*38

4.4K 385 46
                                    

Cie siapa nih yang kemaren mau gebukin aku karna cerita nya gantung(◕ᴗ◕✿)

Nih aku up buat kalian. Jangan lupa tinggalin jejak sama komen ya

Happy reading!

Yoongi berlari sepanjang koridor rumah sakit tanpa memperdulikan orang-orang yang mengumpat karna kegaduhan yang dia buat, Yoongi mengusap air matanya kasar, jantungnya masih berdebar sejak tadi. Setelah sampai yoongi melihat teman temannya, om adit, dan taehyung yang berada didepan kamar jimin.

"Yoon!" Chanyeol yang sadar akan kedatangan yoongi langsung menyambutnya

"Gimana jimin, Lo nggak bercanda kan sama yang lo bilang tadi!?"

"Nggak, dia--eh yoon! Lah si anjing, belum juga selesai gue ngomong"

Yoongi bergegas masuk tanpa memperdulikan ucapan chanyeol. Dia membuka pintu ruangan jimin sedikit kasar lalu terpaku didepan pintu. Air matanya kembali mengalir saat melihat mata indah itu sudah terbuka, mata yang beberapa hari ini tertutup sekarang balas menatapnya penuh binar.

"Ji-jimin"

Zena yang menyadari kehadiran yoongi tersenyum lalu mengusap air matanya, dia bangkit lalu mengecup dahi jimin "mama pulang ya sayang. Besok mama kesini lagi jengukin kamu"

"Mama janji ya kesini lagi, jimin masih kangen sama mama"

Zena mengangguk "iya sayang, mama janji" lalu dia pun keluar dan membiarkan yoongi untuk bertemu jimin.

Tanpa bicara apa apa lagi yoongi langsung menghampiri jimin yang tengah bersandar lalu memeluknya erat

"Yoon. Shhh perut aku sakit" desis jimin pelan

Yoongi terkekeh lalu melonggarkan pelukannya tanpa melepaskannya, perlahan yoongi naik keatas ranjang "maaf hiks maaf nyakitin kamu, ta-tapi aku hiks aku kangen banget. Aku fikir kamu bakal ninggalin aku kaya mama ji, hiks.."

"Shh jangan nangis. Aku baik baik aja. Kan sekarang kamu udah peluk aku lagi"

Yoongi menenggelamkan wajahnya pada leher jimin lalu kembali menangis disana seperti anak kecil, sebenarnya yoongi tak mau menunjukkan sisi lemahnya pada jimin, namun yoongi tak tau harus menjabarkan kebahagiaanya seperti apa. Dia sangat bahagia jimin kembali sadar, dia sangat senang.

"Kenapa lama datengnya... Aku nungguin" bisik jimin pelan, tenggorokannya masih perih karna terlalu lama tertidur. Dia menyandarkan kepalanya pada kepala yoongi, dia juga sangat merindukan laki laki arogan namun manis yang tengah berada dipelukannya ini.

"Aku nyelesein masalah sama eunwoo sayang"

Jimin langsung mendorong badan yoongi pelan hingga pelukan terlepas

"Ji-" ucapan yoongi terpotong saat jimin menjulurkan tangannya lalu mengusap ujung bibirnya yang sudah dapat dipastikan lebam.

"Kamu luka yoon.."

"Nggak papa, luka kecil doang kok" yoongi tersenyum lalu kembali maju dan memeluk jimin "dibandingkan aku, kamu kenapa lama banget bangunnya? Sengaja banget bikin aku takut setengah mati tiga hari ini"

"Maaf"

"Yang penting kamu udah sadar. Aku takut kamu pergi ikut mama. Aku nggak tau harus apa kalo kamu pergi ji"

"Kalo aku pergi, kan papa sama temen temen kamu ada, tante dina juga kan? Kamu nggak sendirian"

Yoongi menggeleng pelan "semuanya nggak ada artinya kalo kamu nggak ada ji"

Yoongi melepaskan pelukannya lalu menatap wajah jimin yang masih nampak pucat, dia pun mengelus perut jimin lembut

"Masih sakit ya?"

[End]Brandalan SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang