*40

3.8K 349 9
                                    

Ujian kelulusan pun sudah didepan mata, jimin yang sudah semakin pulih pun bersikeras ingin melaksanakan ujian disekolah. Meski zena, Adit dan yoongi sudah berusaha melarang namun jimin tetap ingin berangkat sekolah bersama yoongi hari ini

"Kamu beneran udah nggak papa ji?" Tanya yoongi sambil memakaikan sealtbad pada jimin

"Yoon~ aku nggak papa, aku pengen sekolah. Udah satu bulan aku nggak sekolah yoon, nanti aku nggak lulus gimana?"

"Ya kan bisa ujian dirumah sayang, nanti kamu kenapa napa gimana?"

Mata jimin berkaca kaca karna kesal pada semua orang yang terlalu menghawatirkan nya, ini terlalu berlebihan.

"Aku udah nggak papa yoongi"

Yoongi terus menatap jimin dan enggan menghidupkan mobilnya, dia masih ragu untuk membawa jimin kesekolah, dia takut jimin kenapa napa nanti

"Yoon aku beneran nangis nih kalo kamu nggak bolehin ke sekolah"

Yoongi mendesah pasrah lalu menghidupkan mobilnya "ya udah, tapi janji jangan jauh jauh dari aku. Jangan lakuin hal berat disekolah nanti ya"

Seketika air mata jimin kering, dia pun tersenyum lebar lalu mengangguk kencang, jimin pun memperbaiki duduknya lalu menatap jalan raya yang cukup sepi pagi ini.

"Ngomong ngomong aku kepikiran soal zea"

Yoongi melirik jimin sekilas "kepikiran apa soal dia?"

"Zea... Ikut ujian nggak yoon? Kan dia lagi hamil, udah berapa bulan juga kan?"

Benar, bagaimana bisa yoongi lupa akan hal itu?

"Tapi aku liat perutnya masih rata terakhir ketemu waktu itu ji, yang aku tau sih orang hamil udah lewat 3 bulan itu kan udah kelihatan tonjolan diperutnya?"

Jimin mengangguk membenarkan lalu berfikir keras, apa mungkin-

"Dia gugurin kali"

Jimin langsung menoleh dan memukul bahu yoongi keras "mulut kamu yoon, aku pukul nih"

"Ya bisa aja kan ji? Dia tuh cewek bebas, ingat apa yang pernah aku bilang dulu? Dia kerja di club malam sebagai cewek malam, ya kali nggak pernah hamil ji"

"Tapi kalo emang iya, kok dia mau sih gugurin, kan anaknya nggak salah apa apa yoon?"

"Mana aku tau sayang, itu kan salah dia kenapa lakuin itu. Udah lah kenapa jadi mikirin dia sih, mending kamu mikirin aku"

Jimin melirik yoongi sinis lalu menutup matanya "males mikirin kamu, kamu mesum"

"Lah ji? Hubungannya apa?"

Sekarang sudah masuk jam belajar, namun belum ada guru yang masuk. Jimin memilih untuk memainkan ponsel yoongi sedangkan sang empunya tengah bersandar di bahunya dan ikut memperhatikan apa yang diperbuat oleh kekasihnya.

"Ihh kan mati, bego banget sih!" Gumam jimin sambil terus fokus pada ponsel didepannya. Ngomong ngomong dia tengah bermain super Mario

Yoongi hanya bisa terkekeh gemas "kamu payah, masa kalah mulu"

"Is nyebelin"

Yoongi mendengus lalu memperbaiki duduknya

"Lapar nggak ji? Kantin yuk"

Tiba tiba jimin menoleh dengan mata berbinar "ayo! Aku laper banget"

"Elah, giliran makan aja cepet kamu" yoongi mengenggam tangan jimin lalu membawanya keluar kelas "mau makan apa?"

"Mau batagor deh, aku kangen batagor kantin"

Yoongi hanya mengangguk lalu berjalan memasuki kantin "tunggu sini, biar aku pesenin"

Jimin menurut dan duduk dimeja yang menjadi alasan mereka bertengkar dulu. Andai saat itu dia tak duduk disini, mungkin saja kisah cinta mereka berdua tak akan pernah ada.

"Jim"

Jimin mendongak lalu sedikit terkejut saat melihat siapa yang tengah berdiri didepannya

"Zea.."

"Gue, boleh duduk nggak?" Zea melirik kursi dihadapan jimin yang kosong

"Boleh"

Zea pun duduk dan menatap jimin yang juga menatapnya heran

"Ada apa?"

"Gue mau minta maaf sama lo jim" zea meremas jari jemarinya gugup "gue udah salah sama lo dulu, gue bentak bentak lo,jahatin lo dan lebih parahnya lagi buat lo putus sama yoongi dulu, gue kaya gitu karna gue nggak terima diputusin gitu aja sama yoongi"

Jimin masih diam dan menatap zea yang menunduk, nampak enggan menatap matanya sama sekali.

"Gue iri sama lo, kenapa lo bisa segitu mudahnya buat yoongi jatuh cinta sedangkan sama gue enggak. Tapi makin kesini gue sadar kalo gue emang nggak pantes buat yoongi, gue bukan yang terbaik buat dia, Tapi lo."

Zea mengangkat kepalanya lalu menatap jimin dengan air mata yang mengalir, nampak jelas penyesalan diwajahnya karna sudah menyakiti jimin dulu

"Gue minta maaf jim hiks maafin gue"

Jimin menghela nafas pelan lalu tersenyum tipis "nggak papa, semua udah lewat juga kan? Nggak usah diinget lagi sekarang"

"Lo..."

"Gue maafin lo kok ze. Mungkin kalo gue diposisi lo gue bakal ngelakuin hal yang sama buat bisa dapetin apa yang gue mau. Gue paham kok"

Tangis zea semakin kencang, dia pun menunduk dan terus mengucapkan kata terimakasih berkali kali, setelah itu dia pun pamit pergi dan berjanji tak akan menganggu hubungan mereka lagi, tak lama setelah zea pergi yoongi pun datang dengan dua piring ditangannya

"Tadi zea kan?"

Jimin hanya mengangguk lalu tersenyum

"Dia ngapain? Nyakitin kamu lagi?"

"Nggak kok, semua nya udah baik baik aja yoon, kamu tenang aja"

yoongi pun mengangguk mengerti lalu meletakkan piring berisikan batagor didepan jimin

"Makan yang banyak, trus minum obat"

"Iya, makasih ya"

•••

Tbc....

Up pendek yaa🥺

Paipai~

[End]Brandalan SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang