Hari ini hari Kamis seperti biasa kegiatan pada pagi hari. Sarapan, kemudian berangkat ke aktivitas masing-masing. Kebetulan hari ini om Pierre dan Pak Nas ada tugas yang penting dan mendadak. Jadi om tidak bisa mengantarku, Yanti, dan Ade ke sekolah.
Seusai sarapan aku dan Ade pergi ke taman. Ya hanya duduk-duduk saja. Sambil menunggu pak Handan yang hari ini mengantar kami. Pak Nas dan om sudah berada di mobil. Sebelumnya mereka sudah berpamitan.
"Dada Maudi, jagain Ade sama Yanti ya." Pesan om.
"Oke omm."
Namun saat ku amati dengan jelas. Nampak ada yang mengganjal didiri om. Ku liat dirinya dari atas sampai bawah.Dan benar saja, om tidak memakai topi. Entah sengaja atau lupa ya?
Kebetulan om masih memanaskan mobil. Jadi aku berlari ke paviliun. Ku ketuk pintu, dan dibuka oleh pak Hamdan.
"Eh Maudi ada apa? Kok buru-buru gitu? Saya berkemas dulu."
"Bukan itu pak, tapi itu...topi om Pierre lupa dibawa."
"Loh gimana to Pierre tu, orang hari ini ada acara penting juga, malah lupa."
"Eee...dimana meja om?"
"Itu." Sambil menunjuk ke arah meja om.
"Makasih pak Hamdan."
Aku pun segera berlari ke arah om. Hampir saja aku terlambat. Mobil sudah melaju. Tapi untungnya mobil belum keluar gerbang.
Ku teriaklah sekeras mungkin. Capek juga kalau lari menghampiri. "OMM PIERRE...."
"OMMMMM."
Mendengar teriakanku, mobilpun berhenti.
"Ada apa to Yer?" Tanya Pak Nas.
"Saya juga ndak tau pak."
"Yowes kamu turun, samperin Maudi, siapa tau ada yang penting."
"Iya pak, saya turun dulu."
Om pun berlari kearahku.
"Ada apa to Maudi? Kok teriak-teriak gitu?"
"Om ngerasa ada yang ketinggalan ndak?"
"Ndak ada."
"Mosok?"
"Iyaaa, emangnya apa to?"
"Tu..." Sambil mendongakkan kepalaku memberi isyarat agar om tau apa maksudku.
"Apa?"
"Itu looo."
"Apa tooo? Kenapa kamu mendongakkan kepala gitu?"
"Allahu Akbar, masih ndak paham juga, itu topinya."
Setelah om mengecek dikepalanya, memang topi itu tidak ada. "Oh ya Maudi, untung kamu ingetin, saya ambil topi dulu."
Saat om hendak berlari....
"Ehh...ini topinya ada disini."
Om membalikan badannya.
"Haduhhh."
"Habisnya bisa-bisanya ketinggalan."
"Ya buru-buru."
"Yeee."
"Ya udah kamu pakek in gih."
"Ndak mauu."
"Lohh..."
"Adeee."
"Kok manggil Ade to?"
"Terserah dongg."
"Ya kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Dan Segala Kenangan [REVISI]
Ficção HistóricaCerita ini bergenre fiksi sejarah, namun tidak pure 100% berisi fakta sejarah. Hanya 20% saja kisah sejarah yang tercantum didalamnya, sisanya berdasarkan imajinasiku. Cerita yang mengusung tema tentang sejarah kelam yang pernah terjadi di Negara ki...