📍Apartment Roséanno. 18.00 KST
"Ada apa, pria sombong? Kau ingin bicara apa?"tanya Jisoo untuk kedua kalinya. Roséanno mendiami Jisoo sudah lebih dari 15 menit lamanya. Padahal Roséanno sendiri yang meminta Jisoo datang ke apartment miliknya.
"Kau diam lagi. Jika tidak ada hal yang ingin kau bicarakan. Aku pamit pulang, aku ada shift malam di minimart."ucap Jisoo.
Roséanno tidak mengatakan sepatah katapun. Jisoo sudah ada diambang pintu apartment Roséanno.
"Siapa yang mengizinkanmu untuk keluar dari sini." Perkataan Roséanno barusan berhasil membuat Jisoo kebingungan.
"Baik. Aku tidak akan keluar dari sini. Katakan kau ingin bicara apa denganku?"tanya Jisoo. Jisoo menaruh tasnya di sofa ruang tamu.
Roséanno menghampiri Jisoo. Roséanno membawa tubuh Jisoo dan menggiringnya masuk kedalam kamarnya.
Roséanno berada diatas tubuh Jisoo. Iya, dia menindih Jisoo.
"Katakan padaku. Mengapa kau menemui Jane kemarin malam?"tanya Roséanno.
Jisoo menatap wajah Roséanno dari atas.
"Aku mendapatkan telepon dari Limario kalau Jane kabur, saat Limario membawa Jane pulang."
"Mengapa kau harus peduli dengannya?"tanya Roséanno.
"Jane dalam keadaan mabuk berat. Dan dia kabur, bagaimana jika hal buruk terjadi padanya. Jane menghubungi untuk menjemputnya, tetapi aku tidak bisa karena aku masih berada di mansionmu. Maka dari itu aku meminta Limario untuk menjemput Jane."balas Jisoo.
"Kau bisa saja nengatakan padaku kemarin. Kau tidak perlu mencari Jane sendirian. Lihat, apa yang ia perbuat padamu kemarin. Aku ini tunanganmu, Jisoo ya. Jangan pernah berbohong denganku. Aku Hampir saja salah paham denganmu. Aku kira kau bermain dibelakangku, saat aku melihat kalian berpelukan di pantai Jumuunjin."jelas Roséanno.
"Mian."Jiso menundukkan wajahnya.
"Apa sakit?" Tanya Roséanno menyentuh dan mengusap pelan bibir hati milik Jisoo.
"Hem?"
"Bibir ini sudah tercemar olehnya. Berani sekali dia menyentuh bibir kesayanganku ini, bahkan menyakitinya." Roséanno mengelus luka pada sudut bibir Jisoo. Jisoo sedikit meringis merasakan tangan Roséanno mengusap luka itu.
Chupp!
Roséanno mencium sudut bibir Jisoo yang terluka.
Roséanno beralih menatap leher putih Jisoo yang berwarna keunguan.
"Tanda ini. Seharusnya aku yang memberikan tanda keunguan ini. Hanya aku yang boleh. Tetapi Jane sudah berani membuat tanda ungu di leher cantikmu ini, Jisoo ya."
Roséanno memindahkan rambut kecil Jisoo dari wajah Jisoo. Roséanno mencium kening Jisoo. Jisoo menutup matanya merasakan rasa nyaman dari ciuman Roséanno.
"Jisoo ya...biarkan aku menghapus tanda lelaki itu darimu."
Seusai mengatakan itu, Roséanno menyatukan bibir mereka berdua. Roséanno mencium bibir Jisoo guna menghapus bekas ciuman Jane.
"Saranghae..."
"Ahhh..." Desah Jisoo saat Roséanno mencium lehernya dan juga mengemut manja.
"Aku juga akan mengubah tanda ungu jelek ini, dan membuat tanda yang lebih bagus daripada tanda ungu itu."ujar Roséanno.
"Ahh, Chaeng-ah.."
^°^°^°^°^
"JANE HYUNG!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Love (Chaesoo)
Romansa** Hah, kau hanya wanita miskin yang mengincar kekayaan orang kaya saja~~ Rosèanno Aku memang miskin tapi aku masih punya harga diri~~ Jisoo ** DASAR MISKIN AJA BELAGU~~ Rosèanno DASAR ORANG KAYA SOMBONG~~ Jisoo