gak tau," balasku melalui batin.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA AMIR (Sudah Terbit)
HorrorKumpulan cerpen dan mini cerbung, bedasarkan kisah nyata yang dimodifikasi ulang. Dikemas menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Dengan sentuhan unsur komedi. Berkisah tentang perjalan hidup seorang remaja bernama Amir. Kehidupannya beru...