*2

7K 615 38
                                    

Jangan lupa vote dan komen hyung

Happy reading!!

"Wah wah wah apa ni?"

Jimin yang tengah menulis sesuatu dibukunya mendongak lalu mendengus melihat siapa yang berdiri dihadapannya "mau apa lo?"

Yoongi, pria menyebalkan itu tersenyum miring "mau tau satu hal?"

Jimin mengangkat alisnya.

Yoongi merunduk lalu berbisik tepat didepan wajah Jimin "Kita satu kelas"

Hancur sudah hari bahagia jimin, ntah kenapa Jimin sudah mengetahui hari harinya setelah ini, Yoongi pasti akan selalu mengganggunya, Jimin mengepalkan tangannya kesal saat Yoongi tetap menunduk dan menatapnya remeh.

"Selamat menikmati hari hari lo, bitch"

Brengsek!

Yoongi terkekeh saat melihat wajah Jimin yang memerah karna kesal, lalu berjalan kebangku dibelakang Jimin

"Minggir, sono duduk dibangku gue didepan"

Gadis manis berwajah mungil itu mengangguk lalu dengan cepat membereskan buku bukunya dan membawa tasnya kedepan, dari pada dia berurusan dengan yoongi lebih baik dia pindah, pikirnya.

Yoongi duduk tepat dibelakang Jimin lalu bersedekap dada,  menatap punggung kecil Jimin tajam, memikirkan segala hal untuk menganggu pria manis yang sudah mempermalukannya tadi pagi.

Tak lama kemudian, seorang guru pun masuk dan memulai pelajaran, jimin dengan seksama mendengarkan segala penjelasan dan sesekali mencatat hal yang sekiranya perlu, sejenak jimin melupakan hari buruknya dan laki laki menyebalkan yang berada tepat di belakangnya.

Namun hanya sebentar saat jimin merasa sebuah pulpen menyentuh bahunya, Jimin berdecak pelan dan memajukan bangkunya lalu kembali fokus.

Bukannya berhenti, Yoongi malah memajukan mejanya dan menarik rambut Jimin pelan, berpura pura tidur saat Jimin menoleh kebelakang dan terkekeh saat Jimin balas menjitaknya, Yoongi kembali mengangkat tangannya dan menarik rambut Jimin lebih kuat lalu kembali tidur dan mengaduh saat Jimin balas menarik rambutnya kencang.

"Pelajaran kita sampai sini, jangan lupa tugas yang ibu berikan hari ini yang akan dikumpulkan besok"

Semua murid serentak menjawab lalu membiarkan guru itu pergi bersamaan dengan yoongi yang ntah pergi kemana, kondisi kelas pun mulai ricuh saat tak ada guru selanjutnya yang masuk, mungkin jam kosong.

Jimin memilih mengambil earphone dan novel didalam tasnya, menyambungnya keponselnya lalu menghidupkan musik dan menyumpal kedua telinganya, lalu mulai fokus membaca kata demi kata yang menarik baginya.

Tak lama Jimin bisa merasa tentram, bukunya malah diambil kasar

Jimin mendongak dan berdecak saat melihat siapa yang menganggunya "lo nggak ada kerjaan?"

"Ada" yoongi membuka buku novel jimin lalu menggoyangkannya tepat dihadapan jimin "gangguin lo" lalu dengan santai pria pucat menyebalkan itu keluar dari kelas dengan buku novel ditangannya

Jimin mengepalkan tangannya erat, lalu menendang meja dan menggebraknya kasar membuat kegaduhan dan menjadikannya pusat perhatian

"Yoongi bangsat!" Jimin berlari keluar dan mendapati yoongi yang berjalan tak jauh darinya mengangkat tangan dan menunjukan jari tengahnya dengan santai.

Jimin ingin mengamuk rasanya, seperti ingin berubah menjadi iron man.

Jimin berlari mengejar yoongi, lalu sekuat tenaga menarik tangan yoongi hingga dia terjatuh dan tak bisa bangkit lagi *eh* hingga yoongi berbalik dan menatapnya remeh "lo suka sama gue? Ngejer ngejer mulu dari tadi"

"Kenapa lo ngangguin gue terus!?"

"Karna lo udah permaluin gue dikantin tadi pagi"

"Karna lo emang pantas digituin, biar lo nggak semena mena lagi sama orang"

"Lah gue nggak semena mena sama orang kok, emang lo orang?"

"Anjing!"

"Lo anjing?"

"Is setan! Balikin buku gue dan stop gangguin gue!" Dengan wajah merah padam jimin merampas bukunya dari tangan yoongi memukul dada yoongi sekuat yang dia bisa lalu pergi dengan penuh emosi, ntah lah jimin ingin bunuh orang rasanya.

Sedangkan yoongi hanya terkekeh sambil memegang dadanya yang tak sakit, sepertinya ini akan menjadi kebiasaan baru baginya.

•••

"Dari mana bro?" Hoseok menatap yoongi yang baru memasuki pekarangan kantin bang jarwo yang tak jauh dari sekolah tempat biasa mereka nongkrong.

"Paling abis boker"

"Jhaaa boker" kai tertawa mendengar ucapan chanyeol yang tengah memainkan ponselnya acuh.

"Abis dari kelas, bacot bener sih kalian"

"Tumben banget lo anteng dikelas, biasanya anget tu badan kalo lama lama dikelas"

Yoongi berdecak lalu menatap hoseok tajam "kepo lo!"

Hoseok hanya tertawa lalu kembali menyesap rokoknya, mereka berempat adalah murid yang terkenal sangat nakal disekolah, biang onar untuk sekolah sebelah, pemancing emosi guru, namun berprestasi dalam pelajaran.

"Gimana sama si jimin jimin itu, udah selesai bales dendam nya?"

"Jimin? Siapa tuh?" Chanyeol yang sedari tadi sibuk sama ponselnya mengangkat kepalanya dan menatap Yoongi bingung

"Lah lo pada kaga' tau??"

"Eh diem lo!" Yoongi langsung memukul bahu kai keras

"Tadi pagi ada orang yang berani buat yoongi ngejengkang dikantin! Bwahaha udah gitu malah diinjek lagi sama Jimin"   Kai memegang perutnya yang kram karna tertawa

"Mulut lo lemes bener sih kai!" Yoongi menabok belakang kepala kai kesal

"Yang bener lo? Hahah itu sih ngakak parah, kok lo nggak video trus viralin sih?" Hoseok tertawa nyaring sambil memukul pahanya

"Gimana bisa gue videoin, gue aja nggak nyangka jimin sibadan mungil itu bisa narik yoongi sampe jatoh gitu, ternyata lo letoy juga ya yoon"

Mereka terus tertawa melihat wajah masam yoongi, sampai sampai hoseok udah guling guling dilantai

"Ah nggak asik lo pada!"

Mereka semakin tertawa keras saat Yoongi memilih masuk kedalam kantin bang jarwo untuk cari makan.

Dih si bapak ngambek_-

•••

Aneh nggak sih (´•︵•')

Pendapat dong,, next atau nggak?

[End]Brandalan SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang