Surprise

171 17 0
                                    

Di sebuah kamar bernuasa elegan. Dengan tembok bewarna emas menambah kesan estetika ruangan. Sinar matahari merembes masuk menyinari seisi ruangan.

Terlihat seorang wanita tengah berias di depan cermin. Memoleskan wajahnya dengan beberapa alat kecantikan miliknya. Tentu saja dengan dress hitam yang ia kenakan membuat pesonanya menyeruak sehingga semua mata memandang ke arahnya. Wanita ini sedang bersiap menuju rumah sahabat kekasihnya. Ia menorehkan warna mate pada bibir mungilnya. Wanita ini tersenyum memandang dirinya di cermin, mengangumi keindahan dirinya.

"Lia Eomma! Cepatlah sedikit. Nanti keburu sore! kau tak ingin membuat sahabatmu menunggu bukan!"

"Ck! Iya ini aku sudah selesai. Kau ini tidak sabar sekali. Tunggu aku pakai high heels ku dulu."

Sang wanita bergegas terburu-buru begitu mendengar teriakan dari luar. Ia menggunakan high heels nya dengan cepat begitu tangannya ditarik begitu saja oleh suaminya. Benar, pria tidak bisa menunggu dalam waktu lama.

"Kau lama sekali berias. Lihat, Lia sampai ketiduran menunggumu di mobil."

Sang wanita hanya menghela nafas mendengar ocehan suaminya. Kalau sudah keluar cerewet pria di depan ini, dirinya tidak bisa berkutik lagi. Entah mengapa semenjak mereka menikah, sikap cuek dan irit bicara dari sang suami memudar. Ia menjadi sangat berisik, bawel melebihi dirinya. Mereka pun segera menuju mobil dan benar saja sang buah hati mereka tengah tertidur pulas. Sang ibu merasa tidak enak membuat anaknya kelelahan seperti itu karena dirinya. Ia mengelus rambut anaknya penuh kasih.

"Maafkan Eomma sayang, kau pasti kelelahan."



~~~~~~~~~~~

"UNCLE! AUNTY!" anak kecil berusia 2 tahun itu tersenyum riang sembari meneriaki dua orang di depannya.

"Eoh Lia ya, kemari uncle peluk." Lia tersenyum senang sembari berlari kedalam pelukan sang paman.

"Kalian sudah tiba juga. Mari masuk. Kami sudah menunggu kalian." Pengantin wanita mempersilakan keluarga itu.

"Selamat atas pernikahan kalian." Kedua pengantin tersebut tersenyum membalas ucapan selamat dari sahabat mereka.

Keluarga kecil tersebut tengah menghadiri acara resepsi sahabat mereka. Tidak disangka akhirnya mereka menikah juga setelah bertahun-tahun menjalin hubungan. Mereka turut berbahagia dengan pernikahan mereka. Keduanya sama-sama saling tersakiti oleh cinta dan cinta lah yang mempersatukan mereka, saat mereka berusaha keras untuk move on dari rasa sakit dari patah hati.

"Betul yang dibilang sama istriku itu. Kami ikut seneng dengan pernikahan kalian, yang langgeng ya kalian. Jane, jangan sampai kau sakiti istrimu itu."

"Pasti itu bro. Aku akan jaga dia dan cintai dia sampai akhir hayatku."jawab Jane dengan senyum bangga. Tak lupa mengedipkan mata genit ke wanita yang sudah sah sebagai istrinya. Sang istri hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan sikap genit sang suami. Sahabat dari sang pengantin wanita tersenyum senang melihat interaksi mereka dan mengetahui betapa besarnya cinta diantara mereka. Ia senang Jane bisa move on darinya dan sahabatnya bisa kembali mencintai pria.

"Chukkae uncle, aunty." ujar Lia sembari memakan ice cream rasa vanilla kesukaanya. Di sela-sela percakapan mereka, Lia ikut nimbrung dalam obrolan.

"Comel nya keponakan aunty ini sampai belepotan makan ice cream." Mereka tertawa puas melihat tingkah Lia yang menggemaskan.

"Jadi malam nanti itu malam pertama kalian dong. Mau aku kasi tau rahasia kami." ujar sahabat dari Jane menggoda pasangan baru itu. Terlihat dengan jelas rona merah di pipi mereka. Sang istri menyenggol lengan sang suami dan menatapnya kesal. Bisa-bisanya dia mengatakan itu di depan kedua pasangan baru itu. Membuat malu saja.

Wonderful Love (Chaesoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang