14. Kasir Minimarket

11.2K 1.9K 35
                                    

Tidak terhitung berapa kali gue melontarkan umpatan kasar. Awalnya gue mengumpati kebodohan diri gue sendiri, lalu berikutnya umpatan gue tertuju pada beberapa motor dan mobil di depan gue yang berjalan sangat lambat, sehingga menghambat laju motor gue.

Setelah tujuh belas hari tidak bertemu, akhirnya gue dan Alan mengagendakan untuk bertemu hari ini. Gue menawarkan untuk menjemput Alan di tempat kerjanya, kemudian Alan mengiakan.

Bodohnya, gue malah melewatkan janji bertemu kami karena ketiduran selepas mandi sore tadi. Dan sekarang sudah pukul setengah delapan malam. Sementara gue berjanji akan menjemput Alan pukul 5 sore. Bayangan wajah Alan yang kesal langsung tergambar dalam benak gue. Dan semuanya semakin jelas, ketika gue memberanikan diri meneleponnya untuk menanyakan apakah dia sudah pulang atau belum, tapi malah gantian nggak diangkat.

Untungnya saat gue mengamati roomchat kami, tiga jam yang lalu Alan sempat mengirimkan lokasi terkininya untuk menunjukkan di mana hotel tempat dia bekerja. Saat gue mengecek lokasi tersebut, Alan masih berada di hotel itu. Makanya sekarang gue memacu motor secepat mungkin untuk menjemputnya.

"Maaf Sayang, aku ketiduran..."

Sesuai dugaan gue, Alan menampakkan tampang masam sambil memasang helmnya. Untung dia masih berada di lobi hotel. Dia tampak sibuk dengan laptopnya entah mengerjakan apa. Di lobi dia juga ditemani oleh temannya, sehingga Alan tidak terlalu bosan saat menunggu gue selama tiga jam.

"Panggil sayang kalo lagi ngerasa bersalah aja?!" sungutnya.

Gue menghela napas panjang, berusaha menenangkan deru napas yang nggak beraturan. Rasanya seperti baru saja lari marathon sepuluh kilometer tanpa jeda. Setelah gue melajukan motor meninggalkan hotelnya, Alan masih terus mengomel, bahkan dia nggak sudi pegangan di pinggang gue kayak biasanya.

"Kamu tuh sebenarnya kangen beneran nggak sih sama aku?! Dari kemarin rewel banget bilang kangen, kangen, kangen! Giliran mau ketemu malah ngaret lama banget!"

"Aku beneran ketiduran, Lan. Tanya Alit deh kalo nggak percaya. Padahal aku nggak ngantuk sama sekali. Pas iseng ngerjain tugas sambil nunggu jam empat, tau-tau aku tidur gitu aja kayak habis minum obat batuk. Padahal mah enggak habis makan apa-apa."

Berhubung Alan nggak menanggapi, gue pun melanjutkan berbicara, "Aku kangen banget sama kamu, Lan! Kayaknya ini pertama kalinya aku liat kamu pake baju kerja ya? Cantik banget!"

Tadi saat pertama kali menemukannya di lobi, tubuh gue sempat membeku beberapa detik saking kagumnya dengan penampilan Alan. Dia memakai kemeja yang ditutupi oleh blazer pas badan, lengkap dengan rok span sebatas lutut yang membuat kakinya tampak lebih jenjang. Jangan lupa dengan make up-nya yang membuat dia tampak lebih menawan.

Sebetulnya melihatnya berpakaian seperti ini membuat gue sadar kalau kesenjangan di antara kami terlalu jauh. Rasanya gue seperti anak ingusan yang berhadapan dengan wanita dewasa yang terlampau sempurna, sehingga Alan semakin tidak tergapai oleh kemampuan gue. Dada gue terasa semakin tertekan dengan berbagai tuntutan yang harus segara gue capai supaya bisa mengimbangi Alan.

"Kamu belum makan malam kan, Lan?" tanya gue bertepatan dengan motor yang berhenti di lampu merah.

Gue menoleh ke arahnya sekilas, dan langsung mendapati wajahnya yang masih cemberut, tampak enggan menjawab pertanyaan gue. Perlahan, gue mengambil tangan kirinya, dan memaksanya untuk melingkari pinggang gue.

Senyum gue langsung merekah ketika mendapati gelang pemberian gue melingkar sempurna di pergelangan tangan kirinya. Itu adalah kado gue saat sidang skripsinya. Berhubung gue bingung ingin membelikan apa, gue memilih membelikan gelang yang berhias rasi bintang sesuai zodiak Alan. Setidaknya dengan zodiak sign begitu, dia nggak mungkin protes karena nggak suka modelnya kan? Itu memang bukan gelang mahal bagi Alan. Meski pada kenyataannya gue harus menabung keras selama sebulan penuh agar bisa membelikannya.

Take Me Back to The Start (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang