27. Kue Sus

445 41 7
                                    

Bu Nas keluar dengan membawa sepiring kue. Wah seketika Ade menjadi semangat sekali. Sambil berlari menemui bu Nas.

"Ma..mama bawa kue apa?"

"Kue sus nak."

"Wah bu, saya suka sekali kue sus." Sambar om Pierre.

"Kamu itu, langsung nyambar kalau ada kue sus." Jawab bu Nas sambil tertawa.

"Iyalah bu, kue sus kan saya suka bu."

"Ini sus basah Yer, dengan selai mangga yang tadi kalian petik." Sambil menunjuk aku dan om.

"Sus apapun saya suka bu."

"Ya sudah, ini kuenya ibu taruh disini ya, kalian makan gih, dicoba enak nggak."

"Ya pasti enaklah bu, buatan bu Nas." Sambarku.

"Kamu itu bisa aja, dicoba dulu." Sambil mengelus kepalaku.

"Pasti bu."

"Ya sudah, ibu tinggal dulu ya. Ade mau tetap disini atau ikut mama?"

"Disini saja, Ade mau sama kak Maudi."

"Ya sudah, ibu masuk ya."

"Iya bu."

Ade yang pertama mengambil kuenya. Dengan lahap Ade menyantapnya. Kemudian om lalu aku. Kita bertiga sangat menikmati kuenya.

Namun pada kue terakhir aku mendapat kue dengan selai mangga yang asam. Dengan menyipit-nyipitkan mata menahan asam selai.

"Kamu kenapa Maudi?" Tanya om dengan tersenyum keheranan.

"Selainya asem om."

"Mosok? Kok punyaku ndak asem?"

"Ya beda mungkin, punya Ade asem nggak?"

"Ndak."

"Jangan-jangan kamu yang salah makan ni, Maudi."

"Lah kok aku? Ini om ini."

"Loh kenapa saya?"

"Ya om metiknya nggak ikhlas ni."

"Hahahaha."

Lah om malah ketawa.

"Kenapa ketawa."

"Maudi...yang metik mangganya tadi siapa sih?" Masih dengan tawanya. Mencoba menahan malu, lupa kalau aku yang metik tadi.

"Eh iya aku yang metik. Hehe." Dengan malu-malu menjawab.

"Hahaha, makanya lain kali kalau mau nuduh itu jangan asal-asalan."

"Iya maaf." Dengan suara kecil dan menunduk.

"Iya ndakpapa, saya tau kamu tadi cuman bercanda kan?"

Hanya mengangguk.

"Ni...saya kasih."

Melirik dalam tundukan.

"Coklat?"

"Iya."

"Untukku?"

"Bukan, ni buat Ade."

"Yeeee." Antusias Ade.

Tambah kesalkan aku.

"Hahaha."

"Kok ketawa lagi?"

"Ini yang untuk kamu."

"Bener ndak?"

"Iya ni."

Ya mau gimana lagi, ku ambil aja coklatnya.

Kamu Dan Segala Kenangan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang