Part 44

536 78 18
                                    

Jisoo POV

Aneh sekali...

Kalian tahu apa yang aku rasakan saat ini?

Huh! kenapa aku bertanya. Sudah pasti kalian belum tahu,karena aku belum mengatakan apa masalahnya.

Jadi begini guys...

Usai pria sombong datang ke pernikahanku dengan rentenir itu di jeonju dan menghentikan acara pernikahanku,aku rasa sikap pria sombong sedikit berubah. Dan anehnya lagi sikap dia itu selalu berubah-berubah. Ya seperti orang bipolar gitu.

Sebenarnya aku tidak tahu kenapa dia bisa tahu jika aku sedang berada di Jeonju dan akan segera menikah dengan rentenir tua bangka itu. Sudah punya istri banyak masih  ingin nambah lagi.Dasar Buaya kelas kakap.

Dan setiap aku memikirkan kejadian di Jeonju itu,saat dia menciumku di depan banyak orang bahkan keluarga samchon ku pipiku selalu memerah bila mengingat kejadian itu,dan setiap aku bertatapan dengan pria sombong hatiku selalu berdetak dengan cepat.

Apa waktu itu dia sedang mengungkapkan hatinya yang sebenarnya padaku? Jujur aku masih ragu dengan ucapannya kala itu. Pria sombong yang katanya selalu muak melihatku dan membenci orang miskin sepertiku mendadak jatuh cinta padaku.

Woah... itu hal yang sangat mustahil. Saking mustahilnya aku menganggap ucapan pria sombong saat itu sebagai sandiwara agar pernikahan itu dapat di berhentikan. Thank god. Syukurlah aku tidak jadi menikah dengan rentenir tua bangka itu. 

Oke,si rentenir itu tidak terlalu penting untuk dibahas. Yang terpenting saat ini tentang sikap anehnya pria sombong. Setelah aku pulang dan kembali ke seoul. Sifatnya itu mendadak berubah 180 derajat... Eh! bukan sebanyak itu hanya 50 % saja. 

Mendadak sifat dingin dan kaku pria sombong hilang dan lenyap begitu saja. Dia tiba-tiba bersikap manis padaku dan selalu berbicara lembut. Padahal sebelumnya dia sangat ketus bila berbicara padaku. Dan saat jam istirahat resto,pria sombong akan datang menjemputku untuk makan siang bersamanya ataupun dia membawa bekal makanan ke restoku lalu makan bersama denganku dan rekan kerjaku yang lain. 

Ini terjadi tak hanya satu atau dua kali saja,tetapi bahkan setiap hari setelah satu minggu kejadian di jeonju itu. Bahkan rekan kerja ku pun merasakan hal yang sama denganku pasal perubahan pria sombong yang signifikan.

Bahkan dia tak mempunyai rasa malu untuk membersihkan bibirku yang kotor dengan tangannya atau hanya untuk mengambil nasi yang ada pada tepi bibirku saat makan siang di resto.Semua rekan kerjaku termanggu heran saat pria sombong mengelap sudut bibirku.

Dan saat pria sombong balik ke kantornya,aku diserbu oleh semua rekan kerjaku hanya untuk bertanya apa aku mempunyai hubungan yang serius dengan pria sombong. Bos ku pun cukup terheran melihat perubahan sikap temannya.

Pria sombong masih dingin dan jutek pada orang-orang,tetapi tidak padaku. Dia akan selalu manis dan lembut padaku. Justru itu yang membuatku takut padanya. Aku lebih suka pria sombong yang dingin,jutek,ataupun selalu berdebat denganku.

Aku merindukan sifatnya yang dulu.

Seperti yang aku katakan saat aku bertatap mata dengannya jantungku selalu berjoget,maka dari itu aku berusaha untuk menghindarinya. Dan juga karena aku merasa agak risih atau belum terbiasa dengan perubahan sifatnya yang terlalu mendadak.

Tapi ada satu waktu sifat pria sombong yang asli kembali lagi. Ia mendadak menjadi dingin,ketus setelah dia melihatku makan dengan Jane,dijemput oleh Jane.

Aneh bukan? mendadak manis,dan lembut.
Terus tiba-tiba sifatnya kembali seperti dulu yang dingin,ketus. 

Tapi aku tidak terlalu memperdulikan dia. Toh dia bukan siapa-siapaku. Mau dia manis kek,dingin kek,masam kek,pahit kek. Aku tidak pernah memusingkan hal itu.

Wonderful Love (Chaesoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang