40. Saat Semua akan Terjadi

437 52 18
                                    

30 September 1965, sore

Semilir angin sore menyirat wajah yang tengah termenung lesu. Terududuk diam menatap hamparan tanah.


Menegakkan kepala menatap indah angin sore yang dipenuhi burung-burung yang akan berpulang ke sarangnya. Sebuah klakson mobil berhasil membuatnya sadar.


Pak Nas turun dari mobil, namun pak Nas berbincang terlebih dahulu dengan om Pierre.

"Yer kamu ndak pulang ke Semarang? Bukannya hari ini ibumu ulang tahun? Hari ini saya beri kamu cuti, biar kamu bisa kumpul dengan keluargamu di Semarang. Saya yakin pasti ibumu sangat senang dengan kehadiranmu dihari spesialnya."

"Rencana saya akan pulang besok pak, nanti saya akan mengabari ibu saya lewat telfon."

"Oh gitu, ya sudah, besok pagi kamu pulang ke Semarang. Ibumu pasti sangat merindukanmu."

"Baik pak."

Selesai berbincang dengan om Pierre, pak Nas berjalan menghampiri Maudi yang tengah duduk sendirian.

"Maudi, sedang apa kamu disini?"

"Sedang menatap terangnya sore yang akan berganti gelapnya malam, pak."

"Oalah, tapi memang hari ini terang ya."

"Terangnya sore ini takan abadi pak, terangnya akan menjadi sangat gelap dikesokan hari."

"Maksudmu Maudi."

"Iya pak, hari ini mungkin cerah, tapi beberapa jam kemudian akan menjadi sangat gelap. Benar-benar gelap."

"Ah sudahlah Maudi, dirimu penuh teka-teki."

"Eh maaf pak, saya sedang membuat puisi pak, jadi kebawa gitu suasanya."

Tentu saja itu semua tidak benar. Maudi hanya mengeles agar pak Nas tidak merasa aneh dengan dirinya.

"Haduh-haduh."

"Hehe."

"Ya sudah saya masuk dulu."

"Siap pak."

Kembali duduk sendirian, ingin rasanya merangkai kata untuk mencurahkan isi perasaan saat ini.

"Maudi."

"Ha-iya om?"

Lagi-lagi ada yang membuyarkan lamunannya.

"Kamu tadi ngobrol apa dengan bapak?"

"Tidak ada."

"Yakin?"

"He em."

"Yowes, saya mau masuk dulu, mau ganti pakaian."

"Iyaa."

Om telah selesai berganti pakaian, kini om sedang bermain di taman bersama Ade. Mendorong sepeda Ade berkeliling taman. Bahagia rasanya melihat keindahan ini.

Kamu Dan Segala Kenangan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang