Bagian ini selesai direvisi.
___Enam bulan berlalu, selama itu aku menjalani hari-hari sebagai bayi yang kesibukannya tidur, makan, menatap langit-langit kamar, dan bermain dengan mainanku. Tidak ku sangka aku masih tetap di sini selama 6 bulan. Aku mulai ragu apakah bisa bangun dari komaku. Bahkan aku mulai ragu apakah aku benar-benar koma?
Selama itu, Syina yang notabene kakakku sekarang, selalu mengunjungiku setidaknya 2x dalam sebulan. Ah, senangnya dapat perhatian Syina, beruntung sekali aku bisa menjadi adiknya, adik dari tokoh kesayanganku!
Setiap Syina mengunjungiku, aku yang masih bayi tidak bisa melakukan apapun, hanya bisa memberikan keimutan sebisaku dan memegang-megang wajahnya.
Sebenarnya selama ini aku bertanya-tanya, apa kehadiranku akan mengubah cerita asli? Ini mimpiku jadi mungkin akan berubah sesuai imajinasiku. Padahal aku ingin Syina mengunjungiku lebih sering tapi mengapa tidak terjadi seperti keinginanku? Ayolah ini kan mimpiku, tolong buatlah momen sesuai keinginanku!
Di hari pertama Syina mengunjungiku, aku sedang meminum susu dari botol. Syina yang baru masuk langsung mengarah ke samping kasurku. Aku tersenyum dengan posisi tertidur. Ya, hanya itu yang bisa aku lakukan.
Syina! Kau mengunjungiku rupanya? Aaaahhh senang sekali.
Aku berbicara dalam hati seolah-olah Syina bisa mendengarku.
Tangan dan kakiku menggapai-gapainya. Ia memberikan jari telunjuknya ke tanganku, aku mengenggamnya. Syina memberikan senyumannya. Rambut pirang dan mata hijaunya terkena cahaya kamarku dengan indah.
Ya ampun, Syina imut sekali. Sepertinya Syina tertarik padaku. Memang tokoh kesayanganku seperti malaikat!
Aku tidak bisa menurunkan kedua sudut bibirku karena senang. Tiba-tiba ku lihat ada tangan besar memegang pundak Syina, kemudian menampakkan wajahnya. Sudut bibirku turun.
Juan??!
Aku agak terkejut rupanya dia juga mengunjungiku. Setelahnya wajah Eric juga bisa ku lihat. Ternyata kedua pangeran juga mengunjungiku.
"Hmm tidak ada yang berubah darinya padahal ini sudah sangat lama sejak aku melihatnya," ucap Eric.
Sangat lama? Ini baru beberapa minggu sejak terakhir kali kita bertemu. Dan perubahan apa yang kau inginkan dari bayi berumur kurang dari 1 bulan?
"Dia tetap saja tidak lucu, dia seperti ulat yang gendut," timpal Juan.
Jeder!!
Aku merasakan suara gemuruh petir di pikiranku.
Apa?! Aku memang sedang tidak melawak dan membuat lelucon! Jika kau ingin melihat sesuatu yang lucu undang badut saja! Dan ulat yang gendut katanya?!
Sebenarnya aku sudah tahu kelakuan dan sifat kedua pangeran ini dari cerita aslinya. Mereka terkadang gila. Tapi aku tidak pernah menyangka mereka akan semenyebalkan ini.
"HAHAHA!" Eric tertawa. Dia melihatku dengan meneteskan air mata karena tertawa.
"Kau unik.. dan cukup menarik," ucap Eric yang masih tertawa.
Eh? Kenapa Eric tiba-tiba menganggapku unik?
Menarik? Jangan tertarik padaku, aku tidak ingin mendapat perhatian kalian berdua. Cukup Syina buatku.
Eric mengulurkan tangannya kemudian mencubit pipiku.
Aw!! Sakit!
Seakan tahu bahwa aku kesakitan, Eric kemudian melonggarkan cubitannya.
Kau! Sejak pertama kita bertemu selalu mencubit-cubit pipiku! Katanya aku tidak lucu kenapa dicubit-cubit?!
Eric tersenyum lebar dan malah mulai mencubit pipiku yang satunya lagi. Dia meng unyel-unyel nya. Bibirku sekarang bahkan rasanya seperti ikan.
Dasar pangeran gila! Syinaa tolong akuuu.
Mataku melirik Syina. Syina seakan menangkap sinyalku dan mengajak kedua kakaknya untuk kembali. Hari-hari berikutnya mereka bertiga selalu mengunjungiku dan kedua pangeran selalu membuatku kesal. Mereka terus berkata seenaknya tentangku, tetapi tetap saja datang mengunjungiku bersama Syina. Aku rasa alasan mereka selalu datang memang karena Syina.
__________________________________
Kakak laki-laki kadang ga bisa diprediksi kelakuannya, benarkah?
Jika kamu suka ceritanya, jangan lupa klik tanda bintang ⭐ ya ^_^
Makasih yang udah vote 🙏
[Diupload oleh Sisi Shalla Juni 2021] -> [Direvisi 28 Januari 2022]
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Adik dari Anak Kesayangan Keluarga Ini
Fantasy[Sebelum masuk ke ceritanya, tolong baca dlu deskripsi sampai akhir] Tari tiba-tiba terbangun setelah mengalami kejadian tidak menyenangkan. Syok karena kejadian tersebut, ia menangis tapi suara yang ia dengar malah suara tangisan bayi. Seorang ibu...