*32

4.2K 388 13
                                    

Double up untuk RevalinaLaylySalwa dan untuk semua kesayangan aku😘😘

Happy reading!

Seminggu berlalu setelah insiden menakutkan itu, yoongi yang tak ingin meninggalkan jimin sendirian memilih ikut dan menginap dirumah jimin, tak lengah walau sedetik pun dalam menjaga jimin memastikan kekasih manisnya itu aman dalam pengawasannya.

Sama seperti saat ini, jimin yang ingin ketoiley saja harus dikawal oleh yoongi, bahkan dengan lantangnya yoongi mengusir siapapun yang berada didalam toilet agar jimin terhindar dari bahaya apapun

"Yoon! Ish kamu nggak perlu segitunya sama aku" gerutu jimin menatap yoongi yang tengah berdiri didepan pintu

"Aku nggak mau nanti ada yang jahatin kamu ditoilet"

Jimin senang, benar. Dia senang ketika yoongi begitu menjaganya dan begitu posesif padanya. Namun dia hanya tak ingin yoongi berlebihan, dia sudah besar, bukan anak tk yang harus dijagain apalagi diantar untuk pergi pipis.

"Udah sayang?"

Jimin memutar bola matanya kesal "udah" lalu menarik resleting celananya dan memperbaiki bajunya sebentar, cuci tangan diwastafel lalu keluar diiringi yoongi disampingnya

"Yoon, kamu berlebihan tau nggak"

"Nggak, selama itu tentang keselamatan kamu"

Jimin mengerti seberapa khawatirnya yoongi padanya setelah kejadian itu

Saat itu jimin tengah menemani yoongi yang sedang melatih basket, jimin nekat pergi ketoilet sendirian. Namun saat keluar dari toilet ada seseorang yang mengikutinya dari belakang, lalu mengejarnya. Jimin yang saat itu masih dalam keadaan kurang baik ikut berlari menjauh, namun karna kakinya yang keburu lemas dia malah terjatuh. Beruntung yoongi yang saat itu tak melihat jimin ada didekatnya langsung mencarinya dan menemukan jimin tengah diseret paksa oleh seorang pria berbaju serba hitam. Yoongi langsung menyelamatkan jimin dan menariknya menjauh, belum sempat melihat siapa pelakunya laki laki misterius itu sudah dulu pergi tanpa jejak apapun.

"Gimana keadaan mama kamu? Aku udah 2 hari nggak jengukin"

"Kata dokter kesehatan mama meningkat, tapi belum bisa dibawa pulang karna takut jika suatu waktu mama tiba tiba drop dan terlambat ditanganin, jadi papa sama tante dina sepakat mama dirawat aja dulu"

Jimin mengangguk mengerti "nanti kamu kerumah sakit kan? Aku ikut ya"

"Iya, mama juga udah nanyain kamu mulu dari kemaren"

Jimin tersenyum senang lalu mengeratkan tautan tangan mereka berdua "aku mau bikinin tante dian kue deh. Boleh nggak?"

"Kamu bisa buat kue?"

"Bisa, tapi nggak jago" jimin nyengir "tapi lumayan lah masih bisa di makan. Kemaren aja aku bikinin kue buat mama, trus pulangnya mama minta buatin lagi buat di bawa kerja, teman teman mama suka soalnya"

"Jadi penasaran"

Jimin menatap yoongi antusias "nanti bikin dirumah aku dulu ya sebelum kerumah sakit"

Yoongi mengangguk gemas lalu mencubit pipi gembul kekasihnya ini. Dia selalu berdo'a semoga tuhan melindungi jimin selalu.

"Ma.."

Dian yang tengah membaca sesuatu ditangannya mendongak lalu tersenyum saat melihat yoongi dan jimin datang menjenguknya

"Jimin sayang" Mama dian menarik jimin kedalam pelukannya "Kemana aja? Udah dua hari nggak kesini, kamu nggak sakit kan?"

Jimin tersenyum senang "nggak tante, jimin baik baik aja. Yoongi jagain jimin dengan baik seperti perintah tante"

Mama dian terkekeh kecil lalu mengecup pucak kepala jimin sayang

"Hmm mulai deh kalau udah ketemu jimin, lupa sama anak sendiri" sindir yoongi lalu bersandar manja pada mamanya "ma nggak kangen yoongi?"

"Ngapain kangen kamu? Kan kemaren udah ketemu"

Jimin tertawa penuh kemenangan lalu mengejek yoongi dan kembali mengeratkan pelukan pada mama dian

"Tante gimana keadaannya? Nggak mual mual lagi kan?" Tanya jimin saat sudah melepaskan pelukkannya

"Nggak lagi sayang, tante udah baik baik aja. Padahal tante pengen pulang, tapi nggak dibolehin dokter"

"Kan itu untuk kebaikan tante juga" jimin lalu mengeluarkan mengambil kotak besar yang sengaja dia bawa tadi lalu membukanya

"Apa itu?"

"Tadi jimin sama yoongi sempetin buat kue untuk tante dulu dirumah makanya lama sampe kesini"

"Woah" Mata mama dian berbinar saat melihat betapa cantiknya kue yang di bawa jimin untuknya "makasih banyak sayang. Ini sih tante yakin kamu yang buat sendiri, mana mungkin yoongi bisa buat kue?"

Yoongi mendelik kesal "mama nggak percaya? Ya udah, besok kalau mama udah pulang aku buatin mama kue yang banyak"

Mama dian tertawa lalu mengusak rambut anaknya penuh kasih sayang "iya sayang, iya. Mama percaya"

Jimin yang sedang memotong kue hanya tersenyum melihat sifat baru kekasihnya yang akan sangat manja dan kekanakan bila didekat mamanya.

"Nih tan, cobain deh. Trus bilang gimana rasanya" jimin menyodorkan satu potong kue coklat itu pada mama dian, lalu diterima dan langsung dimakan oleh mama dian

"Gimana tan?"

"Enak sayang, tapi kemanisan. Besok besok kurangin gulanya 2 sendok lagi pasti rasanya pas"

"Tuh kan kamu" jimin tiba tiba mencubit paha yoongi "dibilangin juga gulanya delapan sendok malah kamu masukin sepuluh sendok"

"Ya kan aku fikir makin manis makin enak sayang"

"Nggak gitu konsepnya sayang" mama dian mencubit pipi yoongi yang mulai gembul sama seperti jimin "kalau kemanisan nanti yang makan malah eneg"

Yoongi cemberut, melawat satu nyonya besar saja sudah susah apalagi melawan dua orang nyonya besar dalam hidupnya?

Sedangkan jimin hanya bisa menatap penuh haru dua orang dihadapannya ini, yoongi yang selama ini dia kenal dingin dan kasar ternyata begitu manis aslinya, benar kata orang jangan menilai seseorang dari luar. Jimin juga senang bisa mengenal dan menjadi salah satu orang yang terpenting dalam kehidupan yoongi.

Kehidupan jimin benar benar berubah setelah bertemu yoongi, dia yang tak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ibu, Sesuatu yang sangat dia ingin rasakan sejak kecil, sesuatu yang dia anggap tak mungkin menjadi mungkin setelah kenal yoongi. Dia menemukan sosok ibu dari mama yoongi, mama dian. Ntah bagian mana yang harus dia syukuri. Ntah dibagian dia yang sudah berani melawan yoongi dulu atau karna dia yang sudah menerima yoongi sebagai kekasih dalam hidupnya.

Up pendek buat kalian😘

Tbc...

[End]Brandalan SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang