BAGIAN 13 | Ada Apa Denganku?

28.1K 3.7K 41
                                    

Bagian ini selesai direvisi.
___

Hai-hai! Makasih yang udah sabar nunggu cerita ini update 😘. Doain dan bantu supaya BAGIAN 1-5 cepet2 dapet vote 500 ya supaya aku bisa update 2x seminggu dengan hati senang 😁

Happy reading~

Note tambahan: aku mulai bikin pengumuman2 di percakapan profil aku yaa, yang mau dapet notif info boleh follow :3
__________________________________

Syina mulai tertawa kecil. Rupanya Syina ingin mempermainkan kedua kakak laki-lakinya itu.

Ternyata itu palsu? Haha, aku bahkan hampir percaya, karena ini kan dunia lain yang aneh.

"Cepat sembuh, Zinnia," ucap Eric.

Ini.. rasanya benar-benar aneh. Kedua pangeran gila ini mengelus kepalaku? bahkan membayangkannya saja aku tidak pernah!

Tapi... ini tidak terlalu buruk.

...

"Tari, bantu Mama beres-beres rumah," teriak Mama.

"Iya Ma," jawabku kemudian segera keluar dari kamar. Aku berjalan menuju dapur. Di dapur aku melihat ayahku sedang duduk di meja makan, adikku sedang mengobrol dengan ayah. Mama sedang mencuci piring. Aku terus berjalan mendekati Mama, tapi.. kenapa bukannya mendekat rasanya semakin menjauh?

Aku berusaha mengucapkan 'Mama' tapi suara tidak mau keluar dari mulutku. Kenapa ini?? Jantungku mulai berdetak kencang, aku takut. Aku berjalan lebih cepat. Kenapa semakin menjauh? Aku mulai berlari, berlari, dan berlari. Mama, aku ingin memanggil mamaku.

"Mama!" suaraku berhasil keluar, tapi Mama tidak menjawabku.

Mama, kenapa Mama tidak menjawabku? Bagaimana dengan Ayah?

Ayah! Ayah!

Sama sekali tidak ada suara yang keluar dari mulutku.

Apa aku menjadi Zinnia kembali? Apa aku tidak bisa mengucapkan kata 'ayah'? Aku akan memanggil ayah 'Papa' saja kalau begitu supaya suaraku keluar.

Papa! Papa! Pa..

"Papa!" aku membuka mataku, napasku tersenggal-senggal, dan pipiku terasa berair.

Dimana ini?? Dimana Mama, Ayah, dan adikku?

"Putri! Putri terbangun, Yang Mulia," terdengar suara Lily.

"Apakah Anda habis bermimpi buruk, Putri?" tanya Lily gelisah di sampingku sambil menyeka wajahku yang ku rasa penuh dengan air mata.

Aku hanya menatap lemah pada Lily. Kemudian Lily bangkit karena Kaisar Edgar mendekat ke arahku.

"Ada apa dengannya?" tanya Kaisar pada Lily.

"Sepertinya Putri Zinnia telah bermimpi buruk, Yang Mulia," jawab Lily.

"Kenapa kau memanggilku dalam mimpimu? Apa kau butuh pertolonganku?" tanya Kaisar sambil memegang keningku.

Lagi-lagi aku manggilnya Papa tanpa sadar ketika Kaisar Edgar ada di dekatku. Tapi, yang aku panggil bukan Kaisar Edgar. Aku ingin memanggil ayahku.

"Periksa dia, badannya kenapa panas sekali?"

Setelahnya ku lihat wajah yang waktu itu mendekatiku, ia yang aku tebak sang dokter. Dokter itu mulai memeriksaku lagi. Cahaya putih mulai mengelilingiku, aku mulai merasa tenang.

"Yang Mulia, saya memang sudah menyembuhkan penyakit Putri Zinnia. Tapi.. saya tidak tahu mengapa suhu badan Putri Zinnia tidak turun-turun. Saya menduga bahwa ini karena Putri yang selalu gelisah. Saya akan mencoba mengobati panasnya lagi, jika masih tidak turun saya akan memakaikan obat yang diminum dibanding obat yang dimasukkan melalui sihir. Hanya saja.. masalah rasa gelisah Putri, saya tidak bisa membantu. Apa nona Lily tahu sesuatu soal ini?" ucap sang dokter.

Aku Adik dari Anak Kesayangan Keluarga IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang