BAGIAN 35 | Ketahuan

9.9K 1.3K 40
                                    

"Hmm, roti ini seperti hotdog, hehe. Akan aku berikan pada Eric dan akan aku ceritakan pengalamanku makan hotdog di duniaku dulu! Aku juga akan menceritakan soal burger~ Dia pasti belum pernah menemukan yang seperti itu di sini," ucapku sambil berjingkrak-jingkrak ke arah lubang belakang istana.

Deg.

"Ah," aku melihat ke arah roti itu.

"Aku lupa..,"

"Hik. Hik,"

Pipiku basah.

"Ternyata aku tidak bisa,"

.

Tidak terbayangkan, ternyata aku sebergantung ini dengan Eric.

Aku harus mengubah ini. Akan merepotkan di masa depan. Aku tidak boleh bergantung dengan manusia manapun. *(down below)

Aku pun mengelap air mata di pipiku dan segera menuju lubang belakang istana.

"Aku mengantuk sekali setelah makan banyak," mataku terasa berat.

Setelah keluar dari lubang itu aku pun membersihkan gaunku.

"Hmm, hmm, Bagaimana jadinya jika aku beritahukan ini pada Ayah?" ucap seseorang yang ku kenal suaranya.

Aku terkejut. Suara itu, aku yakin itu suara Juan. Tetapi ketika aku melihat ke sekeliling tidak ada orang satupun.

"Hiya!"

Juan langsung melompat di hadapanku.

"Aaa!" teriakku dan akupun terjatuh duduk.

Di-dia ada di pohon itu? Sejak kapan?

"Bagaimana menurutmu?" ucap Juan dengan senyumnya.

Bahkan meski umurnya sudah menginjak 20 tahun. Tapi kelakuannya tidak banyak berubah sejak dulu.

Hanya saja penampilannya itu! Mengapa aku seperti melihat ada cahaya dan bunga-bunga di sekelilingnya? Apa ini efek dari pangeran nomor 1 di kekaisaran Zoren?

Aku segera berdiri.

"Apa yang kau lakukan di atas sana?" tanyaku.

"Darimana kau?" tanyanya sekarang dengan senyum dingin.

Deg. Di-dia marah? Hawa kuat apa ini? Aku belum pernah melihat ekspresi serius Juan seperti ini sejak lama.

"A-aku hanya berjalan-jalan di taman belakang ini. Haha."

Kemampuan berbohong yang buruk, Zinnia!

Dia mengelilingiku. Membuatku gugup.

Semoga dia tidak tahu aku memakai ramuan miliknya, atau bahkan tahu aku keluar istana.

Tapi harapanku itu sangat tipis.

"Kau tahu? Sejak 3 tahun lalu ada ulat kecil yang mencuri barang dari istanaku..," ucap Juan.

Deg. Apa aku benar-benar ketahuan?

"Apa kau tahu siapa itu?" lanjutnya.

Kau dengan jelas berkata 'ulat'. Apa kau ingin aku jujur meski kau sudah tahu?

Aku pun terdiam. Aku mulai memainkan tanganku karena gugup. Apa dia marah karena itu? Aku memang mencurinya, tapi bukan dengan sengaja. Apa ramuan itu sangat penting baginya?

Dia berhenti berkeliling dan berdiri di hadapanku.

Akh! Aku tidak tahan berbohong.

"Ma-maaf kak Juan. Aku yang mengambilnya waktu itu. Tapi aku tidak sengaja,"

Aku Adik dari Anak Kesayangan Keluarga IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang