*30

6.5K 448 61
                                    

Vote dan komen jangan lupaa~!

Happy reading!

"Ji.. bangun" yoongi mengelus kepala jimin yang tengah tertidur setelah kegiatan mereka tadi pagi, sekarang sudah jam 12 Yoongi yang memang tak tidur sengaja menyiapkan makan siang untuk mereka berdua

"Ji~" jimin menggeliat saat mendengar bisikan lembut ditelinganya, perlahan matanya terbuka lalu mengerjap menyesuaikan cahaya yang menusuk matanya

"Ngh yoon.. jam berapa?"

"Jam 12 sayang"

Jimin bergerak memeluk paha yoongi "badan ku sakit semua" rengeknya lagi

"Iya maaf ya, buat kamu sakit, sekarang makan dulu trus aku bantu mandi biar badannya segeran"

Jimin mengangguk namun tak melepaskan pelukannya

"Ayo bangun ji"

Jimin tetap menggeleng "aku malu" cicitnya pelan

Yoongi terkekeh gemas "malu kenapa hm? Karna tadi pagi kita bercin- aww ji sakit~" ringis yoongi saat jimin mencubit pahanya kencang

"Jangan dibahas!"

"Iya iya, ya udah sekarang bangun. Ntar nasi gorengnya dingin nih"

Jimin perlahan melepaskan pelukannya lalu duduk dibantu oleh yoongi

"Nih nasi gorengnya, kamu makan ya. Aku mandi duluan"

Jimin langsung mendongak dan menatap yoongi heran "loh katanya tadi mau bantu aku mandi"

"Iya, nanti aku bantu mandi. Tapi sekarang aku yang mandi duluan"

Jimin menelan ludahnya gugup "k-kenapa nggak mandi bareng aja?"

Yoongi tersenyum jahil "ohh jadi kamu mau mandi bareng? Oke" yoongi mangut mangut mengerti lalu duduk didepan jimin

"Ya udah sini aku suapin makan, biar cepet abis, cepet juga kita mandi nya" mata yoongi berkilat nakal

Jimin langsung berteriak malu dan menutup wajahnya yang memerah "yoon aku nangis nih kamu godain mulu dari tadi~"

Tawa yoongi pecah, dengan lembut dia menarik jimin dalam pelukannya lalu mengucapkan kata kata maaf lalu membujuk jimin agar tak menangis. Bisa batal acara 'mandi bersama' mereka jika jimin menangis.

Acara mandi yang cukup lama itu pun berakhir, jimin sekarang sudah memakai baju kaos dan celana pendek milik yoongi dan yoongi yang juga memakai kaos dan celana pendek miliknya. Sepertinya tak ada gunanya jimin membawa baju dari rumahnya. lihat, tasnya saja tak dia sentuh sejak kemaren

"Mau keluar atau dikamar aja?"

"Dikamar aja deh, kalo jalan sakit, masa digendong terus?"

"Loh apa salahnya sih?"

Jimin tetap menggeleng lalu mengambil ponselnya, ternyata mati.

"Yoon, pinjem ponsel boleh nggak? Ponsel ku mati"

Yoongi yang tadinya ingin bermain mengurungkan niatnya lalu memberikan ponselnya pada jimin "sini ponsel kamu, biar aku cas"

Jimin pun mengambil ponsel yoongi dan memberikan ponselnya untuk di cas "makasih"

"Iya"

"Yoon sandinya apa?"

"Tanggal lahir kamu"

Jimin melirik yoongi lalu mencobanya, matanya terbelalak kaget. Ada sebuncah perasaan bahagia saat mengetahui yoongi yang begitu manis padanya.

"Nggak ada game nya"

[End]Brandalan SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang