Part 70

404 28 4
                                    

Sesampainya di Seoul dengan menggunakan pesawat terbang, Roséanno segera menuju apartment miliknya. Dengan tergesa-gesa Roséanno memasuki lobi apartment dan memencet tombol lift.

"Buka, buka.."Roséanno menekan berkali-kali tombol lift agar lift terbuka, namun sayangnya lift sama sekali tidak terbuka.

Ck! Roséanno memilik lewat tangga darurat menuju kamar apartment miliknya. Kamarnya berada di lantai paling atas, no.501.

Roséanno tidak peduli betapa lelahnya dirinya harus menaiki tangga hingga lantai 30.Roséanno menelepon ponsel Jisoo berkali-kali berharap Jisoo menjawabnya.

"Hosh...hosh.."

Nafas Roséanno tersengal-sengal. Sesampainya di lantai 30, ia langsung menuju kamar apartmentnya. Ia mememasukan password dengan tergesa dan segera memasuki apartmentnya.

"JISOO YA!!"

Roséanno membuka kamar miliknya dengan kasar. Meja rias kosong, tidak ada alat make up milik Jisoo dan juga skincare milik Jisoo. Roséanno membuka kamar mandinya, dan ia tidak menemukan alat mandi milik Jisoo disana. Dengan mata yang berair, Roséanno membuka lemari pakaian yang satunya. Dan nihil. Semua pakaian Jisoo tidak ada disana, bahkan kopernya pun ikut tidak ada.

Roséanno kembali menelepon nomor Jisoo. Lagi dan lagi suara yang terdengar adalah ~nomor yang anda tuju sedang tidak aktif~

"ARGHH....KIM JISOO KAU DIMANA?!"

Terbesit beberapa tempat yang mungkin Jisoo kunjungi. Aparment Jisoo, mungkin saja Jisoo kembali kesana. Roséanno melenggang pergi menuju apartment Jisoo. Beruntung ia sempat menduplikasi kunci apartment milik Jisoo sehingga ia bisa memasuki apartment tersebut.

"JISOO YA?!"

BRAK!

Kosong!

Apartment Jisoo kosong, tidak ada perabotan. Semua barang Jisoo tidak ada disana. Roséanno menuju kamar Jisoo. Kosong. Itu yang ia temukan. Tidak ada kasur, bahkan lemari pakaiannya pun sudah tidak ada.

Dada Roséanno bergetar menandakan dirinya sedang terluka. Kekhawatirannya menjadi nyata. Apa yang ia takuti terjadi. Kekasihnya meninggalkannya bersama cincin pertunangan miliknya.

Matanya dibanjiri oleh tangisan. Bahkan lututnya pun tidak dapat menopang tubuhnya hingga membuat Roséanno terduduk di lantai.

"Hikss..Kau dimana sayang? Kau pasti bohong kan? Kau pasti bercanda dan ini pasti tidak nyata. Kau sedang mengerjaiku kan?"

Bicaranya pada locksreen ponselnya yang menunjukkan foto Jisoo. Seolah-olah Roséanno sedang berbicara dengan Jisoo.

Ia merongoh cincin pertunangan Jisoo dibalik jaketnya. Digenggamnya cincin tersebut, sesekali ia ciumi cincin itu. Cincin yang mengikat mereka satu sama lain dalam hubungan serius.

Mengapa Jisoo harus meninggalkannya?Apa kesalahan dirinya hingga membuat Jisoo pergi. Apa ini yang Jisoo maksud kemarin malam? Pantesan saja Jisoo menanyakan hal yang tidak-tidak kemarin malam.

"ARRGHHH!!WAE JISOO YA? Kenapa kau memutuskanku? WAE!!!"

Drrtt drrt

Mata Roséanno berbinar disaat ponselnya berdering. Ia segera menekan tombol hijau.

"Yebose-"

"Jisoo ya, kau dimana? Kenapa baru nelepon." Roséanno menyela ucapan salam dari penelepon seberang. Tanpa mengetahui apakah itu Jisoo atau tidak.

"Séan-ah ini aku Suzy."

Wonderful Love (Chaesoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang